SKOR.id – Red Bull Racing tetap mempertahankan Christian Horner sebagai pimpinan tim setelah dinyatakan bebas dari segala tuduhan atas kasus yang menjeratnya.
Christian Horner sebelumnya dituduh melakukan perilaku tak pantas atau pelecehan terhadap seorang karyawan wanita di dalam timnya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Red Bull Racing bergerak melakukan investigasi internal terhadap sang prinsipal tim yang telah berlangsung selama beberapa waktu terakhir.
Investigasi internal itu menghasilkan dokumen setebal 150 halaman yang mencakup hasil wawancara dengan Christian Horner selama berjam-jam.
Laporan tersebut juga telah dikirimkan ke manajemen puncak perusahaan Red Bull di Austria untuk dipertimbangkan.
Pada Rabu (28/2/2024), juru bicara Red Bull mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Christian Horner dinyatakan tidak bersalah atas segala tuduhan yang dialamatkan.
“Penyelidikan independen terhadap tuduhan terhadap Horner telah selesai dan Red Bull dapat mengonfirmasi bahwa keluhan itu telah diabaikan,” bunyi pernyataan Red Bull.
“Pelapor mempunyai hak untuk mengajukan banding. Red Bull yakin bahwa penyelidikan telah dilakukan secara adil, ketat, dan tidak memihak.”
“Laporan investigasi bersifat rahasia dan berisi informasi pribadi para pihak terlibat dan pihak ketiga yang membantu penyelidikan,” lanjutnya.
“Oleh karena itu, kami tidak akan berkomentar lebih jauh untuk menghormati semua pihak. Red Bull akan terus berupaya memenuhi standar tempat kerja tertinggi.”
Christian Horner pun dipastikan tetap memimpin Red Bull Racing pada seri perdana F1 2024 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain akhir pekan ini.
Sebelumnya, pria 50 tahun itu bahkan tetap menjadi bagian dari persiapan pra-musim Red Bull Racing meski penyelidikan masih berlangsung.
Horner bahkan hadir dalam peluncuran mobil terbaru Red Bull Racing, RB20, untuk F1 2024 pada 15 Februari lalu.
Sementara itu, wartawan senior dari Sky Sports bernama Craig Slater meyakini bahwa Red Bull tak memiliki rencana untuk menyingkirkan Christian Horner.
Pemerhati F1 itu melihat posisi Horner sebagai orang nomor satu di Red Bull Racing akan tetap aman meski baru saja diterpa kasus yang merugikan.
“Perlu direnungkan betapa jelas dan tegasnya (pernyataan Red Bull tersebut) dalam kaitannya dengan pembebasan tuduhan Horner,” kata Slater.
“Tidak diragukan lagi, bahkan setelah kejadian ini, akan ada perdebatan mengenai apakah Horner akan tetap bertahan dalam pekerjaannya.”
“Dia sedang menuju ke sini (Bahrain), dan akan memimpin tim pada balapan akhir pekan ini juga di masa mendatang. Tidak ada pertanyaan tentang itu,” Slater memungkasi.