Ini Penjelasan Mengapa Ada Orang Suka Menyela Pembicaraan

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Banyak faktor yang membuat seseorang sangat gemar memotong atau menyela pembicaraan. (M. Yusuf/Skor.id)
Banyak faktor yang membuat seseorang sangat gemar memotong atau menyela pembicaraan. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Dalam percakapan apa pun, alur kata yang alami sangat penting agar lawan bicara merasa didengarkan dan dipahami. Namun, sudah umum menemukan orang-orang yang terus-menerus menyela, menimbulkan frustrasi atau kebingungan pada mereka yang mencoba mengungkapkan ide-ide mereka.

Perilaku ini, meskipun tampak seperti kurang sopan, sering kali memiliki akar yang kuat yang melampaui etika sosial. Di balik kebiasaan yang terkesan impulsif ini terdapat berbagai faktor yang telah dipelajari secara rinci oleh psikologi. 

Dari karakteristik individu hingga pengaruh budaya dan emosional, alasan untuk menyela percakapan sama rumitnya dengan manusia itu sendiri. Menganalisis fenomena ini tidak hanya membantu Anda memahaminya, tetapi juga mendorong komunikasi yang efektif dan empati.

Faktor-faktor Psikologis dan Emosional di Balik Interupsi Seseorang

Orang yang sering menyela mungkin melakukannya karena adanya tantangan pada fungsi eksekutif otak. Menurut Dr. Sharon Saline dan pakar Russell Barkley, penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering kali kesulitan mengatur impuls verbal dan memprioritaskan pikiran.

Hal ini membuat mereka segera mengutarakan idenya, karena takut ide tersebut akan dilupakan jika menunggu giliran. Perilaku ini mencerminkan kesulitan dalam pengendalian diri dan perencanaan, keterampilan penting untuk menjaga keseimbangan percakapan. 

Selain itu, kurangnya keterampilan mendengarkan secara aktif juga merupakan penyebab utama. Carl Rogers, pelopor psikologi humanistik, menekankan bahwa mendengarkan melibatkan penangguhan penilaian dan memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara

Namun faktanya, banyak orang yang lebih berfokus pada merumuskan tanggapan mereka dibandingkan mendengarkan, sehingga membuat mereka menyela. 

Penting juga untuk disebutkan bahwa emosi seperti kecemasan sosial atau kebutuhan akan validasi dapat memperparah perilaku ini. Beberapa orang merasa bahwa mereka harus mengisi keheningan yang canggung atau memastikan suara mereka didengar, sehingga menimbulkan interupsi yang tidak perlu.

Menurut psikolog Barbara Fredrickson, emosi positif seperti antusiasme yang berlebihan, dapat menyebabkan seseorang menyela karena tidak dapat menahan keinginan untuk berpartisipasi. Meskipun perilaku ini mungkin tampak tidak terlalu bermasalah, namun tetap menghambat alur alami percakapan.

Pengaruh Budaya dan Sosial dalam Komunikasi

Lingkungan budaya dan keluarga tempat seseorang dibesarkan juga memengaruhi pola komunikasinya. Dalam beberapa konteks, menyela mungkin dianggap sebagai praktik yang normal atau bahkan diinginkan, terutama dalam keluarga atau budaya di mana percakapan terjadi secara tumpang tindih.  

Namun, kebiasaan ini dapat menimbulkan konflik di lingkungan yang lebih menghargai mendengarkan secara aktif dan menghormati.  Mengembangkan pengendalian diri dan meningkatkan kesadaran akan norma-norma sosial adalah langkah kunci untuk mengurangi kebiasaan ini dan meningkatkan kualitas percakapan Anda.

Di sisi lain, perbedaan gender juga memberikan dampak. Studi yang dilakukan oleh peneliti Joanna Wolfe menunjukkan bahwa pria cenderung lebih banyak menyela wanita dalam percakapan yang campur aduk. 

Hal ini mencerminkan norma-norma sosial yang masih bertahan dalam komunikasi interpersonal, menyoroti bagaimana faktor gender dapat memengaruhi cara orang berinteraksi. 

Interupsi yang terus-menerus dapat memiliki akar psikologis, budaya, dan emosional. Memahami penyebab di balik perilaku ini dapat membantu mendorong komunikasi yang lebih saling menghormati dan efektif.

RELATED STORIES

Respek pada Timnas Indonesia, Pemain Liverpool Siap Beri Penampilan Terbaik untuk Jepang

Respek pada Timnas Indonesia, Pemain Liverpool Siap Beri Penampilan Terbaik untuk Jepang

Kapten Timnas Jepang yang juga pemain Liverpool FC, Wataru Endo, bicara soal duel menghadapi Indonesia.

Nova Arianto Akui Malu Lihat Permainan di Akhir Laga Timnas U-17 Indonesia Lawan Australia U-17

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, bicara jujur soal pemainan monoton di laga penentu Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 versus Australia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover timnas u-20 indonesia

Timnas Indonesia

Gelar Mini Turnamen, Timnas U-20 Indonesia Hadapi 3 Negara Asia di Sidoarjo

Jelang tampil di Piala Asia U-20 2025, Timnas U-20 Indonesia bakal mengikuti mini turnamen internasional di Sidoarjo, akhir Januari.

Teguh Kurniawan | 13 Jan, 16:15

Jaket varsity kolaborasi Over The Pitch dan Liverpool FC. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Fashion

Over The Pitch Rilis Jaket Varsity, Kolaborasi Terakhir dengan Liverpool FC

Produk jaket varsity premium wujudkan semangat dua kota ikonik: Seoul dan Liverpool.

Kunta Bayu Waskita | 13 Jan, 15:51

Cover timnas futsal putri Indonesia.

Futsal

Mentalitas Timnas Futsal Putri Indonesia Meningkat Jelang Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025

Pelatih Timnas futsal putri Indonesia, Luis Estrela bicara persiapan jelang Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025.

Taufani Rahmanda | 13 Jan, 15:02

Serial anime Medalist mengisahkan perjalanan atlet seluncur indah Inori Yuitsuka mewujudkan ambisi untuk merebut medali emas di Olimpiade. (Dede S. Mauladi/Skor.id).

Culture

Medalist, Serial Anime dengan Koreografer Atlet Profesional

Selain memiliki pesan-pesan sangat bagus, dari sisi teknis serial anime Medalist juga digarap sangat serius.

Tri Cahyo Nugroho | 13 Jan, 15:01

Dua pembalap Tim Porsche, Pascal Wehrlein (foto kiri) dan Antonio Felix da Costa, saat mencoba memainkan alat musim milik band mariachi di Mexico City E-Prix, akhir pekan lalu. (Dede S. Mauladi/Skor.id).

Culture

Pembalap Tim Porsche Formula E Kagumi Musik Band Mariachi

Pascal Wehrlein dan Antonio Felix da Costa mengagumi lagu dan musik yang dibawakan band mariachi di sela-sela gelaran Mexico City E-Prix.

Tri Cahyo Nugroho | 13 Jan, 14:51

Pelatih Barcelona, Hansi Flick. (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

Raih Gelar Pertama sebagai Pelatih Barcelona, Hansi Flick Spesialis Laga Final

Hansi Flick kembali memperlihatkan selalu meraih kemenangan di setiap laga final dalam kariernya sebagai pelatih.

Irfan Sudrajat | 13 Jan, 14:08

Persis Solo vs PSM Makassar pada pekan ke-18 Liga 1 2024-2025 di Stadion Manahan, Solo, 13 Januari 2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 1

Hasil Persis vs PSM: Gol Tunggal Balotelli Taklukkan 10 Pemain Laskar Sambernyawa

PSM Makassar mencuri kemenangan tipis 1-0 di markas Persis Solo pada laga pekan ke-18 Liga 1 2024-2025, Senin (13/1/2025) malam.

Teguh Kurniawan | 13 Jan, 14:05

Sepatu signature terbaru Devin Booker, Nike Book 1 Cortez Suns PE, bernuansa retro tahun 1970-an (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Sneakers

Devin Booker Luncurkan Nike Book 1 Suns PE yang Terinspirasi Cortez

Hal menonjol Nike Book 1 PE ini adalah bagian atasnya terbuat dari kulit asli premium.

Kunta Bayu Waskita | 13 Jan, 14:04

Patrick Kluivert diperkenalkan langsung sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia di Jakarta, 12 Januari 2025. (Foto: Firas Naufal/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Timnas Indonesia

PSSI Sodorkan Pilihan ke Patrick Kluivert untuk Asisten Pelatih Lokal di Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bicara susunan kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin Patrick Kluiver.

Nizar Galang | 13 Jan, 13:31

Babak 8 Besar Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Pembagian Grup dan Format Babak 8 Besar serta Play-off Degradasi Liga 2 2024-2025

Babak 8 besar Liga 2 2024-2025 berebut tiket Liga 1 dan babak play-off degradasi menghindari Liga Nusantara.

Taufani Rahmanda | 13 Jan, 13:01

Load More Articles