• Sudah hampir sepekan sektor tunggal putri bulu tangkis Indonesia ditangani oleh sosok Indra Widjaja.
• Indra berbagi penilaiannya terhadap Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan selama sepekan ini di Pelatnas PBSI Cipayung.
• Termasuk soal target untuk para pemain dan regenerasi tunggal putri Indonesia.

SKOR.id – Sudah hampir sepekan Indra Widjaja menduduki kursi pelatih sektor tunggal putri Pelatnas PBSI Cipayung.

Indra resmi menangani Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan mulai per 1 Maret 2023.

Kini, pelatih yang pernah menangani Lee Zii Jia itu tengah membantu Gregoria Mariska Tunjung dalam persiapan menghadapi turnamen All England yang digelar di Birmingham, Inggris, pada 14-19 Maret 2023.

Di sela-sela latihan persiapan Gregoria, Skor.id berkesempatan mewawancarai Indra Widjaja terkait perkembangan sektor tunggal putri Pelatnas PBSI Cipayung.

Sudah sepekan melatih, bagaimana penilaian pemain tunggal putri sejauh ini?

Kesannya ya positif, dalam arti saya lihat dari cara mereka dalam hari-hari latihan, kemauannya, semangatnya. Saya lihat rata-rata mereka punya komitmen untuk itu. 

Tinggal kembali lagi nanti latihan sehari-hari yang kita jalani. Saya belum mulai semuanya karena turnamen udah deket saya gak berani mengubah terlalu banyak. Jadi nanti setelah tur eropa kembali program yang baru akan dimulai

Ada penilaian pribadi untuk tiap pemain?

Pasti tiap individu punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi pelan-pelan mulai belajar, lihat kebiasaan mereka, kelebihannya kekurangannya itu pasti akan saya pelajari dan belajarnya itu gak akan sebentar.

Bagaimana adaptasi menjadi pelatih tunggal putri setelah cukup lama memiliki pengalaman menangani sektor tunggal putra?

Putra putri kan pastinya beda nih personalnya, antara laki-laki dan perempuan kan pasti beda. Penanganannya saya rasa juga beda. Jangankan perempuan dengan laki-laki, tiap individu laki-laki saja berbeda (karakternya). 

Jadi, saya memperlakukan tiap anak tuh pastinya beda, beda bukan berarti pilih kasih ya. Jadi seperti yang saya bilang, saya perlu belajar karena gak setiap anak saya pukul rata, (misal) saya maunya ini, kamu bisa yang lain belum tentu bisa. Jadi sebelum menyampaikan, saya harus paham anak ini karakternya seperti apa.

Ada target untuk pemain tunggal putri di turnamen terdekat?

Kalau target, saya sih setelah melihat di sini, seperti Gregoria sudah cukup bagus. Saya harap bisa membawa konsisten yang kemarin, apa yang sudah dia dapat dari latihan kemarin-kemarin ini, latihan yang ini ya dibawa ke sana (turnamen) dulu aja. 

Masalah hasil, seperi Gregoria ya mungkin kaya first round dia kan selalu jumpa top seed (pemain unggulan ya. Kita harapkan untuk gregoria dia bisa masuk (peringkat) 10 dunia. Kita usahakan untuk ke situ. Supaya paling tidak dia ketemu seeding player-nya tuh ya di babak kedua atau ketiga. Meskipun kita lihat mau babak ketiga, kedua, atau pertama semuanya sama, semuanya bias saling mengalahkan. Jadi, kembali lagi ke persiapan kita lah. 

Ilmu seperti apa yang diperoleh dari pengalaman melatih di luar yang diberikan untuk jadi modal melatih di PBSI?

Rata-rata pemain di PBSI sudah bagus, saya tinggal tambahin dikit-dikit dari pengalaman saya, apa yang saya punya, ya pastinya tiap pelatih kan punya ilmu dan penanganannya sendiri-sendiri. 

Sekarang saya dipercaya menangani tunggal putri, jadi saya bawa apa yang saya punya yang saya rasa baik untuk tunggal putri Indonesia.

Tadi disebutkan salah satu target adalah membawa Gregoria tembus top 10 dunia, kira-kira butuh waktu berapa lama untuk mencapai target itu?

Saya belum bisa bilang (menargetkan), kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dimulai pada Mei dan turnamen ini semua jadi salah satu perantara untuk dia (Gregoria) naik rangking. 

Sekarang sudah ranking 14 poinnya juga ketat. Kembali lagi seberapa konsistensinya dia bisa bermain seperti yang kemarin, cukup bagus kan dia, itu yang mau kita cari dan tingkatkan.

Bagaimana usaha untuk regenerasi tunggal putri agar berjalan baik?

Sekarang kan Gregoria ranking 14, yang paling dekat juniornya itu kalo gak salah Putri Kusumawardani di peringkat 40-an. Lalu, di bawahnya lagi ada Komang Ayu Cahya Dewi dan kawan-kawan.

Harapan saya sih seperti Putri, Komang, dan lainnya paling enggak gap-nya jangan terlalu jauh supaya saya bawa bisa bawa 3-4 pemain ke tiap turnamen. Karena terdekat saya baru bisa bawa Gregoria satu orang, tapi ya gapapa sambil berjalannya itu kita coba (agar) generasi ini kita kejar untuk supaya bisa mendampingi Gregoria dia turnamen-turnamen tahun ini, terutama Putri ya.

Pastinya kita sudah planning untuk mengikutkan pemain ke banyak turnamen. Dulu kan karena pandemi untuk yang kecil-kecil (pemain level bawah) ini susah karena rankingnya gak ada turnamennya gak ada. 

Sekarang sudah mulai terbuka lagi, kita harap kesempatan sudah ada tinggal mereka buktikan untuk mengejar itu semua.

Bagaimana dengan target Gregoria di All England, pekan depan?

Untuk tunggal putri kita mau sadar diri dulu dalam arti kita intropeksi. Bukannya kita tertinggal terlalu jauh atau bagaimana juga tapi realistis juga lah. 

Kalau untuk Gregoria di All England target saya bukan ke situ. Jadi saya mau lebih dia konsisten dengan permainan terbaiknya dulu. Itu yang saya mau kejar dulu bukan semata-mata hanya hasil.

Berhasil menaikkan nama Lee Zii Jia menjadi penerus kejayaan tunggal putra Malaysia, apa yang akan dilakukan coach Indra untuk melakukan kesuksesan yang sama di tunggal putri Indonesia?

Pastinya saya punya cara sendiri lah untuk itu semua. Saya rasa tidak bisa saya share terbuka untuk semuanya di sini. Saya berusaha yang terbaik dan saya akan coba untuk memberikan hasil yang menunjukkan kemajuan-kemajuan tunggal putri.