SKOR.id – Harapan tim bulu tangkis Merah Putih untuk dapat merengkuh gelar juara Indonesia Masters 2024 dari sektor tunggal putra dan ganda putri dipastikan gagal terwujud.
Ini setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto kalah dalam partai semifinal turnamen BWF Super 500 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta itu, Sabtu (27/1/2024).
Anthony Ginting yang difavoritkan bisa menjadi juara di rumah sendiri, di luar ekspektasi justru tumbang. Tunggal putra ranking empat dunia ini kalah dari wakil Kanada Brian Yang.
Ginting sebenarnya memulai pertandingan dengan baik. Namun, ia akhirnya harus mengakui keunggulan Brian Yang melalui pertarungan rubber game yang alot selama 79 menit, 21-13, 17-21, 19-21.
Pada gim pertama Ginting sempat tertinggal 4-8. Yang kemudian unggul 11-10 saat interval. Selepas jeda wakil Indonesia bangkit dan berbalik unggul setelah delapan poin beruntun sebelum menuntaskannya.
Masuk gim kedua, Ginting makin percaya diri dan mampu menguasai permainan di tahap awal, dengan segera memimpin 7-1. Yang berusaha mengejar dan memangkas gap jadi 9-11 ketika interval.
Begitu pertandingan dilanjutkan, Anthony Ginting mencoba bermain taktis, hanya saja itu membuatnya menjadi lebih terburu-buru mematikan bola. Ini menyebabkan lawan bisa balik unggul 14-13.
Ginting berusaha kembali mengambil alih permainan dengan melancarkan variasi serangan, tetapi Yang mampu bertahan dengan solid hingga bisa merebut gim dan memaksakan rubber game terjadi.
Gim ketiga berjalan ketat. Ginting sempat tertinggal empat poin sebelum perlahan mampu menyamakan skor dan memimpin 11-9 saat interval. Usai jeda, andalan tuan rumah mencoba menjaga dominasinya.
Ketika kemenangan tampaknya sudah di depan mata, dengan kedudukan 17-13 untuk Ginting, situasi berubah. Yang dengan sabar mengejar dan merebut kemenangan usai mencetak enam poin beruntun.
Alhasil, harapan merengkuh titel tunggal putra Indonesia Masters 2024 pun gagal direalisasikan. Tentu ini terasa sangat mengecewakan, terlebih kekalahan dialami di hadapan fans yang hadir memadati Istora.
“Yang paling disesali adalah ketika saya sudah leading (19-15) di gim ketiga. Perjalanan untuk mendapatkan poinnya tidak gampang, terutama di gim ketiga saya berusaha menekan dia dan fokus menjalani strategi sampai interval,” ujar Ginting.
“Pikiran saya tidak tetap maunya seperti apa, terbelah dua saat di poin-poin kritis. Seharusnya jangan ada keraguan, ada pikiran yang agak bikin ragu sedikit. Ke depannya harus menjadi pelajaran lagi dan evaluasi dengan pelatih,” tambah sang atlet.
Tak cuma dipastikan gagal menjuarai tunggal putri, kans Merah Putih untuk menjuarai sektor ganda putri di negeri sendiri juga kandas. Ini menyusul tersingkirnya Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto.
Pasangan Indonesia takluk dari unggulan keempat Liu Sheng Shu/Tan Ning. Lanny/Ribka kalah dua gim langsung dengan skor 12-12, 13-21 melawan ganda putri Cina tersebut.
Meskipun sudah berjuang maksimal, duo rival nyatanya masih terlalu kuat untuk Lanny/Ribka. Serangan-serangan yang dilancarkan ganda putri Merah Putih kerap kali mampu dibendung Liu/Tan.
Sebaliknya, giliran pasangan lawan melancarkan serangan, Lanny/Ribka kesulitan untuk mengantisipasi, khususnya karena kekuatan pukulan Liu/Tan. Ini hal yang disoroti oleh wakil Merah Putih.
“Yang pasti kita kalah power, itu nomor satu. Dan mungkin kita sudah terbawa sama permainan mereka dari awal, jadi kita tidak bisa menerapkan pola permainan yang kita mau,” Ribka menuturkan.
Peluang tuan rumah meraih gelar masih ada dari sektor ganda putra. Pasalnya, dengan duel Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto versus Leo Rolly carnando/Daniel Marthin, Indonesia sudah mengamankan satu tiket ke final.