- Carolina Marin takluk dari Ratchanok Intanon di final Indonesia Masters 2020.
- Pemain 26 tahun itu sempat mendapat perawatan.
- Tahun lalu, ia mundur karena cedera saat unggul atas Saina Nehwal.
SKOR.id - Indonesia Masters 2019 mungkin jadi mimpi buruk bagi Carolina Marin. Saat unggul 10-4 atas Saina Nehwal, pemain 26 tahun itu tak mampu melanjutkan pertandingan.
Cedera lutut kanan membuat Carolina Marin beberapa kali meringis kesakitan. Sempat memaksakan diri untuk tetap bermain, ia pun menyerah dan meninggalkan lapangan.
Setahun berlalu, Carolina Marin kembali ke Indonesia Masters. Kali ini, ia bertemu pebulu tangkis veteran, Ratchanok Intanon, di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020).
Pertandingan yang memperebutkan gelar juara itu langsung sengit sejak awal. Teriakan dukungan dari penonton, menambah keseruan laga berdurasi satu jam 20 menit itu.
Suasana makin semarak karena beberapa fan membentangkan bendera Spanyol, negara asal Carolina Marin. Ada pula yang memamerkan poster sebagai bentuk dukungan.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020: Ganda Campuran Belum Percaya Diri
Namun, Istora seketika terdiam, saat Marin meminta staf medis untuk datangi. Ternyata, usai menghalau pukulan Ratchanok Intanon, pergelangan tangan kirinya terasa nyeri.
Tak ingin momen tahun lalu, terulang, beberapa fan yang berada di depan tribune fotografer berbisik. "Jangan kejadian (cedera) lagi dong," ucap mereka, penuh harap.
Usai menjalani pemeriksaan, tim medis memberinya lampu hijau untuk melanjutkan pertandingan. Ya, Caroline Marin beruntung karena nyeri yang dialami tak berkelanjutan.
Melihat sang idola kembali memasuki lapangan, fan pun bersorak kegirangan. Sayang, ia harus mengakui keunggulan Ratchanok Intanon dengan skor akhir 19-21, 21-11 dan 18-21.
"Saat ke sini pertama kali, saya merasakan cinta dengan sebuah negara. Saya merasa nyaman walaupun jauh dari negara saya," ujar Carolina Marin soal dukungan fan.
Setidaknya, hasil tersebut lebih baik karena dirinya bisa menyelesaikan pertandingan. Musim lalu, ia memberikan gelar juara secara cuma-cuma kepada Saina Nehwal.
Baca Juga: Australia Open 2020: Empat Petenis yang Layak Dinanti Penampilannya
Walau menang, Intanon memuji penampilan Marin. "Saya rasa, pendukung kami di sini (Istora) 50-50. Tapi, dia baru sembuh dari cedera," kata pemain asal Thailand itu.
"Marin punya mental yang kuat, di poin-poin penting dia lebih agresif. Saya berusaha mengatasinya karena semua pemain pasti mau juara," ia menambahkan.
"Pasti ada tekanan tapi saya harus bisa mengontrol diri. Kalau saya bisa mengalahkan diri saya sendiri, pasti akan bisa mengalahkan lawan (Marin)," tutur Intanon.