- Forum Group Discussion (FGD) digelar di Jakarta, 31 Agustus-2 September 2022, untuk membahas tentang DBON.
- Kegiatan FGD itu diikuti oleh Indonesian Olympian Association (IOA), para akademisi, perwakilan PB/PP dan Tim Review.
- IOA pun bakal memberikan rekomendasi mengenai penerapan DBON kepada Menpora Zainudin Amali, berdasarkan FGD tersebut.
SKOR.id - Keberadaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2022 semakin kokoh. Setelah akademisi memberikan dukungan, kini para mantan atlet Olimpiade yang tergabung dalam Indonesian Olympian Association (IOA) siap mengawal program DBON Kemenpora.
Dukungan terhadap DBON dilontarkan mereka saat mengikuti acara Forum Group Discussion (FGD) bersama para akademisi, perwakilan PB/PP dan Tim Review di Hotel Le Meridien, Jakarta, 31 Agustus-2 September 2022.
Ketua Umum IOA Yayuk Basuki saat menutup acara mengatakan, pihaknya siap mengawal serta mendukung keberadaan DBON yang memiliki target prestasi dunia. Dan, dia menyebut hasil rekomendasi dari FGD juga akan disampaikan kepada Menpora Zainudin Amali setelah kegiatan berakhir.
"Nanti kami minta waktu audiensi dengan Pak Menteri, menyampaikan rekomendasi apa yang kami hasilkan pada forum diskusi ini," kata Yayuk Basuki.
Hal senada juga dituturkan mantan atlet judo yang kini menjabat Ketua Umum PP Persambi, Krisna Bayu.
Ia mengakui, dengan adanya FGD tersebut membuatnya semakin paham bahwa masukan dari para akademisi dan praktisi olahraga soal DBON sangat bagus demi kemajuan olahraga Indonesia.
"Jangan sampai IOA dan para legenda tidak dilibatkan dalam diskusi besar DBON berikutnya. Momentum seperti ini jangan langsung hilang, hanya satu kali tapi ada kelanjutannya," ujar Krisna Bayu.
Perwakilan dari PP PBVSI Loudry Maspaitella menyampaikan, FGD menghasilkan rekomendasi yang sangat bagus hasil pemikiran dari peserta dan menjadi sebuah aspirasi.
"Kemenpora diharapkan mau mendengarkan hasil FGD ini. Dan secara khusus harus ada monitoring dari IOA supaya rekomendasi yang dikatakan baik ini, akan ada tindak lanjut dari Kemenpora, sehingga endingnya bisa cetak juara seperti topik FGD kita sekarang," ujar Loudry.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, yang hadir di acara tersebut, ikut menyampaikan soal sepak bola Indonesia. Indra Sjafri bicara mengenai persiapan Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun depan di Indonesia.
Menurutnya, agar timnas Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, diperlukan program naturalisasi. "Untuk menghadapi Piala Dunia U-20 2023, kita takut tidak lolos, kita harus naturalisasi lima pemain keturunan Indonesia," kata Indra.
Pihaknya juga berkeinginan mengundang para legenda Olimpiade seperti Yayuk Basuki ketika akan meng-upgrade Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia). Karena untuk memperbarui hal itu perlu masukan dan saran dari para legenda yang pernah meraih medali di Olimpiade, meski mereka bukan berasal dari cabang yang sama.
Anggota Tim Review, Calvin Legawa, mengapresiasi dukungan IOA terhadap DBON.
"Kepedulian IOA sangat dibutuhkan. Mata Olympian menjadi mata kita untuk pelaksanaan DBON. Diskusi ini sangat baik dan perlu dilakukan secara rutin," ucap Calvin Legawa.
FGD dibuka Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti, Rabu (31/8/2022). Dia ikut mengapresiasi kegiatan FGD yang digelar IOA selama tiga hari ini.
"Ini FGD yang sangat bagus. Saya sampaikan apresiasi atas inisiatif IOA," ujar Chandra Bhakti.
Chandra juga menyampaikan soal sasaran olahraga prestasi. Menurut dia, sasaran utama dari olahraga prestasi adalah Olimpiade, bukan lagi SEA Games dan Asian Games.
"SEA Games, Asian Games hanya jadi sasaran antara," ia menegaskan.
Baca Juga Berita Olahraga Lainnya:
Japan Open 2022: Ini Evaluasi Minions usai Kalah Beruntun di Jepang
IBA World Super Lightweight, Daud Yordan Targetkan Pukul KO Petinju Ukraina Sebelum Ronde 10