SKOR.id - Indonesian Basketball League (IBL) mengadakan workshop bersama Liga Bola Basket Jepang (B.League) di Arthotel Jakarta pada Jumat (30/8/2024).
Dalam kegiatan tersebut, IBL mengajak seluruh klub peserta liga untuk meneladani dan mentransfer ilmu dari B.League. Termasuk di antaranya belajar bagaimana tim mengelola bisnis dan manajemen yang baik.
IBL sebagai liga bola basket paling bergengsi di Tanah Air, sudah mulai menerapkan penataan kompetisi seperti yang dilakukan B.League sejak awal tahun ini.
Pada musim 2024, IBL sukses menerapkan pertandingan home and away (kandang dan tandang) untuk kali pertama. Meski baru seumur jagung, format tersebut mampu membawa dampak positif.
Salah satu di antaranya adalah aspek bisnis serta membangun fan base atau basis penggemar.
Oleh karena itu, IBL menggandeng B.League sebagai liga basket ternama di Asia untuk memberi ilmu lebih mendalam mengenai format home and away.
“Kami ingin setiap tim belajar improve dari tahun pertama mengelola format home and away dengan semakin baik lagi musim depan,” ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.
“Di musim pertama, tentu banyak pelajaraan yang dapat ditingkatkan dalam menyelenggarakan format home and away.”
“Kami percaya dengan transfer ilmu ini akan memberi dampak positif bagi basket Indonesia,” tambah Junas.
Workshop sendiri diikuti oleh para pemilik klub, manajer klub, tim manajer, serta beberapa pemangku kepentingan di klub. Selain itu, ada juga sesi untuk tim manajer dan direktur pertandingan secara khusus.
Sedangkan dari pihak B.League menghadirkan Senior Executive Officer, Masaki Sano dan Akira Okada selaku partner dari EYSC, sebagai pengisi materi.
Pemilik klub Bali United, Yabes Tanuri mengaku mendapat banyak ilmu dalam workshop bersama B.League kali ini. Terutama bagaimana cara mengelola sistem home and away.
“Kami belajar banyak tentang bagaimana format home and away berjalan sehingga bisa menjaring banyak fans,” ujar Yabes.
“Tentunya B.League sebagai industri olahraga di Jepang sangat luar biasa. Bagaimana mereka bisa mengubah dari baseball country, atau soccer country, menjadi gila basket saat ini,” imbuhnya.
Kemajuan pesat Jepang selaku negara basket kuat di Asia diamini Senior Executive Officer B.League, Masaki Sano. Perlu delapan tahun bagi mereka untuk membuat basket jadi populer di Jepang seperti sekarang.
“Delapan tahun lalu, di Jepang basket sama sekali tidak populer, timnasnya juga lemah, namun sekarang kalau fast forward, B.League saat ini bikin semua orang kaget,” tutur Misaki Sano.
“Kami akan mendukung IBL, sampai seperti B.League sekarang. Mari kita buat dunia terkejut.”