- HUT ke-93 Persebaya Surabaya menjadi momentum refleksi perjuangan dengan nyali Wani.
- Rah Surahman, Sekretaris Tim Persebaya, menjadikan HUT ke-93 Persebaya untuk reflksi.
- Kisah perjuangan Persebaya yang diasingkan selama lima tahun jadi sejarah patut dikenang.
SKOR.id - Tahun 2013 adalah musim yang kelam bagi Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Bajul Ijo ini mendapatkan banyak aral dan rintangan.
Mulai dualisme klub pengurus, hingga disanksi PSSI tak boleh mengikuti kompetisi karena membelot saat dualisme kompetisi.
Sejak saat itu Persebaya mati suri. Tak ada lagi suporter yang terkenal berisik. Bonek pun tak bisa berpergian ke luar kota menyaksikan tim kebanggaannya.
Pun demikian dengan beberapa pemain asli Surabaya yang seperti kehilangan rumah. Banyak pemain Surabaya, seperti Andik Vermansah, hijrah ke Malaysia.
Setelah tiga tahun dikebiri, komponen Persebaya, mulai dari suporter hingga tokoh sepak bola Surabaya, gerah. Mereka bersatu memperjuangkan status Persebaya.
Namun, semua usaha tak semudah seperti membalikkan tangan. Ketika kompetisi kembali dimulai pada tahun 2016, nama Persebaya masih belum diakui kembali.
Perjuangan para pecinta Persebaya itu akhirnya membuahkan hasil. Status Persebaya kembali diakui pada tahun 2017.
Namun, bukan berarti Persebaya bisa langsung berlaga di kompetisi utama Liga 1. Persebaya harus merangkak dari Liga 2.
Salah satu sosok yang menjadi saksi dan turut berjuang dalam pengembalian status tersebut adalah sekretaris tim Ram Surahman.
"Semua tahu, jalan sunyi itu yang akhirnya dilalui. Tak tanggung-tanggung, lima tahun," Ram mengenang masa sulit tersebut.
Mantan jurnalis ini menceritakan, selama itu betapa lara dan nestapa menyertai. Namun, tak ada kata patah semangat dari segenap pecinta Persebaya.
"Kala itu, bukan karena ciut nyali. Justru nyali-lah yang jadi musabab Persebaya dan pendukungnya diasingkan," ia menuturkan.
"Nyali kami tak bisa diam. Saat fakta akan klub kebanggaan ini coba dikebiri. Pun demikian saat teror, ancaman sampai iming-iming kenikmatan ditawarkan," katanya.
Menurut Ram, jalan perjuangan ini layak untuk terus dikenang dan dirawat. Semangat semacam ini akan terus dikobarkan Persebaya.
Ram menambahkan, semua ini tak sekedar menjadi rangkuman cerita. Lebih dari itu, ini adalah jalan sejarah yang harus dikenang dan dikobarkan.
"Jalan sejarah itu yang menempa, membentuk Persebaya hingga seperti sekarang. Inilah modal terbesar melewati perkembangan jaman," katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Timnas Indonesia U-19 Latihan Virtual, Calon Lawan Pemusatan Latihanhttps://t.co/I2GkKmuGJh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 16, 2020
Berita Persebaya Lainnya:
Meriahkan HUT Persebaya, GFSF Ditutup Dengan Webinar
500-an Bonek Beradu Kreasi Wong Mangap untuk HUT Ke-93 Persebaya
Persebaya Store Gelar Pesta Belanja Merchandise Sepak Bola Terbesar Se-Indonesia