SKOR.id – Diabetes adalah penyakit metabolisme kronis yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin dan oleh karena itu ditandai dengan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah yang lama kelamaan menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Jenis diabetes yang paling umum adalah tipe 1 dan tipe 2. Yang terakhir (tipe 2) berkembang secara bertahap. Gejala mungkin muncul setelah beberapa tahun dan biasanya dikaitkan dengan faktor gaya hidup, seperti konsumsi makanan tertentu, terutama karbohidrat sederhana, kurang aktif bergerak (baca: olahraga), dan obesitas.
Hingga kini para ilmuwan terus melakukan penelitian baru untuk menemukan pengobatan diabetes yang lebih baik. Namun, mereka juga berupaya membuat kemajuan dalam pencegahan diabeter ini.
Dalam hal ini, hubungan aneh yang diungkapkan oleh sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal The Lancet Regional Health – Europe sangatlah mencolok. Hal ini menyoroti pentingnya menghindari cahaya terang di malam hari untuk mengurangi risiko diabetes. Apakah ini benar?
Fakta Menarik: Cahaya Terang pada Malam Hari Meningkatkan Risiko Diabetes
Tampaknya penelitian yang dipimpin oleh Andrew Phillips, profesor kedokteran dan kesehatan masyarakat di Universitas Flinders di Australia, menawarkan data yang kuat tentang hubungan antara “paparan cahaya terang di malam hari dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.”
Bagaimana ini mungkin terjadi? Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya yang lebih intens di malam hari dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes, dengan hubungan yang bergantung pada dosis antara paparan cahaya dan risiko.
Temuan ini muncul dari studi pemodelan besar, saat tim peneliti menanyakan apakah pola paparan cahaya pribadi mendahului risiko diabetes.
Untuk melakukan hal ini, mereka menggunakan data dari hampir 85 ribu orang sehat tanpa diabetes. Para peserta memakai perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan selama seminggu untuk memantau tingkat paparan cahaya siang dan malam, merekam hampir 13 juta jam data penginderaan cahaya.
Para peneliti kemudian melakukan tindak lanjut selama 9 tahun untuk melihat apakah para peserta mengembangkan diabetes tipe 2.
Meskipun mereka memperhitungkan berbagai faktor yang terkait dengan penyakit ini, seperti kebiasaan gaya hidup, pola tidur, kerja shift, pola makan, dan kesehatan mental, hasilnya menunjukkan bahwa menerima lebih banyak cahaya di malam hari masih merupakan prediktor kuat terkena diabetes tipe 2.
Bagaimana Paparan Cahaya Memengaruhi Metabolisme Insulin dan Glukosa
Menurut hasil penelitian ini, paparan cahaya malam akan mengubah pola tidur, yang penting untuk menjaga sensitivitas insulin yang benar, serta kestabilan kadar glukosa darah.
Secara khusus, paparan cahaya terang di malam hari, antara pukul 00.30 dan 06.00, mungkin terkait dengan perubahan ritme sirkadian seseorang dan menyebabkan perubahan dalam sekresi insulin dan metabolisme glukosa.
“Perubahan sekresi insulin dan metabolisme glukosa yang disebabkan oleh gangguan ritme sirkadian mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan diabetes tipe 2,” kata Phillips.
Sebagai kesimpulan, Phillips menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi paparan cahaya di malam hari dan menjaga lingkungan yang gelap mungkin merupakan cara yang mudah dan murah untuk mencegah atau menunda perkembangan diabetes.