SKOR.id – Head coach atau pelatih kepala tim basket top NBA Boston Celtics Joe Mazzulla mendapatkan wawasan baru dan mendalam saat melihat bagaimana Manajer Manchester City Pep Guardiola bekerja.
Kedua pelatih elite tersebut berkesempatan membangun koneksi yang berkaitan erat antara dua cabang olahraga, bola basket dan sepak bola, khususnya dalam hal strategi serta transisi.
Mazzulla, yang adalah penggemar setia Manchester City, memanfaatkan break NBA All-Star pekan lalu untuk ‘menimba ilmu’ di salah satu klub sepak bola terbaik dunia di Inggris.
Ia hadir di markas The Cityzens, Etihad Campus, mengamati bagaimana peraih treble besutan Guardiola tersebut bekerja, baik saat menjalani sesi latihan maupun ketika bertanding.
Joe Mazzulla juga berbagi wawasan soal filosofi yang telah mendorong pelatih Man City Pep Guardiola ke puncak olahraga sepak bola. Ia melihat hal tersebut ada kaitannya dengan basket.
Menurut pelatih berusia 35 tahun itu, yang termuda di NBA saat ini, persamaan antara sepak bola dan basket terletak pada kesinambungannya.
“Bagi saya, itulah arti permainan bola basket, dan arti serangan balik dalam sepak bola. Jadi, saya banyak belajar tentang Man City. Saya banyak mempelajari Pep,” ujar Mazzulla soal sifat transisi dan mengalir dari kedua olahraga, dikutip dari The Athletic.
“Saya pikir dia adalah pelatih terbaik di level mana pun, dalam olahraga apa pun. Itu memiliki pengaruh yang besar (pada saya),” ia menambahkan.
Pernyataan Mazzulla tidak mengejutkan. Pep Guardiola memang telah diakui secara luas sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola berkat segala gelar dan kejeniusannya meramu strategi.
Hampir delapan tahun melatih The Cityzens, 16 trofi berhasil diberikan Guardiola, termasuk treble pada musim 2022-2023. Ia pun sebelumnya sukses menukangi FC Barcelona dan Bayern Munchen.
Dalam kesempatan yang sama, Joe Mazzulla juga menggarisbawahi sifat alami bola basket yang saling berhubungan dengan sepak bola, menampik pemisahan konvensional antara menyerang dan bertahan.
“Semua orang mencoba membagi bola basket menjadi menyerang dan bertahan, tetapi ini satu kesatuan permainan. Jika transisi pertahanan Anda buruk, semua orang menyorotinya. Namun itu soal jarak dan pengambilan Keputusan dan pilihan tembakan Anda, maka itu transisi pertahanan Anda,” jelasnya.
“Saya pikir bola basket dan sepak bola memiliki transisi (permainan) yang terjadi begitu cepat. Anda bisa menyerang, lalu dua detik kemudian, Anda perlu bertahan. Jadi, permainan terus berubah, sangat dinamis,” kata Mazzulla yang gaya dan pendekatannya melatih pun terinspirasi dari Pep Guardiola.
Pada NBA musim ini, Boston Celtics masih memegang rekor bertanding terbaik, dengan 45-12. Jayson Tatum dan kawan-kawan memuncaki klasemen Wilayah Timur.
Dengan pemain yang direkrut musim ini seperti Kristaps Porzingis dan Jrue Holiday telah memperkuat komposisi line-up Celtics, dimotori oleh dua bintang lama mereka, Tatum dan Jaylen Brown.
Ini telah memungkinkan Mazzulla lebih menerapkan filosofinya yang terinspirasi dari sepak bola dan juga Guardiola. Hasilnya sangat cemerlang. Mereka jelas berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar NBA.