- Hendry Saputra masih menjalani perawatan setelah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
- Pelatih tunggal putra Indonesia itu menunjukkan gejala Covid-19 sehingga dilarikan ke RS Pelni, pekan lalu.
- PBSI masih menunggu hasil swab test Hendry yang belum keluar hingga Selasa, (31/3/2020).
SKOR.id - Pelatih kepala bulu tangkis tunggal putra Indonesia Hendry Saputra masih menjalani perawatan intensfif setelah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, pekan lalu.
Kabar itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto di pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (31/3/2020).
Menurut Budiharto, PBSI dan Hendry Saputra, 38 tahun, masih menunggu hasil swab test (pengambilan sampel lendir di saluran pernapasan) yang belum keluar.
"Kami masih menunggu hasil swab test dari coach Hendry, sampai hari ini belum keluar," kata Achmad Budiharto dilansir dari badmintonindonesia.org.
"Saat ini coach Hendry menjalani beberapa tes kesehatan untuk memastikan dia terbebas dari penyakit-penyakit yang bisa melemahkan kondisinya," Budiharto menambahkan.
Baca Juga: Raja Sapta Oktohari: Bob Hasan Punya Dedikasi Tinggi terhadap Olahraga
Meskipun hasil tes cepat atau rapid test dinyatakan negatif, tetapi Hendry Saputra menunjukkan gejala Covid-19 sehingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pelni, 24 Maret lalu.
Saat itu sang pelatih yang sedang menjalani isolasi pasca pulang dari All England 2020 di Birmingham, Inggris mengalami demam tinggi, lemas, mual, dan sulit menelan makanan.
Meskipun demikian, seluruh rombongan Indonesia yang berangkat ke All England dinyatakan negatif dan tidak menunjukkan gejala Covid-19.
Para atlet pun telah merampungkan masa isolasi mandiri selama 14 hari dan kini telah menjalani latihan seperti biasa.
Hanya saja tim medis PBSI menegaskan agar para penghuni pelatnas untuk tetap melaksanakan protokol pencegahan.
Jonathan Christie dan kawan-kawan diminta melakukan physical distancing (mengatur jarak fisik) dan menjaga kebersihan diri sendiri serta lingkungan.
Pada All England 2020 yang berakhir pada 15 Maret lalu, Indonesia membawa pulang satu gelar dari sektor ganda campuran.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil meraih trofi All England perdana mereka setelah mengalahkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Praveen/Melati menang 21-15, 17-21, 21-8 atas Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Birmingham Arena, Inggris.
Sehari setelah final All England 2020, seluruh turnamen bulu tangkis internasional ditangguhkan karena pandemi global virus corona (Covid-19).
Setidaknya selama dua bulan ke depan tidak akan ada turnamen bulu tangkis nasional maupun internasional yang akan terselenggara.