Hasil Korea Selatan U-23 vs Indonesia U-23: Garuda Muda ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Timnas Indonesia U-23 berhasil ke semifinal Piala Asia U-23 2024. (Yusuf/Skor.id)
Indonesia U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah menang adu penalti atas Korea Selatan, 11-10, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. (Yusuf/Skor.id)

SKOR.id - Timnas U-23 Indonesia asuhan Shin Tae-yong kembali membuat sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Korea Selatan, lewat adu penalti, 11-10 setelah di waktu normal dan perpanjangan imbang 2-2, dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar tersebut, dua gol Timnas U-23 Indonesia diciptakan Rafael Struick pada menit ke-15 dan 48.

Sedangkan gol Korea Selatan terjadi karena gol bunuh diri Komang Teguh pada menit ke-45 dan satu gol lainnya ditorehkan Jeong Sang-Bin pada menit ke-84.

Dalam laga ini, Indonesia U-23 tampil bagus di babak pertama dengan kerja sama yang baik dan memanfaatkan umpan-umpan pendek. Namun demikian, Indonesia U-23 gagal memanfaatkn sejumlah peluang, khususnya di awal-awal babak kedua.

Meski Korea Selatan U-23 tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-70, namun Indonesia U-23 tidak dapat memanfaatkannya. Laga kemudian diteruskan dengan perpanjangan waktu (extra time).

Berikut ini jalannya pertandingan antara Korea Selatan U-23 vs Indonesia U-23:

Babak Pertama

Pada awal-awal laga berjalan, tepatnya menit ke-5 perjuangan pemain Timnas Indonesia U-23 diawali dengan aksi Rizky Ridho yang mencoba menghentikan dua pemain Korea Selatan U-23 yang memberikan tekanan dari sisi kiri.

Menit ke-7, Korea Selatan sempat membuat kejutan dengan mengoyak gawang Indonesia. Namun, gol tersebut kemudian dianulir wasit setelah melihat VAR sehingga kedudukan tetap 0-0.

Situasi tersebut membuat pemain Timnas Indonesia lebih tenang. Serangan pun mulai dilakukan Garuda Muda.

Menit ke-11, Timnas U-23 Indonesia mencoba melakukan tekanan dengan membangun serangan dari kedua sayap, namun masih gagal membuahkan peluang.

Korea Selatan memanfaatkan masa transisi itu dengan serangan balik setelah pemain timnas Indonesia kehilangan bola tapi serangan tersebut tidak membahayakan karena mampu diredam oleh pemain bertahan timnas Indonesia.

Timnas Korea Selatan kembali melakukan tekanan lewat bek mereka, HwangJae-Won yang berhasil memasuki pertahanan timnas Indonesia pada menit ke-13, tapi upayanya gagal memberikan ancaman bagi timnas Indonesia.

Hingga kemudian, pada menit ke-15, Timnas Indonesia berhasil unggul 1-0 lewat sebuah gol tendangan keras dari luar kotak penalti, gol yang mengesankan yang diciptakan Rafael Struick.

Berawal dari serangan yang dibangun timnas Indonesia di luar kotak penalti, bola sempat membentur pemain Korea Selatan.

Struick yang berada di area tersebut, memanfaatkan bola pantul itu dengan kaki kanannya, melepaskan tembakan melambung dan keras yang tidak dapat dijangkau kiper Timnas Korea Selatan, Baek Jong-Beom.

Timnas Indonesia kerap melakukan serangan dari sisi kanan melalui aksi Witan Sulaeman. Sedangkan dari sisi kiri, Marcelino Ferdinan mendapatkan pengawalan ketat.

Pada menit ke-23 contohnya, bek Korea Selatan, HwangJae-Won, harus melakukan pelanggaran untuk menghentikan aksi solo run Marcelino Ferdinan.

Witan Sulaeman juga aktif dalam membantu pertahanan. Menit ke-26, dia turun ke belakang untuk menghentikan aksi pemain Korea Selatan yang membawa bola dari sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia.

Momen menarik terjadi pada meit ke-31, sebuah kerja sama apik diperlihatkan dua pemain Timnas Indonesia Marcelino Ferdinand dan Rafael Struick, yang memainkan umpan satu dua di jantung pertahanan Korea Selatan.

Kerja sama tersebut menciptakan peluang emas namun gagal menjadi gol. Aksi tersebut diawali dengan Marcelino Ferdinan yang memberikan bola kepada Rafael Struick.

Rafael Struick dengan tenang membawa bola tersebut dan memberikan umpan dengan tumit. Marcelino Ferdinan kemudian melepaskan tembakan namun bola masih melenceng dari sasaran.

Keungulan 1-0 membuat Timnas Indonesia bermain lebih tenang sehingga membuat permainan mereka berjalan dengan baik hingga menit ke-35.

Performa Marcelino Ferdinan di laga ini juga menarik perhatian karena pemain ini mampu beralih zona dari kiri ke kanan, terutama ketika membantu tim saat kehilangan bola dan merebutnya.

Korea Selatan mencoba melakukan tekanan dengan bola-bola lansgung ke depan. Terjadi kemelut di pertahanan Timnas Indonesia pada menit ke-38, yang membuat kiper timnas Indonesia, Ernando Ari sempat mengalami cedera karena menantisipasi serangan terssebut.

Ernando Ari juga berperan ketika dengan cepat membaca bola lemparan ke dalam pemain Korea Selatan pada meit ke-41. Tiga menit jelang babak pertama usai, Korea Selatan mencoba mencari gol dengan secara konstan melakukan tekanan.

Menit ke-42, tendangan sudut Korea Selatan berhasil diantisipasi dengan baik oleh pemain timnas Indonesia.

Kemampuan Komang Teguh dalam menjaga sisi kanan dalam juga salah satu kunci mencegah terjadinya umpan-umpan silang dari pemain Korea Selatan.

Serangan Korea Selaan akhirnya berbuah gol pada menit ke-44. Berawal dari umpan silang, pemain Korea Selatan, Eom Ji-Sung, menanduk bola tersebut. Bola sempat menyentuh kepala Komang dan masuk ke gawang.

Gol tersebut membuat Korea Selatan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Namun, kedudukan itu tidak bertahan lama karena kemudian pada menit ke-48 Timnas Indonesia berhasil unggul melalui aksi Rafael  Struick.

Berawal dari umpan jauh dari lini tengah, Struick mengikuti bola tersebut dan memanfaatkan kelengahan pertahanan Korea Selatan, dia berhasil mencetak gol dan membuat Indonesia unggul 2-1 di babak pertama.

Menit ke-53, timnas Indonesia kembali mendapatkan peluang mencetak gol. Berawal dari tendangan sudut, yang mengarah ke Witan Sulaeman.

Witan Sulaeman kemudian melepaskan tembakan yang mengenai Struick namun bola tersebut mengenai mistar gawang. Pada menit ke-53, terjadi ketegangan karena Witan tampak membuatng bola dan mengenai pemain Korea Selatan.

Babak pertama, menurut statistik AFC, penguasaan bola relatif imbang 48,9 persen untuk Korea Selatan dan 51,1 untuk Timnas Indonesia.

Korea Selatan banyak melepaskan umpan-umpan silang di babak pertama ini mencapai 13 sedangkan Indonesia hanya 4 kali melepaskan umpan silang.

Dari aspek tembakan di babak pertama, Timnaas Indonesia melepaskan 7 tembakan sedangkan Korea Selatan tercatat hanya 1 kali.

Dari 7 tembakan itu, 3 di antarnya berhasil mengarah ke gawang Korsel. Dari statistik tersebut, terlihat Indonesia unggul dari sejumlah aspek permainan sepanjang babak pertama ini.

Babak Kedua

Timnas Indonesia tercatat mendapatkan sejumlah peluang di awal-awal babak kedua. Namun karena penyelesaian yang kurang baik serta tidak terjadinya operan bola ke sisi yang lebih baik, sejumlah peluang tersebut tidak berbuah gol.

Ada empat peluang yang didapatkan timnas Indonesia di awal babak kedua hingga menit ke-57. Rafael Struick contohnya kembali mendapatkan peluang dengan masuk ke pertahanan lawan, namun bola tembakan kaki kanannya masih melambung ketika dirinya tidak terkawal.

Pada menit yang sama, Marcelino Ferdinan juga mendapatkan peluang, namun keputusannya melepaskan tembakan tanpa memberikan umpan hanya berakhir di kaki kiper Korea Selatan.

Pada menit ke-67, pemain Korea Selatan, Lee Young-Jun, yang merupakan pemain pengganti mendapatkan kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap Justin Hubner.

Wasit memberikan kartu merah tersebut setelah melihat VAR dan menilai pelanggaran terhadap Justin Hubner sangat berbahaya. Namun demikian, walau unggul jumlah pemain, Indonesia U-23 tidak mampu memanfaatkannya dengan baik.

Sebaliknya, Korea Selatan U-23 justru mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-84 melalui aksi Jeong Sang-Bin.

Sebuah penempatan bola yang baik dari Jeong Sang-Bin mampu mengoyak gawang Timnas Indonesia setelah sang pemain berhasil membawa bola ke jantung pertahanan Garuda Muda.

Hingga menit ke-90+2, kedudukan masih tetap imbang 2-2. Menit ke-94, Rafael Struick mencoba melakukan tekanan namun upayanya gagal karena bola terlepas dari penguasaannya setelah mendapatkan kawalan pemain Korea Selatan.

Menit ke-95, Korea Selatan mendapatkan tendangan bebas setelah pemain Indonesia U-23, Rizky Ridho, melakukan pelanggaran. Namun, peluang tersebut tidak membahayakan gawang Indonesia.

Pada menit ke-101, Korea Selatan kembali mendapatkan tendangan bebas setelah Ivar Jenner melakuka pelanggaran.

Namun, JeongSang-Bin yang menjadi penembak tendangan bebas tersebut tidak dapat memanfaatkan dengan baik, bola tembakannya melambung melewati mistar gawang Timnas Indonesia.

Hingga waktu normal dan penambahan waktu berakhir, kedudukan tetap 2-2. Laga kemudian dilanjutkan dengan perpanjangan waktu (extra time).

Pada perpanjangan waktu ini, Shin Tae-yong tampaknya menginstruksikan agar Garuda Muda bermain lebih tenang.

Pada menit ke-95 perpanjangan waktu, terjadi pelanggaran yang dilakukan pemain Korea Selatan terhadap Pratama Arhan. Indonesia U-23 mendapatkan tendangan bebas namun bola tembakan Indonesia U-23 melambung.

Pada menit ke-100 perpanjangan waktu, Indonesia U-23 juga mendapatkan peluang setelah lemparan ke dalam, bola sempat diimanfaatkan Justin Hubner, Rafael Struick, dan Witan Sulaeman.

Menit ke-109 perpanjangan waktu, Justin Hubner mengawali serangan Indonesia U-23 dengan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Namun bola tembakannya mampu diredam kiper lawan dan memantul dan kemudian tidak dapat dimanfaatkan rekan-rekan setimnya.

Korea Selatan memang membentuk tembok yang cukup rapat ketika mereka kehilangan bola. Ada lima pemain di pertahanan ketika mereka dalam posisi mendapatkan serangan dari Indonesia U-23.

Menit ke-114, percobaan kembali dilakukan Indonesia U-23 kali ini oleh Nathan Tjoe-A-On. Namun, bola tembakannya dari luar kotak penalti hanya nyaris menjadi gol.

Menit ke-117 terjadi dua peluang yang didapatkan Indonesia U-23 namun peluang dengan tandukan tersebut hanya melambung dari gawang.

Hingga perpanjangan waktu berakhir, kedudukan tidak berubah 2-2. Laga pun dilanjutkan dengan adu penalti.

Adu Penalti

1-0 Pemain Korea Selatan Hong Yun Sang berhasil mencetak gol.

1-1 Pemain Indonesia Ramadan Sananta mencetak gol.

2-1 Pemain Korea Selatan, Lee Kang Hee, mencetak gol.

2-2 Pemain Indonesia, Pratama Arhan mencetak gol

3-2 Pemai Korea Selatan, Hwang Jae Won mencetak gol.

3-3 Rafael Struick mencetak gol untuk Indonesia.

4-3 Pemain Korea Selatan Park Sang Hoon mencetak gol.

4-4 Marselino Ferdinan mencetak gol.

5-4 Byeon Jun Soo mencetak gol untuk Korea Selatan.

5-4 Justin Hubner gagal mencetak gol namun penalti kemudian diulang.

5-5 Justin Hubner berhasil mencetak gol di penalti kedua.

5-5 Pemain Korea Selatan Kang Sang Yoon gagal mencetak gol

5-5 Arkhan Fikri, Indonesia, gagal mencetak gol.

6-5 Joang Si Young (Korea Selatan) mencetak gol.

6-6 Kelly berhasil mencetak gol untuk Indonesia

7-6 Hong Yun Sang pemain Korea Selatan berhasil mencetak gol.

7-7 Rizky Ridho berhasil mencetak gol untuk Indonesia.

8-7 Pemain Korea Selatan, Cho Hun Taek mencetak gol.

8-8 Pemain Indonesia, Ferrari berhasil mencetak gol.

9-8 Kiper Korea Selatan, Baek Jong Beom berhasil mencetak gol.

9-9 Kiper Ernando Ari mencetak gol untuk Indonesia.

10-9 Kim Min Woo mencetak gol untuk Korea Selatan.

10-10 Ramadan Sananta brehasil mencetak gol untuk Indonesia

10-10 Lee Kang Hee (Korsel) gagal mencetak gol, diredam oleh Ernando Ari

10-11 Pratama Arhan mencetak gol, menentukan kemenangan Indonesia atas Korsel, 11-10 dalam adu penalti.

Hasil Pertandingan dan Susunan Pemain

Korea Selatan U-23 2-2 (10-11 adu penalti) Indonesia U-23

Gol: 1-0 (Rafael Struick, 15), 1-1 (Komang Teguh, bd 45), 1-2 (Rafael Struick, 48), 2-2 (Jeong Sang-bin, 84)

Korea Selatan U-23 (4-3-3): BaekJong-Beom; HwangJae-Won, ByeonJun-Soo, ByeonJun-So, LeeTae-Seok; Kim Dong-Jin, LeeKang-Hee, Paik Sang-Hoon; HongSi-Hoo, KangSeong-Jin, EomJi-Sung

Pelatih: Hwang Sun-Hong

Indonesia U-23 (3-4-3) Ernando Aril; Komang Teguh, Rizky Ridho, Justin Hubner; Rio Fahmi, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, Rafael Struick, Marselino Ferdinan

Pelatih: Shin Tae-yong

Kartu kuning: Rafael Struick, Ivar Jenner, BaekJong-Beom, Hwang Jae-won

Kartu merah: Lee Young-Jun

Stadion: Abdullah bin Khalifa

Source: AFC

RELATED STORIES

Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong, Erick Thohir Singgung Generasi Emas Timnas Indonesia

Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong, Erick Thohir Singgung Generasi Emas Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan soal pertemuan dengan Shin Tae-yong yang berujung diperpanjangnya kontrak sang pelatih.

Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya menyatakan untuk memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, hingga 2027.

Tuah Stadion Abdullah bin Khalifa, Indonesia dan Korea Selatan Selalu Menang

Stadion Abdullah bin Khalifa akan menjadi venue laga perempat final Korea Selatan U-23 vs Indonesia U-23.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Presiden FIFA Gianni Infantino di Stadion Manahan, Solo, dalam final Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (2/12/2023). (Mario Sonatha/Skor.id).

Bola Internasional

Gianni Infantino Umumkan Bakal Basmi Kekerasan Online di Sepak Bola

Infantino menegaskan FIFA sedang menjalankan “operasi digital terbesar” untuk melawan ujaran kebencian, rasisme, hingga perisakan

Gangga Basudewa | 16 Nov, 14:12

Alumni Liga TopSkor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga TopSkor

Alumni Liga TopSkor Incar Posisi Kiper Utama Timnas U-23 Indonesia

Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi bertekad memperbaiki performanya usai kebobolan tiga gol dari Mali U-23.

Nizar Galang | 16 Nov, 12:54

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

FFWS Global Finals 2025 Masuk Buku Rekor Dunia Guiness

Kompetisi Free Fire terbesar ini berhasil memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori “The Largest Mobile Team-Based Esports Tournament”.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 12:21

Cover bulu tangkis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Badminton

Muria Cup Sirnas C 2025 Rampung, PB Djarum Jadi Juara Umum Menang 16 Nomor

Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 berhadiah total Rp636 juta dan masuk hitungan poin ranking nasional, 11-16 November 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Nov, 12:19

Jumpa pers Asian Champions League 2025. (Foto: Dok. FSMI/Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Diramaikan 12 Klub, Indonesia Pertama Kali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Antarklub Minifootball Asia

Asian Champions League 2025 diramaikan 12 klub yang akan digelar di Jakarta pada 17-23 November 2025.

Rais Adnan | 16 Nov, 09:58

kumamoto masters japan 2025

Badminton

Gregoria Mariska Gagal Juara di Kumamoto Masters 2025, Petik Pelajaran Positif

Gregoria Mariska harus puas menjadi runner-up usai kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 09:23

5 Liga top Eropa: Liga Inggris, Liga Italia, La Liga, Bundesliga, Liga Prancis. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Tersisa 3 Tim Tanpa Kemenangan di 5 Liga Top Eropa

Tersisa tiga tim tanpa kemenangan di 5 liga top Eropa, termasuk Wolverhampton Wanderers.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 08:31

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Italia Butuh Unggul 9 Gol Melawan Norwegia, Gennaro Gattuso Tak Mau Ambil Pusing soal Playoff

Italia butuh keajaiban melawan Norwegia, Gennaro Gattuso tak ambil pusing soal playoff Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 07:06

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, memberi keterangan usai uji coba kontra India di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 13 Oktober 2025. (Uut Kaharudin/Skor.id)

Timnas Indonesia

Postur Pemain Mali Bukan Alasan Kekalahan Timnas U-23 Indonesia, Pelajaran Penting Menuju SEA Games

Indra Sjafri tak menjadikan postur pemain Mali sebagai alasan, Timnas U-23 Indonesia petik pelajaran penting menuju SEA Games.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 04:57

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, dalam jumpa pers jelang laga uji coba melawan India U-23 di Jakarta pada 9 Oktober 2025. (Yogie Gandanaya/Skor.id)

Timnas Indonesia

Indra Sjafri Bahas Peningkatan IQ Pemain Timnas U-23 Indonesia, hingga Pemilihan Kapten

Indra Sjafri membahas permainan Timnas U-23 Indonesia, hingga pemilihan Ivar Jenner sebagai kapten.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 03:38

Load More Articles