- Valentino Rossi terus menekan Yamaha demi mendapatkan motor yang sesuai dengan gaya balapnya.
- Sebelumnya, Yamaha ingin Valentino Rossi mempelajari gaya balap Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
- Valentino Rossi tak kecewa dengan Yamaha meski pendapatnya sering kali tak didengarkan.
SKOR.id – Valentino Rossi mengungkapkan perjuangannya sebelum meraih podium GP Andalusia 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada Minggu (26/7/2020).
Menjadi pembalap senior dan telah memberikan banyak gelar ternyata tak membuat Valentino Rossi jadi prioritas utama Yamaha.
Hal itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Yamaha tak selalu mendengar pendapat Valentino Rossi dan memilih menerima masukan dari pembalap tercepat.
Alhasil, Rossi selalu kesulitan dalam mengendarai YZR-M1 miliknya. Pasalnya, ia harus beradaptasi dengan gaya pembalap lain untuk bisa mengendalikan motornya sendiri.
Hal ini jelas menyulitkan The Doctor yang berasal dari generasi berbeda dan memiliki gaya balap sendiri agar bisa melaju cepat.
Pada GP Andalusia 2020, pria 41 tahun itu pun membuktikan ucapannya. Setelah berhasil membuat Yamaha menerima masukannya, ia pun sukses meraih podium.
“Podium datang dari akhir pekan yang membuat saya frustrasi. Saya sulit membuat perubahan. Ini soal politik di dalam Yamaha,” kata Rossi dikutip Skor.id dari GPone.com.
“Saya mengendarai motor yang tidak mendukung karakter saya. Saya tidak merasa nyaman selama berada di atas motor.”
Sulitnya mengendarai YZR-M1, yang tidak sesuai dengan gaya balapnya, hampir membuat Rossi mundur dari GP Andalusia 2020 dan mulai memikirkan pensiun.
Akan tetapi, ia yakin ada hal positif yang bisa didapatkannya. Itu pun membuatnya kembali bersemangat dan menekan Yamaha untuk mengembangkan motor sesuai arahannya.
“Pada sesi Jumat (25/7/2020), saya melakukan perubahan dan kembali merasa nyaman. Saat itu, saya bisa merasakan bakal memiliki balapan yang bagus,” ujar Rossi.
“Awalnya saya berpikir ini saat yang tepat untuk tetap di rumah (pensiun). Namun, sekarang saya optimistis menghadapi balapan berikutnya,” pria asal Italia itu menambahkan.
Pada tahun depan, Yamaha telah memutuskan untuk membawa Fabio Quartararo ke tim pabrikan dengan menggusur posisi Valentino Rossi.
Hal tersebut juga yang membuat Rossi kesulitan untuk mengembangkan motor karena dirinya dianggap sudah habis.
“Yamaha punya Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, mereka melaju sangat cepat. Tim mengatakan kepada saya harus belajar berkendara seperti mereka,” kata Rossi.
“Saya menentang itu. Ketika Yamaha mengizinkan saya untuk melakukan perubahan, saya memiliki perasaan yang lebih baik. Motor lebih cocok dengan gaya balap saya,” ucapnya.
Valentino Rossi juga menyadari bahwa dirinya tak bisa menuntut banyak hal karena performanya tak sebaik saat masih muda.
“Mungkin saya bukan pembalap tercepat di trek pada saat ini, tetapi saya masih mampu untuk memiliki perlombaan yang bagus,” ujar Rossi.
Meski begitu, peraih tujuh gelar di kelas tertinggi itu tak merasa kecewa dengan Yamaha karena ia menyadari bahwa tim hanya ingin mendapatkan hasil terbaik.
“Yamaha selalu ada di hati dan kami memiliki kenangan yang sangat indah. Saya hanya akan memberi sedikit tekanan setelah mendapat podium ini,” kata Rossi sambil tertawa.
Putaran ketiga MotoGP 2020 bakal digelar di Sirkuit Brno, Republik Ceko, pada 7-9 Agustus mendatang. Valentino Rossi sebenarnya memiliki catatan yang bagus di sana.
Trek yang berteknikal itu juga cocok dengan gaya balap Valentino Rossi. The Doctor tercatat sudah tujuh kali meraih kemenangan di sana.
Jika YZR-M1 milik Valentino Rossi bisa mendukung gaya balapnya, maka bukan tidak mungkin ia bisa kembali ke podium pada GP Ceko 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Unggah Foto Rontgen, Marc Marquez Buktikan Cedera yang Dialaminya Seriushttps://t.co/agdDKzA7A4— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 28, 2020
Baca berita MotoGP lainnya:
Jika Tak Podium di MotoGP Andalusia, Valentino Rossi Mulai Pikirkan Pensiun
MotoGP Andalusia 2020: Bukti Hubungan Rossi dan Quartararo Tetap Harmonis