- WSBK Indonesia 2023 digelar di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023.
- Warga lokal di sekitar sirkuit ada yang mendapat tiket gratis dari MGPA.
- WSBK tahun ini, terlihat lebih sepi dari tahun lalu, meski kenyataannya tak pasti seperti itu.
SKOR.id - Ada banyak tanggapan dari warga lokal soal balapan WSBK Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika.
Laporan langsung jurnalis Skor.id, Thoriq Az Zuhri, dari Mandalika, Lombok Tengah.
Balapan WSBK Indonesia 2023 terlihat lebih sepi dari tahun sebelumnya, meski bukan berarti pasti seperti itu kenyataannya.
Tahun lalu, dalam tiga hari balapan pada Jumat, Sabtu, Minggu, tiket yang terjual mencapai 51 ribu lembar.
Sedangkan tahun ini, per hari Sabtu siang, ada 35 ribu lembar tiket yang sudah terjual, belum termasuk puncak balapan pada hari Minggu.
Diharapkan pihak pnitia, tiket bisa total terjual 50-70 ribu untuk mencapai target pemerintah pusat 75 ribu tiket.
Selain dari penjualan, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) juga mencoba membangun kepedulian terhadap masyarakat sekitar dengan memberikan tiket gratis.
MGPA membagi 2.500 tiket gratis kepada warga di sekitar Kecamatan Pujut atau desa penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Tiket gratis ini diserahkan secara simbolis kepada 18 Kepala Desa dan ketua Karang Taruna di sana.
Majid (bukan nama sebenarnya), salah satu masyarakat lokal asal Praya memberikan tanggapannya soal balapan WSBK Indonesia 2023.
Praya merupakan daerah yang berbeda kecamatan dengan Sirkuit Mandalika, namun masih dalam satu kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Tengah.
"Sepi, tahun lalu ramai. Mungin karena pembalapnya tidak seterkenal MotoGP," ujar Majid.
"Mungkin masyarakat sini hanya ingin nonton sekali, lalu hilang rasa penasaran, makanya tahun lalu ramai dan sekarang sepi."
Majid berujar bahwa memang seperti itu sifat masyarakat lokal, yang memang cepat bosan dengan suatu hal, tak hanya soal balapan.
Ia mengaku bahwa di masyarakat Praya, jarang sekali ada obrolan tentang balapan WSBK Indonesia 2023.
Majid berharap ke depan balapan di Sirkuit Mandalika bisa masuk ke budaya orang-orang lokal sehingga bisa semakin menghidupkan masyarakat di sana.
"Di masyarakat tak ada obrolan apa-apa, tak ada kemeriahan event," kata Majid.
"Mungkin belum masuk ke budaya orang-orang sini (untuk menonton balapan di sirkuit)."