- Hanifan Yudani Kusumah menceritakan kisah di balik tamparan sang pelatih di tengah laga final Asian Games 2018.
- Tamparan sang pelatih itu ternyata atas permintaan Hanifan Yudani Kusumah sendiri.
- Pada kesempatan ini, Hanifan Yudani Kusumah juga menceritakan tentang peran istrinya dalam karier.
SKOR.id - Meski masih berusia relatif muda, Hanifan Yudani Kusumah adalah salah satu atlet pencak silat kebanggaan Indonesia.
Nama Hanifan Yudani Kusumah makin dikenal setelah mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 kala memenangi nomor tarung kelas C (50-55 kg).
Selain cerita soal kemenangan, terselip sebuah kisah unik pada partai final ketika Hanifan Yudani Kusumah mendapat tamparan dari sang pelatih di tengah laga.
Baca Juga: Pipit Kamelia, dari Korban Bully hingga Meraih Medali Emas Asian Games
Pada Sabtu (9/5/2020), Skor.id berkesempatan untuk menanyakan langsung ke Hanifan Yudani Kusumah mengenai apa yang sebenarnya terjadi dua tahun lalu.
Dalam laga tersebut, Hanifan Yudani Kusumah berhadapan dengan salah satu rival bebuyutan asal Vietnam, Nguyen Thai Linh.
Hanif, yang saat itu masih 20 tahun, dengan kesadaran sendiri minta ditampar oleh sang pelatih untuk melepas tekanan yang ada di pundaknya.
"Pertama, dia (Nguyen Thai Linh) salah satu musuh bebuyutan saya. Kedua, ada tekanan yang dirasakan karena tampil sebagai tuan rumah," Hanif mengungkapkan.
"Saya ditampar supaya tetap sadar karena memang saya yang meminta. Kalau saya minta ditampar berarti saya mulai blank."
"Saya minta ditampar sekeras-kerasnya, kalau terasa sakit berarti saya masih sadar," pria 22 tahun itu bercerita.
Berkat tamparan dari sang pelatih, Hanif yang sempat goyah pada ronde pertama sanggup bangkit dan mulai tampil lepas.
Medali emas Asian Games 2018 pun berhasil dibawa pulang oleh Hanifan Yudani Kusumah berkat kemenangan tipis dengan skor 3-2.
Semenjak saat itu, nama Hanif melejit dan hingga kini dikenal sebagai salah satu pesilat andalan yang dimiliki Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Hanif menjawab pertanyaan terkait peran sang istri dalam karienya. Apalagi Pipiet Kamelia juga seorang atlet silat andalan Indonesia.
"Peran istri sangat besar karena dia adalah orang terpenting kedua setelah Ibu. Kami saling mengisi dan mendukung satu sama lain," kata Hanifan Yudani Kusumah.
Menurut pria kelahiran Bandung tersebut, menikah adalah salah satu kunci kesuksesan kariernya di dunia pencak silat.
"Menikah itu banyak cobaannya, banyak rintangannya, tetapi banyak juga nikmatnya," pria asal Bandung ini menambahkan.
Untuk sementara waktu, Hanif Yudani Kusumah harus bersabar karena tak bisa hidup berdekatan dengan Pipiet Kamelia di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Hanifan Yudani: Saya Ingin Menjadi Pesilat Kampung yang Mendunia
Hanif Yudani Kusuma yang tinggal di Bandung harus memendam kerinduan karena Pipiet Kamelia saat ini sedang berada di Jakarta.
Pengantin emas Asian Games 2018 ini harus terpisah, sejak sebelum penetapan regulasi PSBB (pembatasan sosial berskala besar), karena sedang menyiapkan diri untuk PON 2020.