- Tokyo 2020 dan pemerintah Jepang berencana membangun pusat kontrol penyakit menular tahun depan.
- Ini jadi salah satu solusi agar Olimpiade Tokyo bisa digelar dengan aman meski pandemi Covid-19 belum reda.
- Gugus tugas juga mempertimbangkan langkah-langkah lain agar Olimpiade bisa digelar tahun depan.
SKOR.id – Panitia Olimpiade Tokyo dan pemerintah Jepang mengungkapkan kemungkinan membentuk tim khusus dan membangun pusat kontrol penyakit menular tahun depan.
Hal ini dirasa bisa jadi salah satu solusi agar pelaksanaan Olimpiade XXXII/2021 Tokyo dapat berlangsung secara aman dan nyaman pada Juli-Agustus tahun depan.
Masalah keamanan dan kesehatan memang terus memunculkan debat serta menjadi sorotan tak hanya pihak-pihak terkait, namun juga publik, terkait gelaran Olimpiade.
Meskipun telah diundur satu tahun dari jadwal awal, pesta olahraga terbesar di dunia itu kemungkinan tetap berlangsung di tengah pandemi pada 2021 mendatang.
Pasalnya, penyebaran virus corona penyebab Covid-19 belum reda, termasuk di Jepang. Menurut data Worldometers.info, ada 44,2 juta kasus positif per Selasa (27/10/2020).
Nantinya, Komite Pusat Kontrol Penyakit Menular yang dibentuk Tokyo 2020, selaku panitia Olimpiade, dan pemerintah Jepang bakal mendapat tugas besar dan berat.
Mereka bakal bekerja untuk menguji dan melacak jalur infeksi lalu mengatur perencanaan karantina sekaligus pengobatan bagi siapa pun yang tertular selama Olimpiade digelar.
“Selama Olimpiade, tim ini akan berfungsi mengoordinasikan dan melakukan tindakan anti-infeksi,” ujar Kepala Tokyo 2020 Toshiro Muto seperti dilansir Firstpost.com.
Conor McGregor Ngamuk Tak Masuk 10 Besar Petarung Terbaik UFC https://t.co/NwrTqhHbJo— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 28, 2020
“Mereka nantinya bekerja sama dengan pusat kesehatan, kebersihan lokal, dan rumah sakit di Kampung Atlet,” pria 77 tahun tersebut menambahkan.
Toshiro Muto menyampaikan rencana pembentukan pusat pengendalian ini usai pertemuan gugus tugas yang terdiri dari Tokyo 2020, pejabat kota Tokyo, dan perwakilan pemerintah Jepang.
Mereka memang ditugaskan untuk mengembangkan pedoman pelaksanaan acara internasional secara aman tahun depan, dengan potensi pandemi Covid-19 terus berlanjut.
Pertemuan pada Selasa kemarin berfokus pada langkah-langkah kesehatan dan kebersihan untuk para atlet, staf, media, dan penonton. Usulan pun telah dicanangkan gugus tugas.
Salah satunya pembentukan pusat kontrol kesehatan yang akan menjadi tempat untuk menguji dan merawat kasus-kasus positif Covid-19 yang mungkin terjadi selama Olimpiade.
Pusat kesehatan ini akan dikelola oleh para ahli medis terbaik dan terpisah dari klinik-klinik dan rumah sakit yang ada di seantero Tokyo. Sehingga bisa bertugas secara efektif.
Gugus tugas juga menimbang langkah lain, yakni menyisihkan akomodasi bagi atlet dengan kasus tanpa gejala dan menunjuk rumah sakit eksternal untuk perawatan serius.
Sebelumnya, mereka telah mengusulkan serangkaian pedoman perilaku dan peralatan pengaman bagi semua pihak yang terlibat selama Olimpiade berlangsung.
Namun belum ada keputusan akhir terkait tindakan apa saja yang nanti diterapkan. Yang pasti, Tokyo 2020 mengatakan vaksin tidak jadi syarat utama agar Olimpiade bisa digelar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Olimpiade Lainnya:
IOC Melarang Olimpiade Tokyo Jadi Sarana Penyampian Protes
Panitia Olimpiade Tokyo Pamerkan Alat Pengamanan Covid-19