SKOR.id – Gregoria Mariska Tunjung berhasil menyelamatkan wajah tim bulu tangkis Indonesia dalam Olimpiade 2024.
Pebulu tangkis 25 tahun itu meraih satu-satunya medali tim bulu tangkis Merah Putih di Olimpiade 2024 melalui kesuksesannya menyabet perunggu nomor tunggal putri.
Gregoria memang menunjukkan performa yang luar biasa selama berjuang di Porte de La Chapelle Arena, Paris.
Dara asal Wonogiri itu berhasil melampaui ekspektasi tim bulu tangkis Indonesia yang pada awalnya memang tidak terlalu diunggulkan untuk meraih medali.
Namun berkat keyakinan dan kerja keras, Gregoria berhasil menjawab tantangan dan melebihi target prestasi.
Dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, pada Kamis (15/8/2028) sore, Gregoria kembali menceritakan perjuangannya saat bemain di Olimpiade 2024 kepada para awak media.
“Sejujurnya dari awal main susah banget untuk jaga fokus karena kalau main di World Tour biasa gak pernah dikasih libur di tengah pertandingan,” ujarnya.
“Kalau di Olimpiade, main sekali terus ada liburnya, jadi agak sulit untuk menyesuaikan apalagi dalam kondisi pressure yang cukup tinggi karena main di Olimpiade itu untuk saya sendiri gak gampang.”
Gregoria mengaku berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengecewakan diri sendiri selama tampil di Paris. Hal itulah yang pada akhirnya membuatnya bisa menunjukkan kemampuan terbaik hingga bisa meraih medali untuk Indonesia.
“Tapi puji Tuhan, berkat pengalaman yang saya bawa dari Olimpiade sebelumnya, saya rasa saya lebih bijak di dalam maupun di luar lapangan. Kemarin sih satu aja yang diingat terus, saya gak mau diri saya kecewa dengan permainan dan usaha saya kalau saya gak maksimal,” imbuh Gregoria.
“Jadi, sejujurnya gak mikir menang atau kalah tapi lebih kontrol ke diri sendiri, gimana menangani pressure dan ekspektasi ke diri sendiri kan pastinya besar.”
“Saya mencoba setiap kali mau tanding untuk mengingatkan diri sendiri bahwa besok ada tantangan baru dan gak ada yang bilang semua itu akan mudah, tapi dengan kepercayaan diri dan ketenangan semuanya bisa dilewati satu-satu dan pelan-pelan,” tuturnya.
“Jadi gak terlalu mikir jauh harus apa dan bagaimana karena bisa dilihat juga di beberapa pertandingan (Olimpiade) saya masih kelihatan tegang. Tapi puji Tuhan saya bisa melaluinya semua.”
Lebih lanjut, Gregoria juga berterima kasih kepada Tim Ad Hoc bentukan PBSI yang banyak membantunya selama persiapan menuju Olimpiade 2024.
Salah satunya adalah dengan menyediakan tim psikolog yang membantu para atlet mempersiapkan diri dari segi non-teknis.
“Terasa banget Olimpiade kali ini sangat dipersiapkan oleh PBSI dengan membentuk Tim Ad Hoc karena ini penting sekali buat saya secara pribadi. Berkat bantuan pengurus dan juga pelatih, bisa disediakan tim psikolog yang saya butuhkan,” pungkas Gregoria.