SKOR.id – Extraction 2 sudah dirilis oleh Netflix pada 16 Juni 2023 lalu dan mendapat ulasan positif dari para kritikus dengan banyak yang menganggapnya lebih unggul daripada pendahulunya, Extraction, yang diputar pada 2020.
Dalam satu adegan penting Extraction 2, aktris cantik Golshifteh Farahani memerankan karakter Nik Khan, bertarung keras untuk hidupnya.
Tidak seperti Tyler Rake – yang diperankan Chris Hemsworth – yang menembak jatuh helikopter dari kereta barang yang meluncur cepat, Nik Khan melawan satu, lalu dua preman bersenjata dalam pertempuran kecepatan tinggi tanpa henti.
Itulah salah satu adegan terbaik Nik. Namun, urutan aksi beroktan tinggi yang tak terhapuskan ini tidak terjadi secara kebetulan seperti yang terlihat di layar.
Farahani, yang karakternya memainkan peran yang jauh lebih operasional, di belakang layar dalam Extraction pertama, tidak pernah menyangka akan diberikan peran fisik seperti itu dalam sekuelnya.
“Seperti atlet, kami bekerja delapan sampai sembilan jam sehari untuk setiap jenis seni bela diri: kung fu, jujitsu, tinju, adu pisau, pertarungan dengan senjata — semuanya,” kata Farahani kepada Tudum.
“Dan, itu semua hanya untuk bersiap-siap mempelajari koreografi!” tutur artis berdarah Iran dan Prancis, berusia 39 tahun itu.
Desingan peluru dan adu kekuatan otot ini menjadi adegan favorit Farahani untuk difilmkan, meski faktanya ia hanya memiliki waktu dua hari untuk mempersiapkannya.
“Saya seharusnya melakukan laga itu dalam tiga minggu. Namun, kemudian mereka berkata, ‘Ah, kita harus melakukannya lusa’. Dan, tiba-tiba semua orang panik,” katanya.
“Tetapi saya benar-benar tidak ingin (aktor pemeran pengganti atau stuntman) melakukan pekerjaan saya. Saya benar-benar bekerja keras untuk itu.
“Maksud saya, pertarungan itu, saya menontonnya dan saya seperti, ‘Ya, wanita, itu menjadi pertarungan yang indah!’”
Semua kerja fisik Golshifteh Farahani akhirnya memang terbayar dengan cara yang dia harapkan, dan bahkan tidak pernah bisa dia bayangkan. Secara khusus, katanya, itu memberinya rasa katarsis yang sangat dibutuhkan.
Sebagai seorang aktris Iran dengan platform global selama salah satu pemberontakan paling menghancurkan di negaranya, rasanya menyenangkan untuk melangkah ke dalam tubuhnya lagi.
“Dimasukkan ke dalam proyek di mana Anda harus berkonsentrasi begitu banyak pada tubuh Anda dan terus berlatih, itu membawa Anda kembali ke akar Anda terus-menerus. Saya menyukai itu,” kata Golshifteh Farahani.
Itu juga merupakan perubahan yang disambut baik dari peran yang menurutnya sering ditawarkan kepada aktor Timur Tengah, terutama di Hollywood.
“Entah bagaimana saya berhasil memecahkan kotak ini,” ucapnya. “Saya berhasil menjadi begitu banyak hal yang tidak ada hubungannya dengan kewarganegaraan saya, atau bahkan identitas saya, atau bahkan seksualitas saya.”
Untuk paruh pertama kariernya pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an, Golshifteh Farahani sukses dalam serangkaian film produksi Iran yang diterima dengan baik, seperti The Pear Tree, Boutique, M for Mother, dan About Elly.
Dalam waktu yang relatif singkat itu, Faharani telah menjadi salah satu bintang film terbesar dan paling dicintai di negara asalnya.
Nama Golshifteh Farahani lantas mendapatkan atensi besar dari Hollywood saat bermain di film aksi spionase garapan sutradara Ridley Scott, Body of Lies. Dalam film lansiran 2008 itu, Farahani menjadi lawan main Leonardo DiCaprio dan Russell Crowe.