SKOR.id - Nama Nguyen Thi Bich Tuyen belakangan jadi sorotan berkat penampilan impresif yang ditunjukkan bersama tim voli putri Vietnam.
Nguyen Thi Bich Tuyen jadi pilar penting atas keberhasilan tim voli putri Vietnam menjuarai AVC Challenge Cup 2024 di Manila, Filipina akhir Mei lalu.
Pevoli 24 tahun itu mencuat sebagai andalan Vietnam menggantikan peran sang kapten, Tran Thi Thanh Thuy, yang masih belum pulih betul dari cedera lutut.
Saking pentingnya, Nguyen Thi Bich Tuyen pun dinobatkan sebagai most valuable player (MVP) alias pemain terbaik AVC Challenge Cup 2024.
Kiprah gemilang Nguyen Thi Bich Tuyen pun berlanjut dalam ajang FIVB Challenger Cup 2024 yang juga dihelat di Manila, Filipina pada awal Juli lalu.
Dalam ajang tersebut, tim voli putri Vietnam yang berstatus wakil Asia gagal mendapat tiket promosi ke VNL 2025 usai finis ketiga.
Akan tetapi, sosok Nguyen Thi Bich Tuyen kembali mencuri perhatian berkat performa impresifnya. Ia bahkan jadi top skor turnamen dengan 77 poin.
Pemain tim Ninh Binh LienvietPostbank itu juga dinobatkan sebagai best spiker karena punya akurasi serangan mencapai 43,20 persen.
Sayang, kiprah gemilang Nguyen Thi Bich Tuyen bersama tim voli putri Vietnam harus dibayang-bayangi dengan omongan tak sedap dari berbagai pihak.
Sejumlah pihak mempertanyakan gender Nguyen Thi Bich Tuyen yang disebut memiliki tampilan fisik menyerupai sosok laki-laki.
Ini bukan jadi kali pertama status Nguyen Thi Bich Tuyen dipertanyakan. Ia juga sempat jadi sorotan saat SEA Games 2022 dihelat di Hanoi, Vietnam.
Asosiasi Federasi Voli Benua Asia (AVC) pun telah membuat laporan ke FIVB selaku induk olahraga voli di dunia terkait status Nguyen Thi Bich Tuyen.
Namun, AVC tak bisa berbuat lebih banyak termasuk melakukan tes gender yang kewenangannya jadi milik Komite Olimpiade Internasional (IOC).
“Tes gender itu berkaitan dengan IOC dan berlaku untuk semua cabor. Mereka punya aturan yang menerima status gender berdasar akta kelahiran,” kata Direktur Eksekutif AVC, Shanrit Wongprasert.
“AVC juga merasa tak nyaman dengan isu ini. Tim medis dari pihak federasi pun sudah mengirim laporan untuk didiskusikan bersama FIVB sebanyak dua kali.”
“Akan tetapi, AVC selalu mendapat jawaban yang sama yakni harus menghormati hak individu sebagaimana yang dijunjung IOC,” pria asal Thailand itu melanjutkan.
Shanrit Wongprasert pun menyebut AVC sudah mengajukan proposal untuk mengakhiri kontroversi terkait status gender seorang pevoli.
Proposal itu bukan diajukan khusus untuk kasus Nguyen Thi Bich Tuyen tetapi secara keseluruhan agar kontroversi yang sama tak terulang di masa depan.
“Jika ada kecurigaan, mereka harus melakukan investigasi. Ada banyak cara untuk melakukan investigasi tetapi kita juga harus mendengarkan FIVB dan IOC,” tuturnya.
“Apalagi ini tak hanya terjadi di satu orang. Ada dua orang lain dengan kasus serupa ditemui dalam kompetisi voli U-18 di Nakhon Pathom.”
“Saat ini, kita hanya bisa menunggu dan melihat. Rasa tak nyaman ini bukan hanya dirasakan Asia, saya rasa Eropa juga merasakan hal serupa,” ia memungkasi