SKOR.id - Skuad Indonesia gagal memenuhi target di Badminton Asia Junior Championships 2025 yang baru saja selesai dihelat di Solo.
PBSI sejatinya menargetkan dua gelar, yakni dari kategori beregu campuran dan setidaknya satu dari perorangan.
Namun, mereka ternyata cuma mampu membawa pulang satu titel dari tunggal putra, yaitu atas nama Mohammad Zaki Ubaidillah.
Sementara, di sektor beregu, Indonesia terhenti di perempat final pasca tumbang dari Korea Selatan.
PBSI mengaku tak terlalu kecewa, tapi evaluasi menyeluruh akan dilakukan demi tampil lebih baik di event-event selanjutnya.
"Di sektor beregu, faktor nonteknis cukup terlihat, yaitu sebagian dari mereka belum terbiasa bermain dengan skor 110, kemudian pressure sebagai tuan rumah untuk bermain sebaik mungkin dan menjadi juara," ujar Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian.
"Sedangkan untuk faktor teknis, perlu ditingkatkan lagi kekuatan, kecepatan, dan daya tahan untuk bisa bersaing dengan negara-negara seperti Cina, Korea, Thailand, dan Jepang," tambah sosok yang juga manajer tim Indonesia di BAJC 2025 itu.
Para pemain Indonesia tampil lebih baik di sektor perorangan. Selain Mohammad Zaki Ubaidillah yang meraih emas di tunggal putra, ada pula ganda campuran Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinara Nastine yang finis sebagai runner-up.
Sementara, dua tunggal putra lainnya, Fardhan Rainanda Joe dan Richie Duta Richardo, mampu meraih perunggu sebagai semifinalis, begitu pula ganda putri Riska Anggraini/Rinjani Kwinara Nastine.
"Secara keseluruhan kita hanya unggul di sektor tunggal putra saja, sedangkan untuk sektor lain kita masih cukup ketinggalan terutama dengan Cina," kata Eng Hian.
"Tentu saja ini akan menjadi evaluasi saya dengan semua sektor yang ada untuk bagaimana menaikkan kualitas permainan para pemain junior kita," dia melanjutkan.
Evaluasi terutama buat sektor ganda putra dan tunggal putri yang pada turnamen kali ini gagal menyumbang medali. Paling jauh, mereka cuma sampai perempat final.
"Untuk sektor ganda putra, yang biasanya menjadi langganan penyumbang gelar, kali ini belum bisa memberikan hasil yang terbaik. Sedangkan untuk tunggal putri, kita memang harus bekerja keras untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada," ujar Eng Hian.
"Ke depannya, saya akan berdiskusi dengan klub-klub untuk bagaimana bisa berkolaborasi meningkatkan kualitas mereka karena dengan tim junior terbaik di Indonesia saja kita masih belum bisa bersaing di empat sektor yang ada. Jadi kita memang harus menaikkan kualitas atlet junior dari sejak di klub karena memang usia mereka adalah di bawah 19 tahun," dia memungkasi.
Partisipasi di Badminton Asia Junior Championships 2025 akan menjadi pelajaran berharga bagi para pebulu tangkis muda Indonesia.
Semua kekurangan harus dibenahi karena mereka akan kembali bertarung di event yang lebih bergengsi.
Ya, Mohammad Zaki Ubaidillah disiapkan untuk tampil di World Junior Championships yang akan berlangsung di India pada 6-19 Oktober mendatang.