- Hasil di Piala AFF 2020 adalah catatan buruk bagi timnas Malaysia yang gagal lolos ke semifinal.
- Bahkan, timnas Malaysia sempat kalah telak saat bersua Indonesia dalam laga penyisihan.
- Investigasi untuk penampilan timnas Malaysia digelar dan ada kenyataan yang mengejutkan.
SKOR.id - Dari luar terlihat bersahabat tetapi nyatanya timnas Malaysia sangat kacau balau internal mereka saat berjuang di Piala AFF 2020.
Sebab, susunan pemain skuad Harimau Malaya bersifat fraksional sehingga menyebabkan tim nasional Negeri Jiran itu menjadi tidak harmonis.
Itulah salah satu kelemahan yang berhasil dibongkar oleh Badan Investigasi Independen untuk timnas Malaysia.
Penyelidikan ini dilakukan oleh badan itu terkait kegagalan timnas Malaysia di Piala AFF 2022 di Singapura, akhir tahun lalu.
Ketua Badan Investigasi Independen, Datuk Dell Akbar Khan mengatakan, ada tiga 'faksi' di skuat Harimau Malaya. Faksi itu melibatkan pemain lokal, hibrida, dan naturalisasi.
Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap para pemain ditemukan adanya ketidakharmonisan selama berada di Singapura.
Sehingga, semua itu mempengaruhi kesepahaman di antara mereka, terutama saat bermain dalam sebuah tim.
"Ada masalah kurang harmonisnya tim saat ini di Singapura. Ada grup yang dilaporkan pemain lain, tapi kurang upaya untuk menyatukan kembali di antara mereka," kata Dell Akbar.
Dalam konferensi pers seusai Sidang Istimewa Pertama Komite Eksekutif FAM untuk pertama kalinya masa bakti 2021-2025, Dell Akbar buka-bukaan pada Kamis (20/1/2022).
Selain itu, kata Dell, banyak kekurangan yang muncul dari awal persiapan timnas Malaysia dalam menghadapi Piala AFF 2020.
Padahal, FAM untuk turnamen ini menargetkan anak asuh Tan Cheng Hoe menjadi juara.
"Ada kekurangan FAM terkait jumlah pemain, yang seharusnya bisa dimaksimalkan. Sebab, aturan AFF mengizinkan setiap tim punya 30 pemain," kata Dell Akbar.
"Jadi FAM harus menjawab kesalahan itu ketika ada beberapa pemain yang dipanggil tidak bisa masuk (skuad)," ujarnya.
"Masalah lain yang diangkat adalah pemain naturalisasi. Pemilihan pemain (Guilherme de Paula) tidak memberikan banyak dampak kepada tim."
"Mungkin dia unggul di dalam negeri tetapi kemampuannya cukup terbatas untuk panggung internasional," katanya menegaskan.
Di antara isu lain yang diangkat adalah tidak adanya ahli gizi yang dibawa ke Singapura, menyebabkan masalah kesejahteraan pemain tidak bisa ditangani dengan baik oleh manajemen timnas Malaysia.
Baca Berita Sepak Bola Malaysia lainnya:
FAM Beri Garansi Pelatih Anyar Timnas Malaysia Bisa Menentukan Sendiri Stafnya
Timnas Malaysia Bakal Punya Pelatih Anyar, FAM Buka Suara
Timnas Malaysia Kesulitan Cari Pelatih Lokal yang Sepadan dengan Tan Cheng Hoe