- Liga 1 2020 akan lanjut dan Robby Darwis langsung bicara fair play.
- Fair play adalah dasar permainan sepak bola dan Robby Darwis bersuara terkait hal itu untuk format lanjutan Liga 2 2020.
- Robby Darwis adalah pelatih tim promosi Liga 2 2020, PSKC Cimahi.
SKOR.id - PSKC Cimahi menyambut baik wacana Liga 2 2020 bergulir kembali, tetapi sang pelatih Robby Darwis bicara soal fair play dalam penentuan format baru.
Sebagai tim pendatang baru Liga 2 2020, PSKC sudah tak sabar untuk kembali merumput. Mereka baru sekali bertanding setelah itu terhenti akibat pandemi Covid-19.
Hanya saja, PSKC Cimahi berharap, aturan main dan sistem baru Liga 2 2020 harus jelas jika kompetisi akan dilanjutkan.
Liga 2 2020 mungkin mulai lagi per Oktober tahun ini dengan format home tournament.
PSSI Umumkan Opsi Resmi Kelanjutan Kompetisi, Ini Detailnyahttps://t.co/kQhoxC99UF— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 3, 2020
Sebab, home tournament memerlukan pertimbangan yang lebih cermat dengan memperhatikan dampak, efesiensi serta kondisi atmosfer pertandingan.
Pelatih PSKC Cimahi Robby Darwis meminta operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), harus mencontoh sistem home tournament yang pernah dilakukan oleh Korea Selatan.
Pada turnamen Piala Presiden 1987 di Korea Selatan, sistem diterapkan dengan tak merugikan semua peserta dan ajang berlangsung fair play.
"Saat itu, saya pernah bersama tim nasional Indonesia diundang dalam Piala Presiden di Korea. Sistemnya pakai home tournament," ujar Robby mencoba memberi masukan kepada PSSI maupun PT LIB saat dihubungi Skor.id, Rabu (3/6/2020).
"Artinya, home tournament yang dilaksanakan oleh penyelenggara tidak hanya digelar pada satu tempat saja," tuturnya.
"Tetapi, semua tim yang ada di grup mendapatkan jatah menggelar laga di kotanya, seperti di Busan dan Seoul. Jadi, ada sistem keadilan di situ, home tournament tetapi sistemnya ada home and away."
Apa yang dipaparkan Robby bukan tanpa alasan. Itu katanya sekedar masukan kepada dua institusi sepak bola di Tanah Air.
Hal ini kata Robby untuk menghindari hal-hal negatif yang akan mencoreng sportivitas lanjutan Liga 2 2020.
“Memang, tak ada sistem promosi dan degradasi. Tetapi, kalau sistemnya ada dua tim yang lolos ke Liga 1, ini yang harus diantisipasi," kata Robby.
Menurut Robby, dia bukan apatis, tetapi justru memperhatikan masalah non-teknis masih rentan dan besar kemungkinan terjadi demi meloloskan salah satu tim.
"Jadi hemat saya, contohlah seperti di Korea itu," ucap Robby, eks-bek tengah timnas Indonesia peraih dua emas SEA Games ini.
"Home tournament tetapi setiap tim mendapatkan giliran menggelar pertandingan dan dapat jatah menjadi tuan rumah. Ini akan sangat fair,” katanya menambahkan.
PSSI dan PT LIB sudah mengkaji kelanjutan kompetisi melalui rapat virtual kedua, Selasa (2/6/2020).
Salah satu opsi khusus untuk Liga 2 2020, mengggunakan format home tournament dan membaginya ke dalam beberapa wilayah.
“Pada dasarnya opsi itu memang bagus. Tetapi itu tadi, kami harap bisa berjalan fair play," kata Robby.
"Formatnya saya kira bisa per zona. Zona Jawa misalnya, ada PKSC di Bandung, PSCS di Cilacap dan di Jawa Tengah, lalu tim apa lagi," tuturnya.
"Yang penting dalam pelaksanaannya nanti, semua bisa terjangkau dengan jalan darat. Di situ ada efisiensi dan yang terpenting tidak memunculkan masalah dalam pelaksanaannya."
Robby mengaku, apa yang diungkapkannya bukan berarti tidak setuju dan menghambat rencana PSSI dan P LIB.
Pendapat itu semata-mata untuk menghindari dan mengantisipasi permainan curang pada setiap daerah.
“Yang riskan, jika nantinya ada tim yang harus lolos ke Liga 1. Kalau dengan format home tournament dan lokasi laga atas dasar penunjukan, itu riskan," ujar Robby.
"Hal itu akan memunculkan upaya untuk meloloskan salah satu tim dan segala cara dilakukan."
"Itu saja yang kami harapkan kepada PSSI dan PT LIB untuk dikaji lebih matang lagi,” katanya menegaskan.
Berita PSKC Lainnya: Dua Striker Seleksi Persib Jadi Penentu Kemenangan atas PSKC
Berita PSKC Lainnya: PSKC Cimahi Wait and See Soal Rencana Pembentukan PT LIM