- Klub Liga 2 2020, PSKC Cimahi, merasa keberatan dengan aturan tes virus corona yang dibebankan ke klub.
- Pasalnya, biaya subsidi dari PT LIB ke PSKC bisa habis hanya untuk tes virus corona sebelum kompetisi usai.
- Bila PSSI berkeras terapkan aturan tes virus corona mandiri, PSKC tak akan tampil dalam lanjutan Liga 2 2020.
SKOR.id - PSKC Cimahi tidak keberatan menjalani Liga 2 2020 sesuai amanat PSSI. Kapanpun liga digulirkan, PSKC siap merumput.
"Kami enggak punya beban kapan saja Liga 2 2020 digulirkan lagi. Apa yang dibebani, kan enggak ada ancaman degradasi," kata CEO PSKC, Eddy Moelyo.
Berita Liga 2 Lainnya: Klub Sumatera Ingin Ada Regulasi Pemain Muda dalam Liga 2 2020
Ditempatkan di mana pun lewat pembagian wilayah, tim yang baru promosi ke Liga 2 2020 ini pun siap menjalani tanpa beban.
"Siapa pun nanti lawannya berdasarkan hasil drawing, PSKC tidak akan mundur. Bakal menyelesaikan kewajibannya," ucap Eddy.
Tapi, ada hal yang jadi keberatannya, yakni biaya tes PCR atau swab test untuk mengetahui timnya benar-benar terbebas dari virus corona.
Bila biaya tes tersebut dibebankan ke klub, otomatis ongkos operasional makin bengkak. Uang subsidi dan tambahan subsidi tidak bisa menutupi.
"Sekali tes biayanya per orang Rp3 juta. Sebulan harus empat kali tes. Untuk pelatih, ofisial, dan pemain sebanyak 30 orang, habislah uang subsidi," ujar Eddy.
"Klub mana yang mau berkorban seperti itu? Belum menjalani kompetisi, uangnya sudah habis untuk tes virus cirona," Eddy menambahkan.
Jika kondisinya seperti itu, Eddy memilih mundur dan tidak akan mengikuti lanjutan Liga 2 2020 yang rencananya digulirkan pada Oktober.
"Kalau tes corona digratiskan, hasil kerja sama PSSI dengan dinas kesehatan di daerah, kami akan ikut kompetisi," kata Eddy pada Skor.id, Kamis (4/6).
Hal ini dinilai sangat krusial, karena dalam rapat virtual bersama PSSI dan PT LIB, menurut Eddy ada kesalahaman pemahaman soal subsidi.
Klub merasa dana subsudi tahun ini sebesar satu miliar 150 juta rupiah yang sudah diterima dan seterusnya Rp250 juta bakal diteruskan.
Kemudian selama kompetsisi tiga bulan ditambah Rp100 juta per bulan. Jadi total dana subsidi menjadi Rp1,2 milyar.
"Tapi ternyata ada perbedaan persepsi antara PT LIB dengan klub yang disuarakan Plt. Sekjen PSSI. Jadi memang banyak masalah yang belum tuntas," ucap Eddy.
Berita Liga 2 Lainnya: Usulan 3 Klub Liga 2, Mulai Tempat Netral hingga Minimal Jumlah Stadion
Terlepas dari itu, PSKC lebih mengutamakan keselamatan tim. Pandemi virus corona tidak bisa anggap enteng meski ketat laksanalakan protokol kesehatan.
"Jadi, saya menunggu kerja profesional PSSI saja. Apakah bisa beri jaminan, misalnya hotel dan lokasi pertandingan benar-benar aman buat tim," Eddy memungkasi.