- Valentino Rossi menceritakan pengalaman selama menjadi pembalap MotoGP.
- Menurut The Doctor, momen paling mengecewakan dalam kariernya terjadi pada MotoGP 2015.
- Valentino Rossi terang-terangan menyebut gelar juaranya saat itu telah "dirampok".
SKOR.id - Valentino Rossi bercerita mengenai pengalamannya selama 22 tahun membalap di kelas utama.
Bicara mengenai kompetisi MotoGP, kurang afdol tanpa menyebut pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi.
Tak bisa dimungkiri, pembalap 42 tahun itu berjasa besar mempopulerkan MotoGP menjadi seperti sekarang.
Meski performanya kini menurun, Valentino Rossi pernah mengalami masa-masa kejayaan pada dekade 2000-an.
Rossi pertama kali meraih gelar juara dunia di kelas utama pada 2001 atau saat dirinya memperkuat Honda.
Prestasi itu diraihnya selama lima musim berturut-turut hingga menyejajarkan namanya dengan para legenda.
Meski demikian, The Doctor menyebut jadi juara dunia bukan satu-satunya pencapaian yang membuatnya puas.
"Saya adalah pembalap MotoGP modern yang pertama," ujar Rossi kepada Corsedimoto saat flashback karier.
"Saya menjadi yang pertama dalam begitu banyak hal hingga menjadi pelajaran bagi pembalap zaman sekarang."
"Saya memulai balapan begitu muda, 20 tahun, saat menginjak kelas utama. Sekarang, semua mengikuti jejak saya."
Namun, bukan berarti perjalanan Rossi, mulus. Usai merebut lima titel beruntun, prestasinya sempat mandek pada MotoGP 2006.
Kala itu, The Doctor gagal menjadi juara dunia setelah kalah bersaing dengan pembalap Honda, Nicky Hayden.
Mirisnya, Rossi hanya tertinggal lima poin dari Hayden. Ia gagal meraih podium di balapan terakhir hingga direbut Nicky Hayden.
Kegagalan itu nyatanya masih menghantui. "Kalau punya mesin waktu, saya ingin kembali ke seri terakhir musim 2006, GP Valencia."
"Saat itu, saya membuang kesempatan untuk menjadi juara, padahal tinggal sejengkal," ujar pembalap asal Italia tersebut.
Padahal, jika berhasil memenangi gelar juara MotoGP 2006, Rossi bisa jadi sudah mengantongi gelar kesepuluh.
"Gelar saya dirampok pada 2015. Kalau saya juara di 2006, saat ini saya sudah dapat sepuluh (gelar)," tuturnya.
Seperti diketahui, kolektor sembilan gelar itu berpeluang besar kembali juara dunia. Kala itu, pada MotoGP 2015.
Insiden dengan Marc Marquez di GP Malaysia, membuyarkan segalanya. Rossi yang dianggap bersalah mengawali lomba pamungkas dari posisi terakhir.
Meski akhirnya berhasil memperbaiki posisinya ke peringkat keempat, hal tersebut tidak cukup untuk membuatnya meraih gelar juara.
Hingga sekarang, insiden yang dikenal dengan Sepang Clash itu membekas di benak penggemar MotoGP sebagai puncak dari perseteruan Rossi dan Marquez.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Valentino Rossi lainnya:
Performa Terus Menurun, Valentino Rossi Disarankan Segera Pensiun
Keberadaan Valentino Rossi di Petronas Yamaha Mulai Goyang
Eks Pembalap MotoGP: Valentino Rossi Gagal Bersinar karena Kesalahan Sendiri