- Pembalap tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo, punya ambisi menjadi legenda MotoGP.
- Namun, El Diablo tidak ingin menjalani karier panjang seperti Valentino Rossi.
- Juara dunia MotoGP 2021 itu merasa tidak perlu mencetak rekor untuk menjadi legenda.
SKOR.id – Bintang Yamaha Fabio Quartararo telah menyatakan keinginannya menjadi legenda MotoGP. Meski demikian, itu tidak berarti El Diablo tertarik mengejar rekor Valentino Rossi.
Quartararo akan memasuki musim 2023 untuk mengejar gelar juara dunia MotoGP keduanya. Tahun lalu ia finis sebagai runner up karena kalah saing dengan rider Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu mencetak 248 poin, terpaut 17 angka dari Bagnaia. Pada 2023, Quartararo berharap bisa memenangi gelar. Namun, ia juga punya ambisi besar lain.
Pemuda asal Prancis tersebut bertekad menjadi legenda MotoGP. El Diablo tahu, untuk mewujudkannya ia perlu terus menambah catatan kemenangan dan juga meraih beberapa gelar lagi.
Hanya saja, Quartararo ogah seperti pembalap legendaris Valentino Rossi, yang menghabiskan lebih dari dua dekade di kelas premier dan akhirnya pensiun pada usia 42 tahun usai gagal meraih titel kedelapan.
Quartararo yang sekarang baru berumur 23 tahun dan juga bagian dari generasi muda MotoGP bersama Bagnaia, berharap dapat menciptakan warisan yang berbeda untuk kejuaraan.
“Saya harap saya tidak akan membalap selama 20 tahun. Tapi benar bahwa saya masih relatif muda. Pada akhirnya saya ingin menjadi legenda olahraga ini,” tuturnya dikutip dari Motorsport-Magazin.
“Saya ingin orang mengingat saya sebagai pembalap yang tak pernah menyerah dan selalu ada di garis depan MotoGP. Saya ingin memenangi banyak balapan dan semoga lebih banyak gelar juara dunia.”
Saat ini, Rossi adalah pemegang rekor kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP (89) dan sejumlah milestone lainnya, entri terbanyak dan race terbanyak (374) dengan pabrikan yang sama (Yamaha, 275).
Tetapi angka-angka luar biasa seperti itu bukanlah sesuatu yang memotivasi dan ingin dikejar oleh Fabio Quartararo, yang baru mengantongi 11 kemenangan sejak melakoni debut di kelas premier pada 2019.
“Bukan rekor, tapi kemenangan. Saya tak harus memecahkan rekor. Saya ingin ada di puncak, berjuang untuk tempat terbaik dan menang sesering mungkin. Apakah saya mencetak rekor baru, tidak penting bagi saya,” kata El Diablo.
“Menjadi juara dunia MotoGP adalah impian setiap pembalap motor, namun tidak banyak yang mampu mewujudkannya. Saya sudah melakukan itu dan kini tujuan saya meraihnya lagi. Jadi saya selalu berpikir satu langkah ke langkah berikutnya. Penting untuk tidak melihat terlalu jauh ke depan.”
Berita MotoGP Lainnya:
Marc Marquez Ogah Jajal Reli Dakar, Ini Alasannya
Rear Ride-Height juga Akan Segera Dilarang di MotoGP