SKOR.id – Kepala pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Irwansyah, mengevaluasi penampilan anak didiknya yang kurang maksimal di Australian Open 2023.
Tunggal putra Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito di Australian Open 2023. Hasilnya, gelar juara tak dapat diraih.
Anthony Sinisuka Ginting yang terhenti di perempat final jadi pencapaian terbaik tunggal putra Indonesia dalam turnamen BWF World Tour Super 500 itu.
Sedangkan Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito sama-sama gugur di babak kedua yang digelar Kamis (3/8/2023) lalu.
“Secara keseluruhan, ketiga pemain tunggal putra yang dikirim ke Australia Open 2023 (penampilannya) tidak seperti yang diharapkan,” ujar Irwansyah
“Ginting, Jojo, dan Vito belum berhasil. Sebenarnya, ketiga pemain ini telah tampil maksimal meski hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan.”
“Walau begitu, saya tetap akan melakukan evaluasi. Saya akan terus memperbaiki segala kekurangan para pemain sebagai persiapan ke Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, akhir Agustus nanti,” Irwansyah melanjutkan.
Pelatih berusia 49 tahun itu juga memberikan catatan khusus untuk Ginting, Jojo, maupun Vito.
Untuk dari Ginting, Irwansyah menilai penampilan juara Singapore Open 2023 itu masih belum konsisten meski selalu tampil all out di Australian Open 2023 sejak babak pertama.
“Performa Ginting di Australia ini sebenarnya bisa dibilang tampil lebih baik. Cuma dia memang dia belum bisa jadi juara,” tutur Irwansyah.
“Dia dari babak awal bisa selalu tampil all out. Memang hasilnya itu belum cukup untuk mengantarkannya naik podium juara.”
“Ginting harus lebih konsisten dari cara bermain. Strategi bermainnya harus dirancang lebih konsisten. Di tengah persaingan pemain saat ini, saat bertanding dia tidak boleh banyak membuat kesalahan sendiri,” ujarnya.
Permasalahan Ginting yang masih inkosisten itulah yang menjadi boomerang untuk dirinya ketika menghadapi pemain ulet dengan teknik yang baik seperti Prannoy.
“Dalam pertandingan melawan Prannoy di perempat final, dia banyak membuat error. Kesalahan sendiri inilah yang harus dibenahi lagi,” lanjut Irwansyah.
“Apalagi Prannoy itu pemain yang ulet, pengalaman, dan bermain sangat bagus. Tekanan lawan ke Ginting begitu konsisten, pertahanan lawan pun bagus. Sementara Ginting membuat kesalahan sendiri.”
“Ginting sebenarnya sudah mengeluarkan performa terbaik di sini. Tapi, yaitu tadi, masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim terakhir, banyak salah,” katanya.
Sedangkan untuk Jonatan Christie, Irwansyah menyoroti strategi permainannya yang sering berubah di tengah laga.
Perubahan strategi itu justru seringkali pada akhirnya membuat Jonatan tampil tertekan dan kesulitan untuk mencetak poin.
“Untuk Jonatan, yang harus ditingkatkan adalah bagaimana mengokohkan strategi permainan. Sering, ketika lagi main enak, Jojo malah mengubah strategi,” ujarnya.
“Makanya, yang harus dibenahi adalah bagaimana menguatkan cara mempertahankan strategi yang menguntungkan. Itu yang harus dipertahankan agar Jonatan bisa memetik kemenangan.”
“Selain itu, bagaimana agar ketika lagi dalam posisi menguntungkan, Jojo tidak mau terpancing lawan untuk mengubah strateginya sendiri,” Irwansyah menjelaskan.
Terakhir mengenai penampilan Shesar Hiren Rhustavito, Irwansyah menilai pemain asal Sukoharjo itu belum tampil maksimal karena belum pulih benar dari cedera.
Vito sendiri mengalami cedera betis sejak Mei lalu atau tepatnya saat menjalani latihan persiapan menuju SEA Games 2023 dan akhirnya absen.
“Sementara untuk Vito, memang belum pulih benar cedera betis. Masih butuh waktu bagi dia untuk bisa kembali seperti semula,” pelatih kelahiran Binjai itu menuturkan.