SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah menerima permintaan maaf Yuran Fernandes dan klubnya PSM Makassar sebelum diterbitkannya putusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
PSM melalui unggahan di media sosial resminya mengumumkan bahwa Yuran Fernades mendapat sanksi dari Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di Indonesia selama 12 bulan.
Plus denda sebesar Rp25 juta, yang mengejutkan publik sepak bola Tanah Air. Meski demikian, klub berjuluk Juku Eja itu dipastikan bakal melakukan banding kepada Komdis PSSI.
Adapun sebelum putusan Komdis PSSI dikeluarkan, Erick Thohir sejatinya telah menerima maaf dari Yuran Fernandes dan klub, seperti diungkapkan Owner PSM, Sadikin Aksa.
Sebeb lelaki yang juga Direktur Keuangan PT LIB itu sudah bertemu sebelumnya untuk membahas sejumlah hal, termasuk situasi yang melibatkan Yuran Fernandes.
"Saya sudah bertemu Pak Erick sebelum keputusan Komdis keluar, dan saya sampaikan juga mengenai kasus Yuran," kata Sadikin Aksa dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Saat itu Pak Erick menyampaikan bahwa karena Yuran sudah menyampaikan permintaan maaf dan juga sudah mendapat teguran dari PT LIB, maka beliau pribadi tidak mempermasalahkan lagi," ia menjelaskan.
Lebih lanjut disebutkan bahwa Erick Thohir pun terkejut ketika mengetahui putusan dari Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes, serayapa para pencinta sepak bola Indonesia lainnya.
"Pak Erick juga cukup terkejut dengan keputusan tersebut. Namun beliau menjelaskan bahwa Komdis adalah badan independen yang tidak bisa diintervensi oleh pengurus PSSI," ucap Sadikin Aksa.
"Karenanya, beliau menyarankan agar kami segera menempuh jalur banding ke Komisi Banding. Kami akan menempuh jalur banding secara formal sesuai mekanisme yang berlaku."
"PSM akan terus menjunjung tinggi semangat fair play dan profesionalisme, sembari memperjuangkan keadilan bagi pemain kami," ia memungkasi.
Sebagai informasi, sanksi diberikan Komdis PSSI karena kritik pedas Yuran Fernandes terhadap sepak bola Indonesia, setelah PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman di Liga 1 2024-2025.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis bek asal Tanjung Verde itu pada story Instagram pribadinya.
"Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin Bermain Sepak Bola Serius, menjauhlah dari Indonesia," Yuran Fernandes menambahkan.
Usai unggahan tersebut viral, ia telah membuat klarifikasi mengenai pernyataannya tersebut, dan kemudian menjalani sidang bersama Komdis PSSI.
Melalui klarifikasinya Yuran Fernandes mengungkapkan bahwa kritikannya hanya mengenai sepak bola. Tak bermaksud menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara.