SKOR.id - Robbie Gaspar sangat mencintai Indonesia dan dia memiliki banyak teman termasuk petinju Chris John sampai punya cerita seru bersama Persib.
Delapan musim bukan waktu yang singkat. Selama itu pula, Robbie Gaspar menikmati kariernya di Liga Indonesia.
Jika sebelumnya bersama Persita kaget dengan atmosfer pertama kali datang di Indonesia. Dia punya cerita lain saat main untuk Persiba Balikpapan, Persema Malang, sampai Persib Bandung.
Selepas pensiun dari lapangan hijau, dia kembali ke negeri asalnya, Australia. Robbie Gaspar kembali ke Perth di wilayah Australia bagian barat,
Kini, dia bekerja sebagai petinggi perusahaan rintisan atau startup untuk bidang agrikultur. Tetapi, cerita seru selama tinggal di Indonesia sangat antusias diungkapkan.
Pada Jumat (14/4/2023) petang, Skor.id mendapat kesempatan Wawancara Eksklusif dengan lelaki ramah ini. Berikut interview khusus dengan Robbie Gaspar:

Kenapa Anda kerasan di Indonesia?
Saya selalu bilang, orang Indonesia itu sama seperti orang di Australia. Mereka suka jalan, juga suka musik, bahkan suka ngobrol.
Sampai kini, saya merasa kalau Indonesia seperti rumah kedua bagi saya. Itu sebabnya, saya juga sangat lancar berbahasa.
Benar sekali. Anda sangat lancar memakai Bahasa Indonesia...
Saya memang rajin belajar Bahasa Indonesia, dengan tujuan agar cepat adaptasi dan bisa dekat dengan teman satu tim.
Itu yang saya tekankan ke pemain Australia yang berkarier di Indonesia. Saya minta mereka belajar Bahasa Indonesia, karena itu akan sangat berguna.
Salah satu klub yang Anda bela adalah Persib dengan fans yang fanatik. Anda punya pengalaman khusus?
Jadi pemain Persib itu bisa seperti rockstar. Saya juga beruntung main untuk Persib, walau hanya setahun dan kala itu tim sangat luar biasa.
Sayangnya, kami kurang beruntung dan gagal maksimal menjadi juara. Tapi perlu ditekankan, orang Bandung sangat gila sepak bola terutama saat dukung Persib.
Saya pun bangga jadi bagian dari Persib. Apalagi, atmosfer sepak bola di sana luar biasa. Jika kami kalah, saya enggak bisa keluar rumah dengan leluasa.

Namun kalau kami menang, semua orang menyapa dan sangat ramah kepada kami. Itu yang sulit saya lupakan dari Persib. Latihan saja, Persib disaksikan ribuan orang.
Di Indonesia, Anda berteman dengan Chris John. Bagaimana cerita awalnya?
Chris John sering berlatih di Australia Barat, tepatnya di Harry's Gym. Lalu, ada teman yang memperkenalkan ke saya saat di sana.
Sejak itu, kami akrab dan Chris John itu orangnya sangat baik. Kami sering makan bersama dan sebagai juara dunia, saya bangga berteman dengannya.
Saya sering datang ke pertarungan Chris John saat ada kesempatan. Dia luar biasa juara dunia yang 40 kali tak pernah kalah.

Selain Chris John, Anda juga berteman dengan musisi metal...
Oh benar, itu saat saya main untuk Persiba Balikpapan. Dia adalah John Yudie yang merupakan fans Persiba dan sering hadir dalam latihan kami.
Saat menyaksikan latihan Persiba, dia bawa bendera Australia lalu saya dekati dia dan kami dekat. Ternyata, dia musisi metal.
Waktu di Bandung, dia juga sering ke sana. Saya juga kaget ternyata komunitas musik metal di Indonesia khususnya Bandung sangat besar. Awalnya, saya tak tahu itu.
Tetapi, apakah Anda penyuka musik metal?
Saya suka musik apapun, termasuk dangdut. Bahkan, saya belajar Bahasa Indonesia dari lirik lagu musim dangdut.
Saat bersama Persema, apa kenangan Anda?
Saya punya banyak teman satu tim yang suka bercanda dan lucu. Salah satunya adalah bek kanan Khasan Soleh. Dia pemain yang baik tapi tingkahnya sering bikin tertawa.