- Shin Tae-yong telah menangani timnas Indonesia selama 2,5 tahun setelah ditunjuk sejak akhir Desember 2019.
- Ada beberapa kendala yang dihadapi Shin Tae-yong selama mengarsiteki timnas Indonesia.
- Shin Tae-yong menyebut timnas Indonesia membutuhkan sistem yang bagus untuk bisa meraih prestasi.
SKOR.id - Ada beberapa kendala yang dialami Shin Tae-yong setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.
Shin Tae-yong diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia pada 29 Desember 2019, atau telah menangani skuad Garuda selama 2,5 tahun.
Dalam periode itu, ia mengakui menangani timnas Indonesia tidak mudah. Apalagi tim sering ditargetkan meraih gelar juara.
Disebutkan segala sesuatunya membutuhkan proses dan waktu. Pergantian pelatih tak bisa serta-merta langsung menjadikan sebuah tim berprestasi.
Apalagi, Shin Tae-yong mengakui bahwa waktu efektif yang dimiliki untuk menangani timnas Indonesia tidak penuh selama 2,5 tahun.
Menurutnya, ia hanya efektif memegang skuad Garuda sekitar satu tahun. Hal itu tak terlepas dari situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Sebenarnya ketika saya menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia, memang tidak begitu mudah untuk langsung mendapat gelar juara," kata Shin Tae-yong, dalam wawancara eksklusif dengan Skor.id.
"Mungkin dengan kata-kata memang mudah, tetapi sebenarnya untuk meraih gelar juara tidak begitu mudah," ia menambahkan.
Pelatih asal Korea Selatan itu pun melakukan perombakan besar terhadap komposisi skuad timnas Indonesia.
Pemain-pemain senior tak lagi mendominasi dan yang muda memberi warna baru dalam pasukan Merah Putih era Shin Tae-yong.
Mereka tidak hanya tampil untuk timnas senior, namun juga bisa memperkuat timnas kelompok usia di bawahnya seperti U-19 atau U-23.
Sistem tersebut sengaja diterapkan oleh pelatih berusia 51 tahun itu untuk membentuk tim yang saling berkesinambungan.
"Begitu ganti pelatih, bukan berarti langsung mendapat gelar juara, tetapi memang harus membuat sistematis yang baik dari awal sampai menjadi juara," ujar Shin Tae-yong.
Lalu, soal kegagalannya mengantarkan Egy Maulana Vikri dan kolega meraih gelar juara di Piala AFF 2020, ia juga sedikit menyesal.
Padahal, waktu itu timnas Indonesia sudah berhasil mengejutkan publik sepak bola Asia Tenggara dengan menembus final meski materi pemainnya didominasi pemain usai muda.
Kegagalan menjadi kampium itu tak lepas dari kualitas lawan-lawan timnas Indonesia di level Asia Tenggara yang juga terus berkembang.
Ia menilai Thailand, Vietnam, dan Malaysia memiliki waktu persiapan yang lebih baik sehingga menjadi batu sandungan timnya meraih gelar juara.
"AFF Suzuki Cup kemarin memang hanya peringkat kedua, jadi sangat disayangkan," ucap Shin Tae-yong.
"Thailand, Malaysia, Vietnam juga bukan hanya main-main saja, tetapi mereka juga pastinya lebih banyak persiapan dibandingkan tim kita," ia menambahkan.
Wawancara eksklusif Shin Tae-yong versi lengkap dapat disaksikan melalui video berikut ini:
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Eksklusif: Alasan Shin Tae-yong Bersikeras Tangani Tiga Level Timnas Indonesia
Timnas U-19 Indonesia Gelar Uji Coba Lawan Persija, Shin Tae-yong Siap Nilai Tiga Pemain Keturunan
Ranking FIFA Terbaru, Timnas Indonesia Putra Naik Empat Strip