- Menurut kiper Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, kondisi Pulau Jawa lebih berisiko terkait Covid-19 dibandingkan dengan Pulau Kalimantan.
- Dian mengungkapkan, ada banyak stadion yang mumpuni di Kalimantan untuk jadi tuan rumah home tournament.
- Namun dia percaya PSSI akan mengambil keputusan lewat pertimbangan yang sangat matang.
SKOR.id - Kiper Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, menilai wacana menggulirkan Liga 1 2020 di Pulau Jawa akan menghadirkan polemik baru.
Sesuai dengan rapat virtual tim-tim Liga 1, PSSI rencananya bakal kembali menggulirkan Liga 1 2020 pada September mendatang.
Dengan format home tournament, rencananya seluruh pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa.
Berita Liga 1 Lainnya: Optimistis Liga 1 Bisa Lanjut, Omid Nazari Rindu Atmosfer Kompetisi
Sampai saat ini PSSI belum memberikan kepastian mengenai detail kelanjutan kompetisi termasuk tentang venue home tournament nantinya.
Hanya saja, mantan kiper timnas Indonesia yang kini berkostum Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, punya saran tersendiri terkait tuan rumah home tournament ini.
"Kalau rencana dipusatkan di Pulau Jawa, menurut saya ini justru berisiko tinggi," kata Dian Agus Prasetyo kepada SKOR.id, Jumat (12/6/2020).
"Lihat saja ada sangat banyak yang positif Covid-19 di Pulau Jawa. Namun tentunya dikembalikan ke PSSI yang mengambil keputusan nanti," ucapnya.
Dian mengatakan, PSSI tentunya akan mengambil keputusan dengan banyak mempertimbangan masukan dari banyak pihak pula.
Namun, kiper kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, ini mengusulkan Kalimantan sebagai kandidat venue home tournament Liga 1 2020.
Pulau Kalimantan, lanjut dia, juga memiliki banyak venue representatif yang layak menggelar pertandingan berskala nasional.
"Stadion di Kalimantan juga banyak yang punya pengalaman menggelar laga sekelas Liga 1," ucap dia lagi.
Berita Liga 1 Lainnya: Jika Liga 1 Dilanjutkan, Arema Incar Tiket ke Liga Champions Asia 2021
Namun sekali lagi, Dian menegaskan bahwa dirinya hanya memberikan saran.
Dia percaya PSSI akan mengambil keputusan terbaik untuk semua pihak sebelum memastikan kompetisi sepak bola di Indonesia kembalui diputar di tengah pandemi Covid-19.