SKOR.id - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menjalin kolaborasi dengan Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) untuk mendukung perkembangan sepak bola putri di tanah air.
Mereka menggelar event fun football dan mini talkshow bertajuk "Football for All: Support Women's Football" di Lapangan Asatu Area, Cikini, Jakarta, pada Sabtu (23/3/2024) sore.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 pesepak bola putri Indonesia yang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Bandung, termasuk beberapa pemain Timnas Putri macam Shafira Ika, Fani Supriyanto, dan Baiq Amiatun.
Bertepatan dengan bulan Ramadan, event ini juga dijadikan ajang silaturahmi antara APPI, ASBWI, dan para pemain.
Namun, tujuan utamanya adalah menampung berbagai kritik dan saran dari para pemain demi kemajuan sepak bola putri di Indonesia.
Salah satu unek-unek yang disampaikan perwakilan pemain kepada APPI dan ASBWI adalah minimnya kompetisi untuk mengasah kemampuan mereka.
Terutama pesepak bola senior, yang kini tak punya wadah untuk menyalurkan hasrat merumput sejak Liga 1 setop pada 2019.
Memang, ada angin segar dari PSSI dengan datangnya pelatih anyar asal Jepang, Satoru Mochizuki, serta penggalakan kompetisi di level grassroot. Tapi, para pemain senior merasa terlupakan.
Hal ini menjadi perhatian APPI dan ASBWI. Mereka berjanji akan mengusahakan adanya turnamen tahun ini, supaya pesepak bola putri tak lagi menganggur.
"Sepertinya akan ada turnamen, bukan liga pastinya, tahun ini. Dan, sudah ada ajakan informal dari petinggi PSSI untuk berkolaborasi menggelar event buat teman-teman (pesepak bola) putri," ujar CEO APPI, M Hardika Aji.
"Mungkin tidak cukup, tapi nanti ada juga tambahan sepak bola putri di PON 2024. Sebagian dari mereka akan disibukkan oleh event tersebut. Tapi, memang seharusnya ada sesuatu buat pemain senior," dia menambahkan.
Selain membahas kompetisi, APPI juga memberikan edukasi kepada para pesepak bola putri mengenai hak-hak mereka di dalam kontrak.
Tak melulu soal gaji, tapi juga kasus-kasus istimewa seperti menstruasi saat main hingga kehamilan. Ternyata, itu semua sudah ada aturan dan perlindungannya dari FIFA.
"Ada satu pasal khusus bagi pemain putri, dan ini yang saya yakin belum ada yang tahu. Kami ingin menyampaikannya pada momen ini, bahwa perlindungan itu sudah diberikan di bawah naungan FIFA. Jadai ketika nanti kompetisi berjalan, mereka tidak perlu khawatir," ujar Hardika Aji.