SKOR.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Souraiya Farina, angkat bicara mengenai rencana kompetisi sepak bola wanita yang ingin digulirkan oleh PSSI.
ASBWI pun menjadi perpanjangan tangan PSSI untuk mengelola kompetisi tersebut. PSSI sendiri sudah berencana untuk menggulirkan kompetisi sepak bola wanita dari kelompok umur terlebih dahulu.
Itu supaya terdapat pondasi yang kuat untuk kompetisi sepak bola wanita Tanah Air. Farina pun mengungkapkan, saat ini sudah hampir 100 klub sepak bola wanita di seluruh Indonesia.
“Jadi dari jumlah itu yang terdaftar di ASBWI dan kami dorong juga terdaftar di Asprov PSSI saat ini sudah ada 49 klub. Ke-49 klub ini semuanya punya legalitas, jadi punya badan hukum, punya program pengembangan, sudah memenuhi standar yang ada di club licensing, baru mereka bisa menjadi anggotanya ASBWI,” kata Souraiya Farina, dalam podcast Diskord yang tayang di Youtube Skor Indonesia, Jumat (8/3/2024).
“Jadi yang sisanya ke mana? Belum memenuhi syarat, makanya belum diterima jadi anggota ASBWI. Dan (yang sudah terdaftar) itu sudah mumpuni, sebagian punya kategori usia 8 tahun, dan mayoritas punya kategori usia 15 tahun, 17 tahun,” Farina menambahkan.
Dia pun menuturkan, klub-klub ini tersebar tidak hanya di Pulau Jawa. Meski paling banyak klub sepak bola wanita yang memenuhi syarat terdapat di Jawa Tengah.
Selain itu, Farina juga bicara soal kompetisi sepak bola wanita yang ideal seperti apa. Untuk sepak bola wanita amatir, menurunya saat ini apa yang dilakukan PSSI dan ASBWI sudah di jalur yang benar.
Itu lantaran sudah ada yang digulirkan mulai dari usia 8 tahun yang sifatnya festival, sampai dengan usia 14 tahun.
“Di semua provinsi kami wajibkan. Tapi tentunya enggak semua provinsi bisa 100 persen menggulirkan sepak bola wanitanya secara ideal,” ucapnya.
“Untuk level profesional, kalau menurut ASBWI dan kami sudah duduk bareng dengan PSSI beberapa kali, adalah kompetisi yang terpisah dengan kompetisi pria. Jadi antara pria yang Liga 1 dengan klub-klubnya semua itu beda dengan wanita kompetisinya.”
“Kasarnya begini, kalau tim pria ada yang terdegradasi, yang tim wanitanya jangan ikut terdegradasi,” jelasnya.
Secara pribadi, Farina juga menyatakan sebaiknya untuk kompetisi profesional sepak bola wanita dibuka bebas siapa saja yang bisa ikut serta. Sehingga tidak mesti dari klub Liga 1.
“Setahu kami (kalau digulirkan kompetisi profesional sepak bola wanita formatnya) tetap series, yang mana itu ideal banget. Mungkin pioner-nya 7-10 klub dulu,” ujar Farina.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa ada target yang telah dicanangkan untuk Timnas Putri Indonesia berdasarkan blueprint yang telah dibuat ASBWI, yaitu lolos ke Piala Dunia Wanita 2035 dan juara Piala Asia Wanita 2038.
Untuk melihat obrolan selengkapnya, Skorer bisa menyaksikannya dalam video di bawah ini!