SKOR.id – Sebagai bagian dari Hongkong Art Week 2023, Tyrrell Winston menciptakan Double Technical, sebuah lapangan bola basket mini bertema yang bisa dibongkar pasang, di Landmark Mall, Hongkong.
Sejak akhir Maret lalu, lantai Double Technical telah ditutup. Sebagian area Double Technical itu akan diganti menyusul peringatan dari otoritas kesehatan setempat.
Pasalnya, ada bagian dari instalasi lapangan Double Technical karya seniman kontemporer asal New York, Amerika Serikat (AS), itu yang menarik perhatian Kantor Pengawasan Tembakau dan Alkohol (TACO) Departemen Kesehatan Hongkong.
Problem itu berawal dari adanya tulisan “Winston” putih dengan dasar merah di salah satu sisi Double Technical. Sang seniman diketahui meminjam grafis tersebut dari produsen rokok asal AS, Winston, sebagai bentuk identitas hasil karyanya.
Karya-karya seni Winston yang menggabungkan olahraga dan budaya pop (pop culture) memang sangat dipengaruhi oleh seniman seperti Jeff Koons, Cy Twombly, dan Marcel Duchamp dan sering menggunakan rokok atau kotak rokok yang dibuang dalam karya pahatannya.
Masalahnya, hal itu bertentangan dengan undang-undang Hongkong yang melarang penayangan iklan tembakau.
Winston dan timnya dinilai mengabaikan hukum dan terancam menghadapi denda awal hingga 50 ribu dolar Hongkong atau 6.370 dolar AS (sekira Rp95,5 juta), ditambah denda lanjutan 1.500 dolar Hongkong (sekira Rp2,86 juta) per hari jika pelanggaran tidak juga diperbaiki.
“Instalasi pada tampilan publik di mal ditemukan teks merek dagang terdaftar dari merek produk tembakau,” kata TACO dalam siaran persnya.
“Konten terkait dan kotak kemasan rokok dari merek yang sama juga ditemukan di halaman web mal. Barang-barang yang relevan kemudian dihapus atau ditutupi. “Manajemen tempat juga diperingatkan agar tidak menampilkan lebih lanjut iklan tembakau di tempat tersebut dan situs webnya. TACO sedang melakukan penyelidikan lanjutan sehubungan dengan pelanggaran tersebut.”
Landmark Mall pun lantas menutupi lantai pameran karya seni Tyrrell Winston. Pertama dengan terpal putih dan kemudian diganti dengan lembaran emas.
Perusahaan induk Landmark Mall, Hongkong Land, lantas mengeluarkan pernyataan yang sebagian isinya menjelaskan bila mereka tidak bermaksud mempromosikan atau mendukung penggunaan tembakau dalam bentuk dan cara apa pun.
“Kami telah mengambil tindakan perbaikan segera dengan berbicara dengan seniman tentang menyesuaikan desain instalasi seninya di atrium Landmark,” demikian pernyataan Hongkong Land.
“Kami juga telah menghapus gambar apa pun dari instalasi seni asli dari saluran media sosial dan situs web kami. Double Technical akan kembali dibuka secepat mungkin dengan grafis lantai yang akan diubah seluruhnya dengan desain lain.”