SKOR.id - Petenis Novak Djokovic meraih gelar Grand Slam ke-24 setelah memenangi US Open 2023. Itu juga menjadi bukti dominasinya belum berakhir.
Meski sudah menginjak usia 36 tahun, Djokovic masih mampu mengimbangi performa rival-rivalnya yang jauh lebih muda, bahkan tetap di atas mereka.
Dalam final US Open 2023, ia menang straight set atas Daniil Medvedev, 6 -3, 7-6 (5), 6-3, menjadi orang pertama yang menyabet 24 gelar Grand Slam dan menyamai rekor Margaret Court.
Musim ini, ia selalu mencapai final empat Grand Slam. Nole, sapaan akrab Djokovic cuma gagal menjuarai satu di antaranya, yakni Wimbledon 2023, ketika kalah dalam duel epik lima set dari Carlos Alcaraz.
Selebihnya, pria Serbia tersebut sukses mengangkat trofi kemenangan dalam Australian Open, French Open, dan yang teranyar US Open, Minggu (10/9/2023).
Ini menunjukkan bahwa performa Novak Djokovic seperti tidak terpengaruh usia. Peraih tiga gelar Grand Slam Andy Murray meyakini dominasi Nole akan berlanjut beberapa tahun lagi.
Pasalnya, menurut Murray, selain konsistensi permainan, mayoritas petenis muda saat ini belum mampu mencapai level yang setara dengan Djokovic.
"Tergantung kepada para pemain muda untuk menekan Novak (Djokovic) dan berusaha melewatinya. Namun tampaknya itu tak akan terjadi (dalam waktu dekat)," kata Murray dilansir BBC.
"Dia kembali membuktikan bahwa dia adalah petenis putra terbaik di dunia kemarin, dan seperti yang saya bilang kini tergantung para pemain muda untuk berkembang dan mengalahkannya"
Djokovic, salah satu anggota Big Three bersama Rafael Nadal dan Roger Federer yang telah mendominasi tenis putra selama dua dekade terakhir, mengatakan belum ingin pensiun.
Andy Murray pun tidak merasa heran karena Nole masih mampu bersaing untuk meraih gelar di setiap turnamen. Dan itu bukan sesuatu yang mengejutkan.
"Kemampuan Novak menjaga konsistensi performanya adalah yang terhebat. Dia sudah bermainnn di level ini dalam waktu yang sangat lama," puji Murray.
Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic. Ia meyakini jumlah trofi Grand Slam sang anak asuh masih akan bertambah.
"Dia sangat menikmatinya, dia menyukai tantangan. Seperti Anda bertanya kepada saya apakah targetnya sekarang 25 (gelar mayor). Jika dia memenangi yang ke-25, dia akan berpikir, 'Bila saya meraih yang ke-25, kenapat tidak 26?'" ujarnya.
"Dia seorang pemenang. Dia adalah orang yang memotivasi dirinya sendiri. Ketika Anda meragukannya, dia akan membuktikan bahwa dia mampu. Dia selalu menemukan cara untuk menang."
Mengenai rahasia konsistensi performa dan karier yang panjang, Ivanisevic, yang melatih Djokovic sejak 2019, mengungkapkan bahwa itu adalah sikap perfeksionis.
"Dia merawat tubuhnya, menjaga segalanya, setiap detail harus sempurna, dipersiapkan. Diaa tidak pernah puas di lapangan," sang pelatih mengatakan.