SKOR.id – Aleix Espargaro dan Maverick Vinales mendemonstrasikan potensi brutal Aprilia di Sirkuit Termas de Rio Hondo, di mana mereka memimpin latihan bebas MotoGP Argentina, Jumat (31/3/2023).
Kedua pembalap Aprilia Racing tersebut bergantian menjadi yang tercepat pada latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2). Kini Espargaro dan Vinales diidentifikasi sebagai favorit untuk memperebutkan posisi terdepan, baik dalam sprint race maupun balapan utama hari Minggu.
FP1 MotoGP Argentina berlangsung di lintasan kering Termas de Rio Hondo. Dalam sesi ini, Maverick Vinales menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 39,209 detik.
Top Gun, julukan Vinales, unggul 0,284 detik atas rekan satu timnya, Aleix Espargaro. Jelas itu sebuah awalan bagus bagi pabrikan Noale dalam mengulang kesuksesan musim lalu.
Untuk diketahui, Aprilia menyabet kemenangan perdananya di kelas MotoGP pada GP Argentina, ketika Espargaro finis terdepan setelah sukses mengonversi pole position-nya, dengan gap 0,8 detik atas Jorge Martin (Pramac Racing-Ducati).
Pada FP2, giliran Aleix Espargaro yang mengeklaim posisi teratas timesheet dengan torehan waktu putaran 1:38,518 detik. Pria asal Spanyol itu unggul 0,162 detik atas Vinales.
Kendati begitu, Espargaro tidak ingin takabur. Menurutnya, para rival tentu akan merespons pada hari kedua, Sabtu (1/4/2023) ini. Oleh karena itu, Aprilia masih harus bekerja untuk menjaga momentumnya di sisa akhir pekan di Argentina.
“Secara keseluruhan saya senang. Saya memiliki kepercayaan diri tinggi, bahkan sebelum datang ke sini. Tapi kemudian Anda juga akan diliputi keraguan, karena Anda tidak pernah tahu,” ujar Espargaro seperti dilansir dari Motorsport.
“Ini tahun yang berbeda, musim yang berbeda, motor yang berbeda. Dan level semua yang ada di grid sangat tinggi. Namun kami dapat mengonfirmasi bahwa hari ini (Jumat) motor kami bekerja dengan sangat baik lagi di sini.”
Saat ditanya mengapa Aprilia bisa melaju dengan sangat cepat di Termas de Rio Hondo, Aleix Espargaro mengaku tidak tahu. Ia pun sebenarnya heran, karena dirinya justru merasa lebih baik di Portimao, Portugal, akhir pekan lalu.
“Saya tidak dapat menjawab pertanyaan mengapa Aprilia sangat kompetitif di sini. Saya tidak mengerti. Jujur saja, motornya tidak bagus di sini. Motor kami hanya tidak seburuk yang lain di sini,” tuturnya.
“Di Portimao saya merasa 10 kali lebih baik. Kami punya grip di sana, belokan tanpa cela, begitu pula dengan perilaku pengereman. Di sini, Anda berkendara sepanjang waktu seolah-olah di atas es. Level grip sangat, sangat rendah."
“Saya punya beberapa masalah dengan ban selama time attack pertama di FP1. Saya membatalkan lap dan kembali ke pit. Saya bilang ke crew chief saya, ‘Ini gila, saya tidak bisa melaju di bawah 1:39 dengan ban soft baru’. Saya harus mengambil risiko dalam FP2 agar bisa di bawah 1:39.”
Sementara itu, mood Maverick Vinales agak berbeda dengan Espargaro. Ia terdengar lebih antusias setelah menjalani FP Jumat yang memuaskan. Ia tidak sabar untuk melanjutkan performa positif itu ke kualifikasi serta sprint race hari Sabtu.
“Kami mengumpulkan banyak informasi dan meningkatkan beberapa detail, saya bahkan dapat meningkatkan gaya berkendara saya. Tujuan kami adalah bertarung di puncak dan itu berhasil,” ujarnya.
“Sprint race akan sangat menarik seperti biasanya. Anda tidak bisa membuat kesalahan. Untuk itu, hasil di kualifikasi sangat menentukan, front row adalah tujuan. Saat ini saya bisa mengatakan bahwa kami punya kesempatan memperjuangkan kemenangan karena saya lihat potensinya.”
“Peningkatan terbesar adalah grip yang baik dengan motor. Itu cocok untuk saya dan gaya saya menjadi lebih baik. Menarik untuk melihat di mana kami akan finis. Di trek, gripnya buruk, jadi lebih ideal (start) di depan,” Vinales menyimpulkan.