- Djadjang Nurdjaman merespons wacana Liga 1 2020 yang akan kembali bergulir jika masa tanggap bencana dicabut.
- Djanur, sapaannya, menilai liga-liga Eropa seharusnya tak menjadi tolok ukur bagi Indonesia karena situasinya berbeda.
- Mantan pelatih Persib Bandung itu tak mau mengorbankan kesehatan demi mencari rupiah lewat sepak bola.
SKOR.id - Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, meminta para pengambil keputusan tak memaksakan Liga 1 2020 kembali bergulir di tengah Covid-19.
Kompetisi sepak bola nasional tinggal menghitung hari. Jika 29 Maret tanggap darurat dicabut pemerintah, musim sepak bola kembali tiba.
Kerinduan masyarakat terhadap sepak bola yang sempat libur dua bulan tampaknya bisa segera terobati.
Berita Liga 1 Lainnya: Duo Klub Liga 1, Persija dan Persib Bersaing via Medsos pada Awal Mei
"Itu yang kita harapkan. Karena hanya dengan dicabutnya tanggap darurat aktivitas sepak bola bisa kembali bergulir," kata Djadjang Nurdjaman kepada Skor.id, Sabtu (16/5/2020).
Bila sebaliknya, pelatih Barito Putera itu tidak bisa berbuat apa-apa. Karena pandemi Covid-19 ini disebut bencana yang sistemik.
"Keselamatan pelaku sepak bola dan masyarakat pendukung tetap yang utama. Itu pegangan kita di saat sekarang ini," tutur Djanur, sapaan akrabnya.
Sutradara tim berjuluk Laskar Antasari itu enggan berandai-andai bahwa sepak bola Indonesia bakal kembali berjalan normal, pascadicabutnya status tanggap darurat oleh pemerintah.
Pasalnya, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 benar-benar hilang dari bumi Indonesia.
"Kalau menurun barangkali iya. Tapi apakah lantas kita terbebas dari Covid-19 dan sepak bola benar-benar aman untuk dimainkan?" kata Djanur.
Karena itu, menurutnya, contoh liga-liga di Eropa tak bisa dijadikan satu-satunya pembenaran bahwa Liga 1 pun bisa digelar.
"Karena situasi dan kondisinya berbeda dengan Indonesia. Di sana kompetisinya sudah mendekati akhir," ucap Djanur.
Selain itu, barangkali juga di negara eropa pandemi Covid-19 sudah benar-benar mereda lewat kedisiplinan masyarakatnya.
Djanur juga berharap PSSI dan PT LIB tak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum menentukan kelanjutan Liga 1 2020.
"Di kita sudah seperti apa? Saran saya, jangan terlalu dipaksakan sepak bola Indonesia harus digelar. Kecuali sudah benar-benar aman," kata mantan pelatih Persib Bandung itu.
Djanur bukan tidak ingin sepak bola nasional berjalan. Justru dia ingin sekali sepak bola Indonesia dan kompetisi liga kembali.
Tanpa ada gelaran sepak bola, katanya, praktisi sepak bola tidak akan memiliki pemasukan. Otomatis hal itu membuat perekonomian keluarga terpuruk.
Berita Barito Putera Lainnya: Kompetisi Belum Ada Kepastian, Pelatih Barito Putera Sudah Punya Rencana
"Tanpa ada hajatan sepak bola, terus terang, hidup saya tidak nyaman. Kami enggak punya pemasukan buat keluarga," kata Djanur.
"Tapi bukan berarti demi pemasukan dan dapur keluarga ngebul, kami siap mempertaruhkan nyawa di tengah wabah corona yang belum usai," Djanur menegaskan.