- Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, sangat menghargai sikap kepolisian jika sepak bola jadi patokan kembali bergulirnya kompetisi cabor lain.
- Junas Miradiarsyah ingin kepolisian juga menilai kesiapan dan konsep setiap cabor dalam menjalankan kompetisi.
- Menurutnya, setiap cabor atau kompetisi olahraga di Indonesia punya karakter yang berbeda dan memengaruhi efektivitas protokol yang ada.
SKOR.id - Kurang lebih sudah setahun nyaris semua kompetisi olahraga di Indonesia seakan "dikebiri" dengan dalih tak ingin menambah penyebaran Covid-19.
Hingga saat ini, situasi pandemi virus corona di Indonesia bisa dibilang belum sepenuhnya terkendali.
Situasi pandemi sebenarnya bukan berarti semua kegiatan dibuat "mati suri", salah satunya terkait kompetisi olahraga.
Banyak konsep yang sudah dituangkan oleh beberapa cabor untuk tetap menjalankan kompetisi di tengah situasi pandemi virus corona.
Bahkan, sejumlah negara telah kembali menggelar kompetisi olahraga dengan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk tetangga Indonesia seperti Thailand dan Singapura.
Basket adalah salah satu cabor di Indonesia yang sudah melakukan perencanaan kelanjutan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL), sejak September tahun lalu.
Manajemen IBL mengusung semangat yang sangat bagus untuk menggelar kompetisi basket dengan sistem bubble (gelembung).
"Kami memang sudah membuat perencanaan sejak sebelum Oktober lalu untuk menyusun kelanjutan musim 2020," ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah kepada Skor.id.
"Kami melakukan simulasi beberapa kali yang juga melibatkan instansi terkait yang telah memberikan rekomendasi pada protokol kesehatan IBL."
Akan tetapi, kompetisi yang sudah dirancang dan terkonsep baik harus terganjal izin dari pihak berwenang sehingga IBL 2020 pun terpaksa dihentikan.
Setelah menutup musim 2020 tanpa juara, IBL pun berencana menggelar musim 2021 dengan sistem bubble pada pertengahan Januari lalu.
Lagi-lagi, rencana tersebut harus tertunda karena tak mendapat izin dari otoritas. IBL 2021 pun diundur dan direncanakan bergulir awal Maret nanti.
Belakangan, terdengar kabar jika kompetisi olahraga di Indonesia akan kembali dimulai jika cabor sepak bola telah mendapatkan izin untuk bergulir.
Junas mengaku sangat menghargai keputusan tersebut dan semua kerja keras untuk menggelar kompetisi tidak sia-sia.
"Jika pihak berwenang membuat sepak bola sebagai patokan untuk menggelar kompetisi, tentunya kami menghargai pandangan dan sikap tersebut," ucapnya.
Meski begitu, Junas berharap pihak kepolisian juga melihat dan menilai kesiapan cabor-cabor lain di Indonesia.
Kemudian, pihak berwenang dipersilakan membuat asesmen soal konsep mana yang semestinya baik untuk dipakai dalam menjalankan kompetisi sesuai protokol kesehatan.
"Harapannya agar setiap protokol serta tipe pelaksanaan dapat di-review per cabang olahraga karena masing-masing pasti punya karakter dan tipe yang berbeda," ujar Junas.
"Pemberian izin harus melihat bagaimana protokol kesehatan diterapkan dan kesiapan pelaksanaan dari cabor/liga terkait karena ini yang menjadi faktor utama."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Basket Lainnya:
Lester Prosper Tak Sabar Hadapi Dua Pemain Ini di Window 3 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021