SKOR.id - PSSI dipastikan bakal menggelar Kongres Tahunan mereka di Jakarta, 10 Juni 2024. Rencananya, kongres tersebut akan digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Ada beberapa agenda penting yang akan dibahas dalam kongres tersebut. Salah satu yang utama adalah terkait kompetisi. Selain itu, dalam kongres ini juga mengundang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian.
Hal itu berkaitan dengan bakal adanya kerja sama yang akan dilakukan oleh Mendagri dan PSSI. Hal tersebut seperti diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi.
“Yang jelas tentang kompetisi, mungkin juga akan ada penyampaian Timnas. Lebih kepada isu kompetisinya, karena akan ada beberapa yang akan disampaikan oleh Ketua Umum langsung di sana,” kata Yunus Nusi.
“Tapi juga kita lihat ada dukungan dari Kemendagri untuk teman-teman di daerah khususnya Asprov. InsyaAllah Pak Tito (Karnavian), kami dapat konfirmasi akan hadir di kongres,” Yunus Nusi menambahkan.
Ketika ditanyakan terkait detail soal kompetisi apa saja, Yunus Nusi menuturkan salah satu yang menjadi fokus adalah terkait keamanan dan suporter.
“Yang pertama kualitas (kompetisi). Kedua, soal keamanan karena kita masih dalam transformasi yang dua tahun oleh FIFA. Kita tidak mau di tahun kedua ini akan ada persoalan khususnya masalah suporter,” ujarnya.
“Nah, ini yang akan dipertegas dan tentu akan ada dari Departemen Suporter kami akan ada pembicaraan lebih lanjut antara PSSI, LIB, klub, dan suporter. Kesepahaman itu. Karena kalau akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita masih dalam uji coba transformasi sepak bola oleh FIFA,” jelas eks Anggota Exco PSSI itu.
Kongres PSSI memang menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun oleh organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu. Pada kongres ini, juga menjadi ajang bagi para anggota PSSI untuk menyampaikan aspirasi mereka sekaligus menerima laporan dari PSSI terkait apa saja yang sudah dijalankan selama setahun terakhir, maupun akan diprogramkan ke depannya.
Masalah peningkatan kualitas kompetisi memang menjadi salah satu perbincangan menarik. Terlebih ranking kompetisi Liga 1 peringkatnya menurun di Asia.