- Pevoli putri Korsel, Kim Yeon-koung, mudik demi medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
- Kim Yeon-koung ingin mewujudkan mimpi pamungkas sebelum pensiun.
- Saat pensiun, Kim Yeon-Koung ingin menjadi pelatih dan membawa negaranya kampiun di olimpiade.
SKOR.id - Pevoli putri terbaik Korea Selatan, Kim Yeon-koung, memutuskan pulang kampung setelah 11 tahun bertualang ke luar negeri demi Olimpiade 2020.
Kim Yeon-koung menjadi satu-satunya pemain putri Korsel yang mampu berkarier di klub voli Jepang, Cina, dan Turki.
Awal tahun lalu, pevoli 32 tahun tersebut mengumumkan akan pulang ke Korsel setelah kontraknya dengan klub Turki, Eczacibasi, usai.
Kim pun kembali ke tim voli profesional pertamanya yang berbasis di Kota Incheon, Pink Spiders.
Salah satu alasan utama Kim pulang kampung adalah keinginan pamungkasnya untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang diundur ke tahun depan.
Pemain Timnas Malaysia Pamer Porsche, Saat Klubnya Krisis Finansialhttps://t.co/LfSHgc8xKx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 23, 2020
Tim voli putri Negeri Ginseng belum pernah meraih medali emas olimpiade. Prestasi terbaik mereka adalah finis di urutan keempat Olimpiade London 2012.
"Saya selalu memikirkan bagaimana cara menjaga kondisi terbaik tubuh sebelum olimpiade. Saya pulang karena mungkin itulah keputusan terbaik," kata Kim dilansir dari Xinhua.net.
"Saya ingin tampil dengan kondisi terbaik di olimpiade tahun depan dan mewujudkan impian terbesar dan terakhir saya, yaitu medali (emas). Saya perlu berkorban demi ambisi tersebut."
Ambisi Kim untuk meraih medali emas bukan hanya sebagai pemain. Saat sudah pensiun nanti, Kim ingin menjadi pelatih dan mengantar Korea menjuarai voli olimpiade.
"Setelah pensiun mungkin saya ingin menjadi seorang pelatih. Semoga suatu hari saya bisa menjadi pelatih seperti Lang Ping," kata Kim.
Lang Ping adalah pelatih timnas voli putri Cina yang sukses menggondol medali emas olimpiade dalam dua kesempatan berbeda.
Pada Olimpiade Los Angeles 1984 ketika masih aktif sebagai pemain, Ping merebut medali emas. Ping kembali naik podium jawara pada Olimpiade Rio 2016 ketika menjadi pelatih.
Lebih lanjut selain sebagai pelatih, Kim juga ingin mencetak lebih banyak lagi pevoli internasional dari Korsel. Hal itu dimulai dengan membangun akademi olahraga pada Mei 2018.
"Anak-anak dari berbagai usia datang ke akademi untuk belajar voli, sepak bola, basket, dan olahraga lain. Saya ingin balas budi atas semua pemberian voli kepada saya," ujar pevoli setinggi 192 cm ini.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, tim voli putri Korsel akan mewakili Asia bersama Jepang, Turki, dan Cina.
Pertandingan voli indoor olimpiade akan berlangsung di Ariake Arena, Tokyo, Jepang. Jadwal akan diumumkan menyusul.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan kesempatan terakhir Kim sebagai pevoli internasional Korsel untuk mewujudkan mimpi meraih medali emas sebelum pensiun.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Diminta Jadikan Taufik Hidayat Tersangka, Ini Kata KPKhttps://t.co/CUEb64AYYT— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 23, 2020
Berita Olimpiade 2020 Lainnya:
Incar Medali Emas Olimpiade 2020, Tunggal Putri Cina Andalkan Chen Yu Fei
Gagal Tes Doping, Manusia Tercepat di Dunia Terancam Absen di Olimpiade Tokyo