- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 siap bergulir pada Oktober mendatang.
- Guna membeli alat-alat pertandingan yang dibutuhkan untuk PON, para atlet Sumatra Selatan harus menggalang dana hingga turun ke jalan.
- Langkah ini diambil karena bantuan yang dijanjikan KONI Sumatra Selatan tak kunjung terealisasi.
SKOR.id - Setelah tertunda selama setahun PON XX Papua 2021 dijadwalkan untuk bergulir Oktober mendatang.
Para kontingen dari seluruh penjuru Indonesia terus mematangkan persiapan guna meraih prestasi setinggi mungkin di ajang empat tahunan tersebut.
Namun, nasib miris dialami atlet Sumatra Selatan. Dikarenakan keterbatasan dana, para atlet terpaksa turun ke jalan untuk menggalang sumbangan.
Dilansir dari Antara, tak kurang dari 50 atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) meminta sumbangan kepada masyarakat di simpang lima DPRD Sumsel, Jumat (3/8/2021).
Hal ini dipicu atas kekecewaan mereka lantaran bantuan alat pertandingan PON yang dijanjikan oleh KONI Sumsel tak kunjung terealisasi.
Para atlet pun khawatir mereka tidak bisa bertanding di PON Papua mengingat waktu yang tersisa kurang dari dua bulan lagi.
"Waktu sudah sangat mepet. Sementara alat pertandingan itu harus segera dipenuhi," ujar atlet gulat, Ronald Lumban Toruan.
"Ini modal kami untuk bertanding. Kalau bertanding tidak ada peralatan, yang malu itu nama Sumatra Selatan," tuturnya.
Ronald bersama lebih dari 100 atlet Pelatda dari berbagai cabor saat ini resah karena peralatan pertandingan belum tersedia.
Sementara itu, atlet pencak silat Aji Masaid mengungkapkan peralatan pertandingan adalah hal yang penting bagi atlet dalam mempersiapkan diri sebelum berlaga.
"Peralatan itu butuh penyesuaian untuk dipakai, misalnya sepatu. Peralatan pertandingan itu tidak bisa sehari beli, besok langsung pakai," ujarnya.
"Bagaimana kami mau berprestasi kalau kondisinya begini?" ia menambahkan.
Tak hanya atlet, aksi penggalangan dana juga turut dilakukan oleh para pelatih. Salah satunya pelatih anggar, Rully Mauliadhani.
Rully menyebutkan bahwa saat ini para atlet dan pelatih dalam kondisi dilematis. Di satu sisi mereka dituntut untuk berprestasi, sementara kebutuhan tidak dipenuhi.
"Selain alat pertandingan, atlet dan pelatih juga belum menerima uang pembinaan yang sudah menunggak selama enam bulan," tuturnya.
Menurut Rully, para pelatih telah beberapa kali membicarakan masalah tersebut ke KONI Sumsel bahkan telah sampai ke telingan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Sayang, hingga saat ini kepastian yang dinanti-nantikan tak kunjung tiba.
"Penggalangan dana akan terus kami lakukan. Para atlet sangat bersemangat untuk tampil di PON nanti," Rulli menambahkan.
"Sungguh sayang kalau mereka tidak bisa tampil karena tidak punya alat bertanding," ujarnya memungkasi.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita PON Papua lainnya:
PON Papua Siap Bergulir Bulan Depan, Cabor Sofbol Jadi Pembuka
Tingkat Vaksinasi Atlet dan Peserta PON Papua Capai 70 Persen
HOAX! Info Lowongan Kerja Menjadi Crew Runner PON Papua 2021