SKOR.id – Pembalap asal Rusia Daniil Kvyat merasa dikhianati oleh para pemimpin Red Bull pada 2016, ketika dirinya harus menyerahkan kursi kepada Max Verstappen pada Kejuaraan Dunia Formula 1 musim tersebut.
Semua tahu bila pembalap muda asal Belanda itu kemudian langsung memenangi balapan pertamanya untuk Oracle Red Bull Racing di Barcelona (GP Spanyol).
Kvyat mampu finis podium di GP Cina pada awal musim itu. Namun, setelah balapan kandang yang dramatis di Sochi, posisinya di Red Bull menjadi tidak karuan.
Selama balapan F1 GP Rusia 2016 itu, Kvyat menabrak pembalap Scuderia Ferrari Sebastian Vettel hingga dua kali. Sejak itu, juara dunia empat kali (2010-2013) asal Jerman itu dengan sinis menyebut Kvyat sebagai “torpedo Rusia”.
Menjelang balapan berikutnya di Spanyol, Kvyat dipindahkan kembali ke tim satelit Red Bull, Scuderia Toro Rosso (kini Scuderia AlphaTauri) untuk mendukung Max Verstappen.
Di Barcelona, kedua rival tersebut langsung diizinkan untuk mengikuti konferensi pers FIA pada hari Kamis sebelum balapan, dengan ketegangan antara keduanya coba dipangkas.
“Saat itu saya benar-benar merasa dikhianati. Ibarat pisau menancap di punggung. Namun, itu bagian dari kehidupan. Terkadang itu harus terjadi dan normal saja,” kata Kvyat dalam podcast Track Limits.
“Saya juga memiliki karier yang hebat di motorsport. Jadi, untuk bagian itu saya berterima kasih kepada Red Bull atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Sedangkan untuk bagian lainnya, saya masih sangat tidak puas dengan hasilnya.”
Proposal dari Ferrari
Menurut Daniil Kvyat, saat itu ia sempat masuk radar Ferrari sebelum kembali ke Toro Rosso. Pasalnya, saat itu posisi Kimi Raikkonen sedang berada di bawah tekanan.
“Saya baru saja tampil baik. Saya selesai naik podium di Cina. Setelah itu saya menerima tawaran dari Ferrari. Itu semua terjadi di balik layar,” ujar pembalap berusia 28 tahun itu.
“Saat itu, sangat sulit bagi saya secara mental. Di satu momen saya diincar Ferrari dan bahkan diberikan proposal kontrak.
“Namun pada saat berikutnya, saya dikembalikan ke Toro Rosso oleh Red Bull dan tiba-tiba saya tidak lagi cukup baik.”
Musim ini, Daniil Kvyat turun di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan Mobil (FIA World Endurance Championship) kelas LMP2 dengan memperkuat #63 Prema Racing.
Di ajang ini, Daniil Kvyat bersaing dengan pembalap Indonesia yang turun untuk #31 Team WRT, Sean Gelael.