- Gelandang Arsenal, Dani Ceballos, mengaku tidak pernah bicara lagi dengan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
- Pemain 23 tahun itu terikat kontrak peminjaman jangka panjang dengan Arsenal.
- Kendati demikian, Ceballos mengisyaratkan ingin kembali ke Real Madrid.
SKOR.id – Dani Ceballos mengaku relasinya dengan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, membeku sejak ia dipinjamkan ke Arsenal.
Keduanya tidak pernah berkomunikasi lagi. Kendati demikian, gelandang serang tersebut tak menutupi harapan kembali lagi ke Real Madrid.
Hal ini diungkapkan pemain yang diikat kontrak jangka panjang dengan Arsenal itu dalam El Partizado de Movistar.
Berita Arsenal Lainnya: Antisipasi Kepergian Jadon Sancho, Dortmund Incar Talenta Muda Arsenal
“Saya tak pernah bicara dengan Zinedine Zidane, sejak saya pergi. Sulit mengelola ruang ganti dengan banyak pemain. Saya kira ia tidak mau bicara dengan pemain yang dipinjamkan,” katanya.
“Sekarang Real Madrid kesulitan dengan pemain yang ada. Tapi saya masih dikontrak Arsenal sekarang, jadi fokus saya menjadi sosok penting bagi klub.”
Dani Ceballos sudah membuka komunikasi dengan Emilio Butragueno, Jose Angel, staf teknik dan staf medis Los Blancos, serta rekan-rekannya di tim itu.
Gelandang 23 tahun tersebut kini menjadi salah satu pemain kepercayaan Mikel Arteta. Ia diturunkan dalam 24 laga di berbagai ajang yang diikuti Arsenal, memberi 1 gol dan 1 assist.
Pernah bekerja dengan beberapa pelatih hebat, menariknya Ceballos menyebut Pep Guardiola yang terbaik.
“Saya mengidentifikasi gaya permainan Pep Guardiola, saya pikir ia yang terbaik. Saat di Arsenal, selama tiga bulan, saya belajar banyak dari Mikel Arteta.”
Berita Dani Ceballos Lainnya: Masa Depan Dani Ceballos, Antara Mimpi di Real Madrid dan Arsenal
Ia pun tak menutupi kekaguman terhadap gaya permainan Barcelona dan Quique Setien.
“Setien ingin penguasaan bola level tinggi dan mencapai area lawan dengan banyak operan. Bukan berarti Real Madrid tidak bisa melakukan permainan seperti itu.”
“Madrid selalu mengandalkan permainan vertical tapi 90 persen selalu mengontrol pertandingan. Dengan pemain seperti Luka Modric dan Isco mustahil tidak bisa menguasai bola.”