- Serangan kecemasan bisa muncul kapan saja, termasuk saat berolahraga.
- Salah satu dampak yang muncul akibat serangan ini adalah kinerja yang menurun.
- Bahkan, kecemasan yang terus-menerus bisa mengakibatkan cedera bagi pelaku olahraga tersebut.
SKOR.id - Berikut ini adalah sedikit ulasan mengenai dampak serangan kecemasan ketika sedang berolahraga.
Serangan kecemasan bisa menyerang siapa saja dan di mana saja, termasuk saat menjalani kegiatan olahraga.
Bagi pelaku olahraga, salah satu dampak yang muncul akibat serangan ini adalah performa yang menurun.
Serangan kecemasan berbeda dengan stres karena dampak yang ditimbulkan dari serangan ini lebih lama.
Bahkan, pelaku olahraga ini bisa mengalami cedera lantaran mengalami serangan kecemasan yang terus-menerus.
Dilansir dari laman Mejor Con Salud, kecemasan yang dialami seseorang akan mempengaruhi performa olahraganya.
Seperti contoh rasa cemas yang dialami sebelum pertandingan, seorang atlet akan mengalami kaku pada otot-ototnya sehingga gerakannya saat bertanding kurang lancar.
Selain itu, seorang atlet dengan tingkat kecemasan tinggi akan lebih rentan untuk mengalami kecelakaan yang berakhir pada cedera.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emotional Psychology menyebutkan korelasi antara kecemasan dengan jumlah cedera yang mana seorang atlet lebih sering mengalami cedera lantaran tingginya rasa cemas yang dimiliki.
Lebih lanjut, rasa cemas yang dimiliki seorang atlet bisa membuat perilakunya berubah, termasuk kepada rekan tim ataupun pelatihnya.
Mereka akan lebih mudah tersinggung dan lebih memilih mengasingkan diri yang mana itu akan memunculkan rasa tidak nyaman dari orang-orang di sekitarnya.
Untuk menghindari serangan kecemasan ini, memperhatikan kesehatan mental dan sering berkonsultasi dengan psikolog bisa menjadi salah satu langkah yang efektif.
Pernah Tak Berkutik, Ini 6 Kekalahan Terbesar Cristiano Ronaldo di Manchester United https://t.co/BQB8j8lCpH— SKOR.id (@skorindonesia) September 3, 2021
Berita Bugar Lainnya: