Daftar Juara Piala Dunia U-17: Nigeria Paling Banyak, Ungguli Brasil

I Gede Ardy Estrada

Editor: I Gede Ardy Estrada

Piala Dunia U-17 2023. (M. Yusuf/Skor.id)
Piala Dunia U-17 2023. (Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Dalam dua pekan, Piala Dunia U-17 akan dimulai. Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi host atau tuan rumah turnamen sepak bola usia muda terbesar antarnegara tersebut.

Piala Dunia U-17 2023 Indonesia dijadwalkan berlangsung dari 10 November hingga 2 Desember. Sebanyak 24 tim nasional (timnas) usia muda dari enam konfederasi siap bersaing menjadi juara.

Sejak perhelatan pertama di Cina pada 1985 silam, Piala Dunia U-17 telah 18 kali digelar, diplot sebagai turnamen dua tahunan. Tentu saja banyak bintang lahir dari ajang ini.

Francesco Totti (Italia), Pablo Aimar (Argentina), Cesc Fabregas (Spanyol), Eden Hazard (Belgia), Toni Kroos (Jerman), hingga Victor Oshimen (Nigeria) untuk menyebut beberapa nama mentereng.

Tentu saja, sejumlah negara sukses menjadi juara Piala Dunia U-17. Menariknya, di kategori ini, dominasi tidak dimonopoli perwakilan Amerika Selatan atau Eropa. 

Bahkan, negara-negara yang timnasnya begitu superior di level senior, ada yang belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia U-17, termasuk Argentina dan juga Jerman.

Justru, yang berkuasa pada kategori ini adalah Timnas Nigeria. Mereka lima kali sukses menjadi juara Piala Dunia U-17. Golden Eaglets bahkan mengungguli negara dengan tradisi sepak bola yang sangat kuat, Brasil.

Tim Samba tercatat pernah keluar sebagai kampiun dalam empat edisi. Negara yang juga sudah lebih dari satu kali mengangkat trofi Piala Dunia U-17 adalah Ghana dan Meksiko.      

Sebelum kick-off Piala Dunia U-17 2023 di Tanah Air bergulir bulan depan, ada baiknya menengok negara mana saja yang pernah mengecap manisnya menjadi juara. Berikut ini adalah daftarnya:

Maskot dan Lambang Piala Dunia U-17 2023. Skor.id
Maskot dan Lambang Piala Dunia U-17 2023. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Inggris (2017)

Inggris baru sekali keluar sebagai kampiun Piala Dunia U-17, yakni enam tahun lalu, di India 2017. Ketika itu, Three Lions jadi juara setelah sukses menundukkan Spanyol dengan skor meyakinkan, 5-2, dalam final.

Pada Piala Dunia U-17 2017, Skuad Inggris, yang dilatih Steve Cooper, diperkuat pemain macam Phil Foden (Manchester City) dan Jadon Sancho (Manchester United).

Foden kemudian menerima penghargaan Golden Ball usai dinobatkan sebagai pemain terbaik. Performa impresifnya mambantu Inggris mencetak sejarah, menjadi juara Piala Dunia U-17 untuk pertama kalinya.  

Swiss (2009)

Tak ada yang menyangka Swiss akan mampu menjuarai Piala Dunia 2009 di Nigeria. Pasalnya, mereka ada di grup ‘neraka’ bersama Brasil, Meksiko, dan Jepang. Namun mereka sukses lolos sebagai pemuncak grup.

Kejutan kembali diberikan Swiss pada fase knockout. Granit Xhaka dan kawan-kawan, ketika itu, berhasil menyingkirkan Jerman, Italia, dan Kolombia, untuk menantang Nigeria di partai final. 

Kendati sudah membuat kejutan, tuan rumah lebih diunggulkan. Lagi-lagi Swiss mematahkan prediksi. La Nati mampu mengatasi tekanan bertubi Golden Eaglets berkat gol semata wayang Haris Seferovic di Abuja.   

Arab Saudi (1989)

Arab Saudi menjadi satu-satunya wakil Asia yang sudah menjadi juara Piala Dunia U-17. Sejarah tersebut ditorehkan The Green Falcons di Skotlandia 1989 atau 34 tahun silam. 

Ketika itu, Timnas U-17 Arab Saudi berhasil mengalahkan tuan rumah dalam laga final di Hampden Park, Glasgow. Arab Saudi adu penalti, 5-4, setelah kedua tim bermain imbang 2-2 hingga extra time berakhir.

Dalam perjalanannya, mereka mengalahkan Kolombia, Brasil dan Bahrain. Hingga edisi 2019, belum ada wakil Asia yang bisa menjadi juara. Diharapkan pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, itu bisa terwujud. 

Rusia (1987)

Rusia adalah pemenang Piala Dunia U-17 1987 di Kanada. Ketika itu mereka masih mengusung nama Uni Soviet. Red Army berhak mengangkat trofi menyusul kemenangan atas Nigeria dalam final.

Rusia menjadi kampiun setelah unggul atas Golden Eaglets melalui adu penalti, 4-2. Pertandingan harus dituntaskan dengan cara tersebut karena kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. 

Prancis (2001)

Prancis tercatat baru sekali menjuarai Piala Dunia U-17, yakni pada edisi 2001 yang berlangsung di Trinidad & Tobago. Dimotori penyerang Florent Sinama Pongolle, Les Bleuets menang 3-0 atas Nigeria pada laga final.

Timnas U-17 Prancis layak menjadi kampiun karena mereka mengalahkan tim-tim favorit macam Brasil, Argentina, serta Nigeria. Bahkan, Les Bleuets sempat kalah 1-2 dari Golden Eaglets di fase grup. 

Meksiko (2005, 2011)

Meksiko telah dua kali berhasil mengangkat trofi Piala Dunia U-17, yakni pada 2005 di Peru dan 2011 di negeri sendiri. El Tri cukup dikenal sebagai produsen pemain muda bertalenta.

Sebut saja nama-nama seperti Giovani do Santos, Carlos Vela, atau Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Mereka adalah bukti Meksiko tak pernah kekurangan pemain berkualitas.  

Gelar pertama datang pada 2005. Kala itu, Meksiko membantai Brasil 3-0 di final. Selang enam tahun, trofi kedua. Terasa istimewa karena diraih di negeri sendiri. El Tri mengalahkan Uruguay 2-0 dalam laga puncak.  

Ghana (1991, 1995)

Ghana punya prestasi cukup bagus dalam Piala Dunia U-17. Seperti Meksiko, negara Afrika Barat ini dua kali mampu menjadi juara. Gelar pertama direngkuh pada 1991, sedangkan yang berikutnya di edisi 1995.

Namun, sejak kesuksesan mengalahkan Brasil 3-2 pada pertandingan final di Ekuador, tim berjuluk Black Stars belum bisa lagi berbicara banyak. Raihan terbaik mereka selepas 1995 adalah runner-up 1997.

Setelah mencapai perempat final di India enam tahun lalu, Ghana gagal lolos ke putaran final Piala Dunia U-17, termasuk untuk edisi ke-19 di Indonesia, pada 2023.  

Brasil (1997, 1999, 2003, 2019)

Brasil telah menjadi persamaan kata sepak bola. Di sana, olahraga ini sudah dianggap agama. Tidak heran bila soal prestasi, Tim Samba tak perlu dipertanyakan lagi. Dari level junior hingga senior mereka dominan.

Dalam Piala Dunia U-17, Timnas Brasil telah enam kali mencapai final dan empat di antaranya berujung trofi, yakni 1997 di Mesir, 1999 di Australia, 2003 di Finlandia, dan 2019 di negeri sendiri.

Namun, pencapaian Selecao pada level U-17 bukanlah yang terbaik. Torehan prestasi mereka masih kalah dari Nigeria. Pun demikian, Brasil berpeluang menambah trofinya di Indonesia tahun ini.     

Nigeria (1985, 1993, 2007, 2013, 2015)        

Pada kategori U-17, Timnas Nigeria bisa dibilang raja. Golden Eaglets sudah lima kali menjadi juara. Tidak ada negara lain yang mencapai angka tersebut, termasuk Brasil, yang tradisi sepak bolanya sangat kuat.

Nigeria menorehkan sejarah sebagai juara PIala Dunia U-17 edisi pertama yang digelar di Cina pada 1985 silam. Ketika itu, Golden Eaglets mampu menang atas Jerman Barat dalam final dengan skor 2-0.

Kemudian pada edisi 1993 di Jepang, mereka berhasil mengalahkan sesama wakil Afrika, Ghana, 2-1. Trofi ketiga direngkuh di Korea Selatan pada 2007 usai mengatasi perlawanan Spanyol lewat adu penalti, 3-0.

Titel keempat diklaim Nigeria di Uni Emirat Arab pada 2017 setelah membungkam Meksiko 3-0 dalam final. Selang dua tahun mereka menorehkan sejarah sebagai negara dengan gelar Piala Dunia U-17 terbanyak. 

Nigeria kembali menjadi juara Piala Dunia U-17 pada 2015 di Cile, menyusul kemenangan 2-0 atas Mali. Ironisnya, Golden Eaglets tidak akan tampil di Indonesia tahun ini karena gagal lolos kualifikasi zona Afrika. 

RELATED STORIES

Jadwal Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023

Jadwal Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023

Jadwal pertandingan timnas U-17 Indonesia pada Piala Dunia U-17 2023, setidaknya hingga babak 16 besar.

Legenda Sepak Bola Spanyol Sambut Baik Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia

Mantan pemain Timnas Spanyol, Joan Capdevila, menilai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 akan membuat Indonesia makin dikenal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Free Fire Kembali Umumkan Kolaborasi dengan Squid Game

Kolaborasi ini sebagai bentuk perayaan ulang tahun kedelapan, Garena Free Fire.

Gangga Basudewa | 27 Jun, 06:35

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 03:41

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Manchester City dan Real Madrid Juara Grup

Hasil laga Piala Dunia Antarklub 2025, Manchester City dan Real Madrid berhasil menjadi juara grup.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 03:12

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 atau 2026 AFC Women's Asian Cup Qualifiers. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Timnas Putri Indonesia

Timnas putri Indonesia akan berlaga di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 27 Jun, 01:32

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 27 Jun, 01:30

ibl playoffs 2025

Basketball

Playoff IBL 2025: Satria Muda Pertamina dan RANS Simba Bogor Kompak Menang Tandang

Satria Muda Pertamina dan RANS Simba Bogor raih hasil positif pada Game 1 Playoff IBL 2025, Kamis (26/6/2025).

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 18:59

Nick Kuipers

Liga 1

Usai Raih Gelar Back to Back bersama Persib, Nick Kuipers Ingin Juara Lagi di Dewa United

Mantan pilar Persib Bandung, Nick Kuipers, resmi berlabuh di Dewa United untuk Liga 1 2025-2026.

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 16:47

Apriyani Rahayu

Badminton

Tiga Wakil Dicoret PBSI dari Japan Open dan China Open 2025, Termasuk Apri/Febi

PBSI menilai ketiganya belum tampil maksimal di turnamen Super 500 ke atas.

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 16:11

Kuku kaki Cristiano Ronaldo menghitam. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Kuku Cristiano Ronaldo Menghitam, Ternyata Teknik Umum Para Atlet

Kuku Cristiano Ronaldo berwarna hitam, ternyata umum dilakukan di kalangan atlet.

Pradipta Indra Kumara | 26 Jun, 16:05

hector souto - timnas futsal indo

Futsal

FFI Ungkap Misi Besar untuk Hector Souto sebagai Pelatih dan Direktur Teknik Futsal Indonesia

Federasi Futsal Indonesia (FFI) mengungkap misi besar Hector Souto sebagai pelatih dan direktur teknik futsal Indonesia.

Pradipta Indra Kumara | 26 Jun, 13:33

Load More Articles