SKOR.id - Tak bisa dimungkiri, kondisi Red Bull Racing sedang tidak baik-baik saja imbas dari konflik internal antarpetinggi tim yang terbagi dalam dua kubu.
Saat F1 GP Miami 2024 digelar akhir pekan lalu, kabar tak sedap kembali menerpa Red Bull Racing yang diisukan bakal ditinggal sejumlah staf kunci.
Jonathan Wheatley (sporting director) dikabarkan bakal menyusul Adrian Newey (chief technical officer) yang bakal meninggalkan Red Bull Racing pada awal 2025.
Baik Jonathan Wheatley maupun Adrian Newey bergabung dengan Red Bull Racing sejak 2006 dan jadi bagian penting dari kesuksesan tim F1 yang berbasis di Austria itu.
Isu rencana eksodus sejumlah staf kunci Red Bull Racing pun makin panas menyusul komentar yang dilontarkan oleh CEO McLaren, Zak Brown.
Dalam beberapa waktu terakhir, Zak Brown mengeklaim jumlah resume karyawan Red Bull Racing yang datang ke kantor McLaren terus bertambah.
Pernyataan Zak Brown tersebut tentu mendapat bantahan keras. Christian Horner selaku pimpinan tim dan CEO Red Bull Racing pun angkat bicara.
Christian Horner pun mengaku tak panik menanggapi isu yang beredar karena perpindahan staf adalah hal yang lumrah dalam kompetisi F1.
Bahkan, proyek Red Bull Powertrains yang dibesutnya telah merekrut ratusan pegawai dari Mercedes AMG High Performance Powertrains yang digawangi Toto Wolff.
Mercedes AMG High Performance Powertrains sendiri mengembangkan mesin untuk empat tim kontestan F1 2024, yakni Mercedes, Aston Martin, Williams, dan McLaren.
“Saya tak memiliki kekhawatiran terkait itu. Tentu saja, akan selalu ada pergerakan staf yang terjadi antartim,” kata Christian Horner dikutip dari Motorsport.
“Saya tak tahu berapa banyak orang yang kami pekerjakan dari McLaren pada tahun ini. Kami juga telah merekrut 220 orang dari Mercedes HPP untuk Red Bull Powertrains.”
“Jadi, saat kita berbicara tentang kehilangan seseorang saya akam lebih khawatir jika kehilangan 220 orang ketimbang satu atau dua orang,” Christian Horner menambahkan.
Pernyataan Christian Horner di atas seolah jadi serangan balik atas klaim Zak Brown maupun Mercedes yang selama ini jadi rival alot Red Bull Racing.
Meski demikian, pria 50 tahun tersebut mengaku tak ingin terpancing lebih jauh menanggapi rivalnya.
“Saya pikir ini adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Mereka berdua (Zak Brown dan Toto Wolff) terlibat dan terlalu banyak bicara,” ujar Christian Horner.
“Namun, saya tak akan terjebak dalam aksi balas dendam. Saya akan lebih fokus pada masalah yang tengah dihadapi Toto Wolff.”