- Nama Robert Saleh mencuat sebagai sorotan di Liga American Football, NFL.
- Robert Saleh direkrut oleh New York Jets sebagai pelatih, dan menjadi muslim pertama yang menjadi pelatih kepala di NFL.
- Saleh ternyata punya kisah yang panjang sebelum menjadi pelatih Jets, termasuk pengalamannya terkait peristiwa 9/11.
SKOR.id - American Football mungkin bukan olahraga populer di Indonesia, namun olahraga ini menjadi yang digandrungi di Amerika Serikat.
Ajang puncak Liga American Football (NFL), Super Bowl, adalah salah satu event olahraga terbesar tahunan yang ada di negeri paman sam.
Di NFL, tak banyak representasi komunitas Muslim Amerika. Lalu muncul nama Robert Saleh, sosok yang kini melatih klub New York Jets.
Nama Robert Saleh mencuat karena statusnya sebagai pelatih kepala. Saleh menjadi Muslim-Amerika pertama yang menjadi pelatih kepala klub NFL.
Pelatih dengan bakat bermain catur alami
Robert Saleh digambarkan bukan sebagai seorang yang menggandrungi olahraga football sejak anak-anak.
Saleh justru tumbuh sebagai sosok yang berbakat bermain catur. Berdasarkan fitur di New Jersey Local News, Robert Saleh punya peringkat hampir seperti master.
Ia bermain catur dengan Sam dan David, dua saudaranya, secara teratur di lingkungan Dearborn, Michigan, salah satu tempat terbesar komunitas Arab-Amerika.
Setelahnya, Robert Saleh kecil dikenal sebagai seorang yang menganalisis berbagai hal. Paling tidak, itu yang dikatakan oleh Mosallam, teman masa kecil Robert Saleh.
"Dia selalu menganalisis berbagai hal," kata Mosallam
“Robert selalu lebih diperhitungkan. Dia tidak menyia-nyiakan kata-kata. Saat dia berbicara, dia bersungguh-sungguh."
Impian yang hampir pupus
Robert Saleh lalu tumbuh sebagai fan NFL. Sebelum mengarungi dunia American Football, Saleh hanya seorang analis kredit.
Ia mulai membicarakan impiannya untuk masuk ke lapangan pada awal 2000-an. Namun, impian Saleh ini sempat pupus usai aksi teror 9/11 di Gedung World Trade Center.
Kakak Robert Saleh, David Saleh, selamat dari aksi teror tersebut. Sang adik lalu memilih untuk mencari "pekerjaan yang normal" dan hampir mengubur impiannya.
Setelah lulus pada 2002, Robert Saleh malah masuk menjadi asisten pelatih di klub American Football level Universitas. Saleh menjadi tim pelatih di Michigan State University (2002-2003), Central Michigan University (2004) dan University of Georgia (2005).
Robert Saleh lalu "promosi" bersama Kyle Shanahan di balik tim pelatih Houston Texans. Keduanya adalah sahabat karib yang belajar di bawah sosok pelatih sektor pertahanan, Richard Smith.
Persahabatan Saleh dan Shanahan mengubah karier keduanya. Kyle Sanahan lalu diangkat menjadi pelatih kepala di San Fransisco 49ers, ia lalu mengajak Robert Saleh untuk menjadi pelatih sektor pertahanan.
Performa Niners meningkat hingga puncaknya pada 2019. Pertahanan San Fransisco 49ers berada di urutan keenam terbaik di liga dalam turnover (27), kedua terbaik dalam pertahanan total (281,8 yard per laga), terbaik dalam pertahanan passing (169,2 yard per gim).
Niners pada musim tersebut mengakhiri musim di 10 besar sejak 2003. Jalan tim lalu pupus usai kalah dari Kansas City Chiefs sebelum bisa menginjak Super Bowl LIV.
Atas keberhasilannya di sektor pertahanan, Saleh lalu dilirik oleh beberapa tim hingga melabuhkan diri ke New York Jets.
Robert Saleh dan puasa Ramadan
Sport Illustrated sempat mengangkat kisah Saleh saat menjalani liga di tengah puasa Ramadan.
Saat Ramadan jatuh di kalender liga, jam kerja yang panjang biasanya memperbolehkan umat muslim untuk tidak berpuasa dan menggantinya.
Namun, Robert Saleh mengaku berusaha berpuasa. Salah satu misinya adalah Ia ingin menjadi teladan.
Ya, nama Saleh memang besar di kalangan komunitas Arab-Amerika di Dearborn, Michigan. Bahkan, semenjak menjadi pelatih kepala, daerah tersebut menjadi basis suporter Jets yang cukup besar.
“Dalam budaya kami, kami percaya dibutuhkan sebuah komunitas untuk membesarkan seorang anak,” kata Robert Saleh.
"Ada banyak orang di Dearborn yang telah membantu saya. Dan kini waktunya saya (membantu mereka)."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olahraga Lainnya:
Formula E Siap Wujudkan Mimpi Presiden Jokowi, Gelar Balapan di Jakarta pada 2022
Persingkat Waktu Libur, Cara Pelatih Satria Muda Menjaga Kondisi Tim di IBL 2021
India Open 2021 Ditunda, Malaysia Open 2021 Tetap Jalan Terus