- Khabib Nurmagomedov adalah seorang petarung MMA tangguh yang tergolong taat mengamalkan ajaran agama Islam.
- Mantan juara kelas ringan UFC itu mengaku enggan bertarung jika bebarengan dengan tibanya bulan Ramadan.
- Selain berisiko secara teknis, Khabib Nurmagomedov menghindari duel saat bulan puasa agar bisa fokus beribadah bersama keluarga tercinta.
SKOR.id - Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai sosok petarung MMA tangguh yang taat dalam menerapkan ajaran agama Islam.
Pria asal Dagestan, Rusia itu memakai nilai-nilai agama sebagai panduan menjalani berbagai aspek kehidupan termasuk saat beraksi di gelanggang pertandingan.
Selama kariernya di MMA profesional, Khabib Nurmagomedov mengaku enggan menjalani duel jika digelar pada pertengahan bulan suci Ramadan.
Meski begitu, dari total 29 laga MMA yang sudah dilakoninya, petarung berjuluk The Eagle itu tercatat pernah dua kali bertanding pada bulan puasa.
Momen itu terjadi pada saat Khabib Nurmagomedov menghadapi Vusal Bayramov pada ajang CFSU: Champions League.
Duel MMA pertama Khabib itu terjadi pada 13 September 2008 sementara bulan Ramadan tahun itu (1429 Hijriah) berlangsung pada 1-30 September.
Tiga tahun berselang, Khabib Nurmagomedov kembali menjalani duel di tengah bulan puasa saat menghadapi Khamiz Mamedov dalam ProFC 30: Battle on Don pada 5 Agustus 2011.
Sejak saat itu, Khabib tak lagi pernah melakoni duel saat bulan suci Ramadan meski disodori tawaran menggiurkan dari pihak penyelenggara.
Bahkan, ia pernah menolak dilibatkan dalam event spesial UFC 200 pada 10 Juli 2016 yang notabene berlangsung lima hari setelah bulan Ramadan tahun itu berakhir.
"Ketika mereka menawarkan, saya menyadari UFC 200 digelar di antara bulan Ramadan dan momen Idulfitri. Kemungkinan kami akan menyaksikan di TV," ujarnya saat itu.
Dalam beberapa kesempatan, mantan juara kelas ringan UFC itu pernah menjelaskan alasannya enggan bertarung di tengah bulan Ramadan.
Dari sisi teknis, mempersiapkan diri secara intensif untuk sebuah duel sambil menjalani puasa dinilai terlalu berisiko bagi seorang petarung.
Apalagi mereka tak akan mendapat asupan makanan dan minuman selama belasan jam dalam sehari, sejak fajar menyingsing hingga waktu berbuka tiba kala matahari terbenam.
"Saya yang mengetahui kondisi tubuh saya dan bagaimana rasanya. Itulah alasan saya tak bertarung selama dan sesaat setelah Ramadan," ujarnya kepada ESPN pada medio 2020
"Saya butuh minimal 45 hari untuk pulih (sebelum kembali bersiap untuk duel). Kami berkompetisi di level yang sangat tinggi. Jadi, kami harus memperhitungkan semuanya."
Bagi pria 32 tahun tersebut, mempersiapkan duel sambil berpuasa sangatlah berat dan berbahaya meski sudah menurunkan intensitas latihan tanpa sesi sparing.
Khabib pun lebih memilih memprioritaskan beribadah ketimbang mengorbankan bulan Ramadan untuk sebuah pertarungan.
"Ketika Ramadan tiba, ini segalanya bagi saya. Saya tak memikirkan soal pertandingan. Saya harus tetap berpuasa karena saya memercayai satu Tuhan," ujarnya kepada mma.pl.
"Agama adalah nomor satu bagi saya, olahraga bukanlah yang utama. Saya menyukai olahraga dan melakukan ini untuk hidup tetapi agama bagi saya adalah nomor satu.
Pada sisi lain, Khabib Nurmagomedov enggan untuk bertarung selama Ramadan karena ingin fokus beribadah dan menghabiskan bulan suci bersama keluarga tercinta.
"Saya menghabiskan waktu ini dengan keluarga dan orang tua untuk pergi ke masjid, beribadah, puasa siang hingga malam, dan tentu saja sedikit berlatih," ujarnya.
Kini, setelah memutuskan pensiun dari UFC, Khabib Nurmagomedov tak harus memilih lagi dan bisa fokus untuk beribadah selama bulan Ramadan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Cerita Ramadan Lainnya:
CERITA RAMADAN: Jalan Berliku Kareem Abdul-Jabbar Temukan Islam dalam Damai
CERITA RAMADAN: Kisah Sadio Mane, Bersihkan Musala sampai Rajin Salat 5 Waktu