Cerita Maverick Vinales soal Dramanya di GP Styria 2020

Muhamad Fadli Ramadan

Editor:

  • Maverick Vinales "menampilkan" drama mengerikan pada GP Styria.
  • Pembalap asal Spanyol ini mengatakan melompat adalah hal pertama yang terpikir ketika motornya tak bisa mengerem.
  • Maverick Vinales hanya ingin Yamaha meningkatkan kecepatan YZR-M1 di trek lurus.

SKOR.id - Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales menghadirkan drama mengerikan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada Minggu (23/8).

Maverick Vinales tiba-tiba menjatuhkan dirinya saat motornya melaju dalam kecepatan 220 km/jam dan dibiarkan begitu saja menabrak dinding pembatas sebelum tikungan 1.

Alhasil, motor Yamaha YZR-M1 tunggangan Maverick Vinales dengan nomor 12 itu hancur dan seketika terbakar.

Beruntungnya, petugas lomba langsung bergegas membawa alat pemadam portabel untuk memadamkan kobaran api di motor Maverick Vinales.

Api pun langsung padam sebelum membakar seluruh bagian motor dan menyebabkan kekacauan di Grand Prix (GP) Styria. Balapan kelima MotoGP 2020 ini pun sempat dihentikan (bendera merah).

Belakangan diketahui, rem depan motor Maverick Vinales tak berfungsi setelah mengalami masalah pada kopling.

Keputusan Vinales untuk menjatuhkan diri sangat tepat karena insiden itu bisa berakibat sangat fatal jika masih berada di atas motor.

Insiden itu hampir sama dengan tragedi Luis Salom yang menghantam dinding pembatas pada Tikungan 12 di GP Spanyol 2016 lantaran tak bisa melakukan pengereman.

Kecelakaan tersebut terjadi pada saat latihan bebas. Luis Salom langsung di bawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16:55 waktu setempat.

Maverick Vinales bisa saja mengalami nasib yang sama jika dirinya tak memutuskan untuk menjatuhkan dirinya saat memasuki Tikungan 1 Sirkuit Red Bull Ring di Spielberg.

"Itu terjadi dengan sangat cepat, tapi saya tidak merasa takut. Saya hanya ingin melupakan dua balapan di Austria," kata Vinales dalam Gpone.com.

Maverick Vinales gagal menampilkan yang terbaik dalam dua balapan di Sirkuit Red Bull Ring karena selalu mengalami masalah teknis.

"Untungnya, zona penyelamatan sirkuit cukup lebar sehingga Anda punya waktu bereaksi cukup jika sesuatu terjadi," ujar Vinales.

"Saya merasa sangat kesal dan frustrasi karena tidak dapat meraih hasil maksimal pada dua balapan di sini," lanjutnya.

Rem Motor Maverick Vinales blong

Kegagalan rem depan pada motor Maverick Vinales diduga karena piringan dan master rem Brembo overheat sehingga motor tak bisa melakukan pengereman maksimal.

"Saya memiliki start yang bagus, motor terasa luar biasa dan saya berada tepat di belakang Andrea Dovizioso. Tapi dia sangat cepat, jadi saya memutuskan untuk menunggu," kata Vinales.

"Tapi pada satu titik, tekanan pada rem depan mulai menurun. Saya memutuskan untuk melaju lambat selama tiga lap dan kemudian menekan kembali."

Namun, Vinales tiba-tiba merasa tak bisa mengerem dan melambaikan tangan tanda ada masalah pada motornya. Akibatnya Fabio Quartararo, Valentino Rossi yang rekan setim Vinales, dan Danilo Petrucci bisa menyalipnya.

"Situasi membaik lagi, saya mulai memperbaiki posisi. Tapi tiba-tiba, saat memasuki tikungan pertama, rem seperti meledak," lanjutnya.

Rem depan adalah andalan bagi para pembalap MotoGP untuk melambatkan laju motor mereka menjelang masuk ke tikungan.

Tekanan besar yang terus menerus dilakukan dalam waktu berdekatan membuat rem terlalu panas dan itu membuat motor tak bisa mengerem seperti biasa.

"Saya belum pernah mengalami hal ini. Tapi memang saya harus melakukan pengereman keras di setiap tikungan pada balapan ini," ujar Vinales.

"Ketika tahu tak bisa mengerem, hal pertama yang terpikirkan adalah lompat dari motor, karena sangat tidak mungkin untuk melambatkan laju motor," katanya menambahkan.

Tuntutan Maverick Vinales

Maverick Vinales merasa bahwa dirinya bisa finis di posisi lima besar karena yakin motornya cukup cepat di Sirkuit Red Bull Ring jika tak ada masalah teknis.

"Dua balapan terakhir adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya pantas mendapatkan lebih baik. Sayangnya, tak banyak yang bisa kami lakukan," kata Vinales.

"Saya ingin berpikir positif. Saya senang segalanya berjalan sesuai keinginan. Tapi Anda bisa melihat seluruh pembalap Yamaha kesulitan. Sulit untuk bersaing dengan kinerja seperti ini."

Satu-satunya hal yang diinginkan Maverick Vinales adalah dirinya bisa kembali tampil kompetitif tanpa memiliki masalah pada balapan berikutnya.

"Kami harus bisa meningkatkan kelemahan kami di sektor trek lurus, mengerem lebih lambat dari yang lainnya," ujar Vinales.

"Jika Anda tidak bisa berada di depan semua orang maka masalah akan terjadi. Karena yang lain bisa dengan mudah menyalip dan kami tak bisa melakukan apa-apa," Maverick Vinales memungkasi.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Baca berita MotoGP lainnya:

Maverick Vinales Merasa Belum Bisa Maksimalkan Potensi YZR-M1

MotoGP Styria 2020: Pilih Selamatkan Nyawa, Maverick Vinales Sengaja Jatuhkan Diri

Source: gpone.com

RELATED STORIES

Drama Maverick Vinales,  5 Pembalap Sepakat Red Bull Ring Butuh Perbaikan

Drama Maverick Vinales, 5 Pembalap Sepakat Red Bull Ring Butuh Perbaikan

Brad Binder, Cal Crutchlow, Miguel Oliveira, Jack Miller dan Pol Espargaro, bereaksi terhadap insiden yang menimpa Maverick Vinales.

Fabio Quartararo Mulai Ragu Bisa Juara MotoGP 2020, Ini Alasannya

Fabio Quartararo Mulai Ragu Bisa Juara MotoGP 2020, Ini Alasannya

Hasil lomba yang terus menurun membuat Fabio Quartararo mulai kehilangan percaya diri untuk bisa menjuarai MotoGP 2020.

Maverick Vinales Khawatir Mesin Motor Rusak Akibat Insiden MotoGP Styria

Maverick Vinales Khawatir Mesin Motor Rusak Akibat Insiden MotoGP Styria

Maverick Vinales mengkhawatirkan kondisi mesin motor Yamaha tunggangannya yang menabrak dinding pembatas pada MotoGP Styria 2020.

Maverick Vinales Harap Yamaha Lupakan Gelar Juara MotoGP 2020

Insiden di MotoGP Styria 2020 membuat Maverick Vinales semakin terpukul dengan performa motor Yamaha YZR-M1 miliknya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 01:45

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 20 Oct, 01:38

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

Sampaikan Pesan Lewat Olahraga, Aplikasi Digital Investasi Gelar Turnamen Padel

Salah satu aplikasi investasi digital gelar turnamen Padel dan sampaikan pesan penting untuk masyarakat Indonesia.

Nizar Galang | 20 Oct, 01:10

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Timnas Indonesia

Lawan Jepang Akan Jadi Pertandingan Paling Menyenangkan untuk Calvin Verdonk

Calvin Verdonk bakal bentrok dengan rekan setimnya Koki Ogawa, saat Timnas Indonesia menjamu Jepang, 15 November 2024.

Rais Adnan | 20 Oct, 01:05

Turnamen Mobile Legends, MDL Indonesia Season 10. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MDL Indonesia Season 10: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MDL Indonesia Season 10 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen kasta kedua Mobile Legends Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 19 Oct, 22:12

Lima sepatu kets Adidas SPZL: (dari kiri atas searah jarum jam) Ardwick, Topanga, LG 2, New York Carlos, dan GT Manchester SPZL, memiliki cerita unik di balik penciptaannya. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

5 Sneaker Adidas SPZL Terbaik Sepanjang Masa

Hampir setiap model Adidas SPZL memiliki cerita unik di balik penciptaannya.

Tri Cahyo Nugroho | 19 Oct, 21:28

Engineered Garments dan Canoe Club terus berkreasi dengan desain-desain yang unik, termasuk yang terkini untuk koleksi musim gugur dan dingin 2024. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kolaborasi Engineered Garments dan Canoe Club Terinspirasi Alam

Engineered Garments dan Canoe Club kembali bekerja sama untuk koleksi musim gugur dan dingin 2024.

Tri Cahyo Nugroho | 19 Oct, 21:19

persita tangerang vs bali united

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persita vs Bali United di Liga 1 2024-2025

Persita Tangerang berhadapan dengan Bali United pada pekan kedelapan Liga 1 2024-2025, Minggu (20/10/2024) malam.

Teguh Kurniawan | 19 Oct, 20:57

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 19 Oct, 19:03

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 19 Oct, 18:49

Load More Articles