Cerita Eks Running Back Terbaik NFL Banting Setir Jadi Musisi dan Petinju

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Le' Veon Bell dari pemain NFL, musisi rap, hingga menjadi petinju (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Le' Veon Bell dari pemain NFL, musisi rap, hingga menjadi petinju (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

SKOR.id – Suatu hari pada Jumat sore beberapa tahun lalu, usai latihan dan media bubar, beberapa pemain Pittsburgh Steelers bermigrasi ke ruang ganti running back mereka, Le’Veon Bell. 

Ada aturan tidak tertulis bahwa musik pada umumnya tidak diperbolehkan berkumandang di ruangan ini, tetapi ada pengecualian pada hari Jumat. 

Seorang pemain Steelers kemudian mengeluarkan boom box, memainkan irama, dan mereka semua membentuk lingkaran.

Ini bukanlah sekadar rap battle, bahkan lebih ke arah pertunjukan. Mereka kemudian menyaksikan Le’ Veon Bell nge-rap selama lima menit berturut-turut. 

Sedangkan di hari lain, mereka bergiliran berkeliling, melontarkan kalimat-kalimat yang cepat. Lalu ada hari-hari ketika satu atau dua penantang muncul, mencoba memulai rap. 

“Akulah rapper-nya,” Bell menjelaskan sambil tersenyum, dikutip dari The Sun. “Mereka bilang mereka akan mengambil gelar saya.”

Bell melantunkan musik rap, merekam lagunya sendiri, dan telah mendapatkan daya tarik yang cukup sehingga dia berhak menyebut dirinya sebagai rapper. 

Bahkan, dia mungkin rapper terbaik di NFL saat itu (sekitar awal 2017). Bell merilis mixtape pertamanya pada 2016, dan itu menarik perhatian legenda hip hop, Snoop Dogg. 

Snoop merekam lagu bersamanya, menjadi mentornya, dan mulai memperkenalkannya kepada orang-orang di industri musik, saat Bell mengerjakan album lanjutannya. 

Pada 2017 label rekaman mulai menelepon agen Bell, meminta bertemu dengannya. 

Mereka juga merupakan para pembuat film terkenal di industri. “Mereka tipikal orang yang bekerja dengan orang-orang besar seperti Miley Cyrus dan Ariana Grande,” kata Bell.

“Di kepala saya,” Bell melanjutkan sambil duduk di depan lokernya, “Saya berpikir, oh, saya tidak akan pernah menandatangani kontrak dengan label.” 

“Itulah yang saya katakan beberapa bulan sebelumnya. Namun ketika mereka benar-benar menelepon saya, itu menjadi berbeda.”

“Ini seperti: Ya ampun, bisakah saya melakukan ini? Apakah saya benar-benar ingin melakukan ini? 

“Tentu saja itu adalah sesuatu yang harus saya sembunyikan, karena saya tidak bisa menemui mereka saat ini.”

Bell memang agak sibuk saat itu. Dia mencetak Pro Bowl keduanya dalam empat tahun dan membuktikan dirinya sebagai salah satu running back terbaik NFL

Dia membuat seluruh liga membicarakan tentang gaya larinya yang unik, cara dia berhenti sejenak di garis sebelum memilih lubangnya, dan lepas landas. 

“Tetapi fakta bahwa mereka menelepon, ingin berbicara dan bertemu saya, hal itu membuka mata saya. Sepertinya, orang-orang menganggap serius musikku.”

Bell pertama kali mulai nge-rap ketika dia masih di sekolah dasar, tumbuh di daerah Columbus. 

Dia mendengarkan 50 Cent sepanjang hari. Album 50 Cent tahun 2003 yakni Get Rich or Die Tryin' adalah album pertama yang dibeli Bell. 

Kemudian Bell dan teman-temannya bosan di kelas, saat makan siang, atau dalam perjalanan bus ke pertandingan American Football.

Mereka menghabiskan waktu dengan membuat irama, membenturkan tangan dan pensil mereka ke permukaan keras, serta melakukan rap free style di atasnya.

“Itu secara alami datang kepada saya,” kata Bell. “Saya pandai dalam hal free style. Membuat kata-kata dan memunculkan topik-topik di luar kepalaku.”

Dia merekam lagu pertamanya di ponselnya, bersama seorang temannya, ketika dia berusia sekitar 13 tahun. 

Mereka memberi judul Eat a Booger, seperti yang dikatakan Bell baru-baru ini kepada podcast Ballin' Out Billboard.

Saat Bell melanjutkan ke sekolah menengah atas dan kemudian ke Michigan State, karier American Football-nya berkembang. 

Tapi dia juga menghabiskan waktu luangnya di studio, merekam lebih banyak lagu. 

Tetap setia pada akarnya, dia jarang menulis apa pun. Dia hanya melangkah ke mikrofon dan mengetuk apa pun yang terlintas dalam pikirannya.

Bell menganggap sesi-sesi itu bersifat katarsis, cara yang baik untuk menghilangkan stres sebagai bintang American Football. 

“Saya tidak bisa gagal dalam American Football ini, saya tidak bisa melepaskan tangkapan ini. Saya tidak boleh melewatkan blok ini.” 

“Menjauh dari lapangan dan masuk ke studio dan membiarkan kata-kata mengalir memungkinkan untuk melarikan diri sementara waktu.”

“Jangan salah paham,” kata Bell. “Saya menyukai American Football lebih dari apa pun. Namun terkadang, ada baiknya bahkan tidak memikirkannya.”

Saat itu dia tidak pernah merilis lagunya. Dia menyimpannya di ponselnya dan hanya memutarnya untuk keluarga dan teman. 

Rap hanyalah hobi. Kemudian pada 2013, ketika masuk dalam draft Steelers, Bell menyadari bahwa dia memiliki sarana untuk menekuni hobinya lebih jauh.

Berjumpa Mac Miller

Segera setelah draft tersebut, Bell terhubung dengan Mac Miller, seorang rapper Pittsburgh dan penggemar berat Steelers, inilah pertama kali ia melihat dunia rap sesungguhnya.

Bell mengunjungi studio lokal Miller, melihat cara dia mengerjakan musiknya, dan bertemu dengannya selama off-season di Los Angeles. 

“Kami seumuran. Kami menyukai hal yang sama. Kami menyukai Madden, (NFL) Blitz. Kami akhirnya mengobrol, membuat musik, dan jalan-jalan,” ujar Bell. 

Ia menganggap Miller sebagai teman dekat. Pada tahun kedua Bell di liga NFL, pindah ke rumah baru dan memasang studio rekaman darurat miliknya sendiri. 

Sekitar waktu ini, dia juga bertemu Rico Music, seorang rapper Columbus yang kemudian menjadi teman baik dan juga menjadi teknisi audio internalnya.

Tahun ketiga NFK, ia mengalami cedera besar pertamanya, robeknya ligamen kolateral medial di lutut kanannya pada bulan November, sehingga mengakhiri musimnya dua bulan lebih awal. 

Pada Desember dia mengurung diri di studionya. Atas desakan teman-temannya, dia memutuskan menggunakan waktunya untuk membuat mixtape pertamanya. 

Dia bekerja di sana selama sekitar tiga bulan, membuat lagu dengan Rico, memutuskan bagaimana rapper Le'Veon Bell akan memperkenalkan dirinya kepada dunia.

Bell harus menemukan nama panggung rap, dan dia memilih sesuatu yang mudah: Juice. Itu adalah julukan yang diberikan Mike Tomlin kepadanya. 

Bell juga harus memberi nama mixtape-nya, dan dia memutuskan nama The Interview.

“Seperti semua pertanyaan yang diajukan orang-orang tentang saya, saya akan mencoba menjawabnya,” katanya. 

Gambar sampulnya adalah foto dia berdiri di lokernya, bertelanjang dada, dikelilingi oleh wartawan.

Lirik rap Juice sebagian besar tentang uang, ketenaran, wanita, rasa tidak hormat, dan motivasi, tema umum yang dieksplorasi oleh banyak rapper muda.

Tetapi tidak ada yang terlalu menghasut dalam liriknya. Dia tidak mengutuk. 

Banyak liriknya diambil dari pengalamannya sebagai seorang atlet, seperti bait pada lagu berjudul First Flight di bawah ini:

It felt — fishy, as I was in my stance

Looking up at all the coaches, thinking is this my chance

To prove all the doubters wrong just to have me some fans

Do I see the finish line that the 40 yard ran

These are the questions that I ask myself

And not to be worried about the fame, the women, or the wealth

Well, as I look back and I look at the crowd

All those doubters that was lookin’, they can look at me now

Bell merilis The Interview di SoundCloud pada tanggal 1 Maret 2016, untuk didengarkan siapa saja, secara gratis. 

Untuk kali ini dia bukanlah orang yang memegang kendali, orang yang memegang “bola” di tangannya. 

Yang bisa dia lakukan saat itu hanyalah duduk santai, menunggu, dan melihat bagaimana tanggapan orang-orang. Akankah ada yang menyukai lagu ini? Begitu pikirnya.

Jadi Petinju

Kini Le’Veon Bell sudah tidak lagi menjadi pemain NFL. Setelah gabung ke New York Jets (2019-2020), Kansas City Chiefs (2020), Baltimore Ravens (2021), dan Tampa Bay Bucaneers (2021), pria 31 tahun itu memutuskan pensiun.

Bell kemudian banting setir menjadi petinju profesional. Situs Boxrec mencatat ia sudah bertarung dua kali dengan hasil sekali kalah angka dan sekali menang angka.

Namun, bukan berarti ia meninggalkan dunia musik. Dilansir dari The Sun pada April 2023 lalu, Bell mengungkapkan dirinya sedang mengerjakan sejumlah proyek.

Termasuk merilis single baru. "Saya merasa siap, kuat, dan percaya diri. Saya siap untuk tampil (sebagai petinju).”

"Musik saya berjalan luar biasa. Saya merilis single baru berjudul 'Going In' tetapi akhir-akhir ini saya juga sangat fokus pada pertarungan tinju,” ujarnya.

“Bahkan memikirkan soal musik, saya punya tim yang bisa membantu saya dan itu semua sudah siap sehingga saya bisa fokus pada latihan.”

"Saya juga sedang memulai berbisnis pakaian yang sedang dalam tahap pengerjaan, dan saya mungkin akan mengadakan game.”

Game, musik, dan sebagainya, semua itu akan menjadi nyata segera,” ujar Bell, yang sangat optimistis mengungkapkan rencana masa depannya.

Source: The Sun

RELATED STORIES

Rapper 50 Cent Sesalkan Draymond Green Pukul Jusuf Nurkic dalam Laga NBA

Rapper 50 Cent Sesalkan Draymond Green Pukul Jusuf Nurkic dalam Laga NBA

Draymond Green diskors tanpa batas waktu karena memukul wajah Jusuf Nurkic dalam pertandingan.

Rapper ASAP Rocky Beberkan Misinya sebagai Direktur Kreatif Baru PUMA x Formula 1

Rapper ASAP Rocky Beberkan Misinya sebagai Direktur Kreatif Baru PUMA x Formula 1

ASAP Rocky ingin menjaga harga produk kolaborasi PUMA x Formula 1 pada tingkat wajar.

Rapper DJ Khaled Resmi Jadi Duta Turnamen Golf Ryder Cup 2023

Rapper DJ Khaled Resmi Jadi Duta Turnamen Golf Ryder Cup 2023

Penunjukkan DJ Khaled sebagai Duta Ryder Cup bagian kesepakatan dengan Roc Nation Sports.

Rapper Kid Cudi Perkenalkan Sneakers Kolaborasinya dengan MSCHF Super Normal 2

Kid Cudi x MSCHF Super Normal 2 akan dirilis akhir tahun ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas Jepang.

Timnas Indonesia

Saran untuk Suporter Timnas Indonesia yang Tandang ke Jepang dari Eks Diaspora Zenzia Ihza

Eks-diaspora Indonesia beri rekomendasi transportasi hingga makanan untuk suporter yang mau mendukung Timnas Indonesia tandang lawan Jepang.

Sumargo Pangestu | 07 Jun, 12:50

IBL 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Duel Empat Alumni NBA Hadir di Pekan 18 IBL 2025

Empat alumni NBA tersebut adalah K. J. McDaniels dan JaQuori McLaughlin di Pelita Jaya lalu Rakeem Christmas dan Shabazz Muhammad di Hangtuah Jakarta

Gangga Basudewa | 07 Jun, 12:33

Liga Nusantara. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Daftar Peserta Liga Nusantara 2025-2026 atau Liga 3 2025-2026

Peserta Liga Nusantara 2025-2026 berasal dari kompetisi musim sebelumnya plus Liga 2 2024-2025 dan Liga 4 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 12:20

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Kiprah Cristian Chivu, Pelatih Baru Inter Milan Pengganti Simone Inzaghi

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu untuk gantikan Simone Inzaghi.

Pradipta Indra Kumara | 07 Jun, 11:14

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 10:41

Cover artikel Liga 2. (Grafis Hendy AS/Skor.id)

Liga 2

Musim 2024-2025 Selesai, Ini Daftar Lengkap Peserta Liga 2 untuk Edisi 2025-2026

Peserta Liga 2 2025-2026 berasal dari kompetisi musim sebelumnya plus Liga 1 2024-2025 dan Liga Nusantara 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 10:41

Hasil pertandingan futsal. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Rekap Hasil Women Pro Futsal League 2024-2025: Tiga Laga Hari Pertama Pekan Pembuka

Bertempat terpusat di GOR Bung Karno, Sukoharjo, 15 gol tercipta dan selalu ada pemenang dari setiap laganya.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 10:35

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 09:24

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 07 Jun, 09:21

indo open 2025

Badminton

Indonesia Open 2025: Jadwal Sabar/Reza dan Fajar/Rian di Semifinal

Sabar/Reza akan bermain di match kesembilan, kemudian disusul Fajar/Rian di match ke-10.

Gangga Basudewa | 07 Jun, 05:04

Load More Articles