Cal Crutchlow: Percuma jika Mau Tiru Marc Marquez

Any Hidayati

Editor:

  • Cal Crutchlow memuji kemampuan balap Marc Marquez dalam mengontrol motor Honda.
  • Cal Crutchlow yang merupakan pembalap LCR Honda tersebut mengatakan Marc Marquez selalu lebih cepat tiga bahkan empat kali lipat dari pembalap setim lainnya.
  • Cal Crutchlow pun berkata bahwa rasanya percuma bisa meniru gaya balapan The Baby Alien.

SKOR.id - Banyak pembalap mungkin ingin tahu rahasia di balik kesuksesan Marc Marquez dalam mendominasi MotoGP beberapa musim terakhir.

Namun, tidak banyak yang bisa mengakses data perkembangan balapan The Baby Alien kecuali mereka yang bernaung di bawah payung Honda.

Berita Marc Marquez Lainnya: Marc Marquez Dianugerahi Kemampuan Berbeda dari Pembalap Kebanyakan

Cal Crutchlow adalah salah satu pembalap yang berpeluang untuk ''mencuri'' ilmu balapan Marc Marquez karena berada di tim yang sama.

Ya, Cal Crutchlow berada di tim satelit Honda LCR, sedangkan Marc Marquez di tim pabrikan Repsol Honda.

Uniknya, Cal Crutchlow mengatakan bahwa mencuri ilmu balapan Marquez adalah hal yang percuma karena dia istimewa.

"Rasanya sulit untuk memahami bagaimana dia bisa melakukannya. Dia (Marc Marquez) bahkan bisa menang meskipun dengan motor yang jelek," kata Cal Crutchlow dikutip dari GPOne.com.

"Saya ambil contoh, dalam 20 putaran, dia pasti akan berada di barisan depan tiga atau empat kali di depan pembalap Honda lainnya," ujarnya.

Menurut pembalap 34 tahun tersebut, Marquez selalu tiga bahkan empat langkah lebih cepat dari para pembalap Honda lainnya sehingga dia sulit tertandingi.

"Kami para pembalap mungkin sering mengunci ban depan. Tetapi, kami paham betapa luar biasanya Marc Marquez terus berada di depan. Betapa dia bisa mengontrol motor dengan baik dan jarang jatuh," katanya.

Untuk itulah, Crutchlow mewanti-wanti siapapun yang ingin meniru gaya balapan Marquez lebih baik menyaringnya lebih dulu karena itu percuma.

Berita MotoGP Lainnya: Cal Crutchlow Buka Kans Tunda Rencana Pensiun

"Pada satu sisi adalah sebuah kesempatan bagus bisa belajar darinya. Pada sisi lain, Anda tidak mungkin bisa menirunya karena itu percuma," tutur Crutchlow.

"Terkadang Anda bisa melakukan beberapa hal yang biasa dilakukan oleh Marc Marquez. Tetapi, sebelum melakukannya, Anda harus menyaringnya lebih dulu sebelum memulainya."

Pada kesempatan lain, Crutchlow menjelaskan bagaimana Marquez adalah salah satu pembalap dengan kemampuan di atas rata-rata.

"Marc benar-benar cepat dengan motor dan ban apa pun yang diberikan. Tidak ada di dunia ini pembalap sepertinya," kata pembalap asal Inggris itu.

Berita MotoGP Lainnya: Alberto Puig Bantah Honda Terlibat dalam Penghapusan Wildcard MotoGP

Dia pun membandingkan dengan perjalanan awal kariernya bersama Honda yang belum stabil tidak seperti Marquez yang langsung juara dunia di musim pertama naik kasta ke kelas MotoGP.

"Musim pertama saya bersama Honda, rasanya benar-benar sulit memahami motor. Tapi, pada akhirnya, saya berhasil meraih hasil bagus," kata Cal Crutchlow.

 

Source: gpone.com

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

AFC

National

Update Ranking AFC, Kompetisi Sepak Bola Indonesia Turun Digeser Kamboja

Dengan posisi terbaru, Indonesia hanya memiliki jatah satu slot di ACL 2 dan AFC Challenge League, keduanya harus lewat play-off.

Taufani Rahmanda | 20 May, 16:11

Garmin Run Asia Series di Indonesia pada 2025 atau 2025 Garmin Run Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Garmin Run Asia Series akan Kembali Hadir di Indonesia, Kuota 7000 Pelari Empat Kategori

2025 Garmin Run Indonesia membawa tema From Zero to Hero dan digelar di Tangerang pada 14 September 2025.

Taufani Rahmanda | 20 May, 15:27

Victor Igbonefo (Persib Bandung). (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Pastikan Berpisah dengan Persib, Victor Igbonefo Merasa Sudah Dapat Segalanya

Namun begitu, ada satu gelar yang belum bisa diraih Victor Igbonefo sepanjang kariernya di sepak bola Indonesia.

Rais Adnan | 20 May, 12:57

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Soal Timnas Futsal Indonesia untuk SEA Games 2025, FFI Minta Persetujuan dari Klub

Ketua Umum FFI, Michael Sianipar, tunggu persetujuan klub untuk Timnas futsal Indonesia di SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 20 May, 12:34

Barcelona menguasai La Liga 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Bola Internasional

Tanggapan Fans dan Public Figure di Indonesia Soal Gelar Juara Barcelona

Raihan gelar FC Barcelona disambut sukacita oleh pendukung di Indonesia.

Gangga Basudewa | 20 May, 12:09

Jay Idzes. (Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jay Idzes Pastikan Telat Gabung Timnas Indonesia, Dukung Venezia vs Juventus

Tak boleh main di Venezia, Jay Idzes pastikan tetap dukung langsung lawan Juventus meski ada agenda Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 20 May, 11:21

Simon Tahamata, Legenda Ajax Amsterdam keturunan Maluku, Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Timnas Indonesia

PSSI Tunjuk Legenda Ajax Simon Tahamata Jadi Kepala Pencari Bakat

Simon Tahamata disebut media Belanda ditunjuk PSSI menjadi kepala pencari bakat untuk Timnas Indonesia.

Rais Adnan | 20 May, 11:10

PBESI (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Ingin Back to Back Juara Umum, Ini Target Medali PB ESI di SEA Games 2025

Lima medali menjadi total medali yang ditargetkan oleh PB ESI pada SEA Games 2025 mendatang.

Gangga Basudewa | 20 May, 09:54

Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Mulai Pelatnas, PB ESI Siap Lanjutkan Tradisi Emas di SEA Games 2025

Sports Science menjadi salah satu pendekatan PB ESI untuk persiapan SEA Games 2025.

Gangga Basudewa | 20 May, 09:48

Muhammad Hargianto (Bhayangkara Presisi FC). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Muhammad Hargianto Pamit dari Bhayangkara Presisi FC

Bhayangkara FC kehilangan salah satu gelandang lokal andalan mereka pada musim depan.

Rais Adnan | 20 May, 07:14

Load More Articles